|
Siswa SDIT Bina Amal Sedang Membaca Al Quran |
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat islam yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Al-Qur’an adalah kitab suci yang Allah Swt turunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sebagai umat islam, tentu Al-Qur’an tidak tidak akan dibiarkan begitu saja, hanya diperlakukan ala kadarnya, dianggap seperti benda biasa layaknya pajangan atau koleksi.
Ternyaa, sebagai umat muslim, kita punya kewajiban terhadap Al-Qur’an lho. Kewajiban tersebut merupakan bentuk tindakan yang harus kita lakukan sebagai upaya memanfaatkan keberadaan kitab suci tersebut.
Apa saja kewajiban kita terhadap Al-Qur’an?1. MembacaMengapa kita wajib membaca Al-Qur’an? Sebab tanpa dibaca, mustahil bagi kita untuk mengerti maknanya, dapat mengamalkannya, bahkan menyampaikannya. Sedangkan Al-Qur’an merupakan petunjuk hidup bagi umat muslim.
Adapun hukum membaca Al-Qur’an dengan benar, yaitu dengan memakai tajwid adalah fardhu ‘ain (wajib untuk setiap orang).
Sementara hukum mempelajari ilmu tajwidnya adalah fardhu kifayah. Maksudnya, apabila apabila sudah ada sekelompok orang yang menjalankan, maka gugurlah kewajiban untuk sekelompok orang yang lain.
Jadi, mempelajari ilmu tajwid akan sangat memudahkan kita untuk semakin cepat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
2. Menghapal
|
Siswa-Siswi Bina Amal sedang Tes Menghapal |
Menghapalkan Al-Quran akan semakin memudahkan kita untuk memahami dan mengamalkannya.
Menghapal Al-Qur’an juga akan membuat kita terlindung dari siksa kubur dan api neraka. Hapalan yang kita miliki akan memberikan banyak sekali kemuliaan di dunia maupun di akhirat, seperti kedua orang tua yang akan dipakaikan mahkota dari emas di surga kelak.
3. Memahami
Memahami Al-Qur’an wajib bagi setiap muslim. Mengapa? Sebab Al-Quran memang diturunkan kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman hidup. Bagaimana akan menjadikannya sebagai pedoman, jika paham saja tidak?
Sebelum kita mengamalkan sesuatu pun, kita harus memahami dulu sesuatu itu, supaya tidak salah ketika mengerjakannya.
4. Mengamalkan
Seorang yang memahami dan mengerti tentang sebuah kebaikan namun tidak mengamalkannya, maka ia laksana lebah yang tidak menghasilkan madu.
Begitu juga dengan Al-Qur’an. Kitab suci tersebut ada sebagai pedoman hidup manusia untuk diamalkan isinya, supaya manusia dapat menjalani hidup dengan benar.
5. Menyampaikan
Kebaikan bukanlah hanya untuk diri sendiri. Alangkah indahnya apabila kebaikan yang kita miliki dapat dirasakan juga oleh orang lain.
Kebaikan yang terus menyebar ini akan menjadi lahan pahala mengalir terus-menerus, bahkan apabila kita sudah meninggal.
Ketika semakin sedikit umat muslim yang menyadari kewajibannya terhadap Al-Qur’an, maka sudah sepatutnya bagi sebagian muslim lain yang mengetahui untuk membuat yang tidak tahu menjadi tahu.
Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang enggan memenuhi kewajiban sebagai seorang muslim terhadap pedoman suci yang telah Allah turunkan ke muka bumi.
Komentar