0813-3421-0420
humas@binaamal.sch.id
Tanamkan Karakter Integritas Siswa dari Idul Adha

Featured Posts

Featured Posts

SDIT Bina Amal

SDIT Bina Amal
FB Grup SDIT Bina Amal

Arsip

PAUD IT Bina Amal

PAUD IT Bina Amal
FB PAUD IT Bina Amal

PSB Online

Slider

4-latest-1110px-slider

Comments

4-comments

[Yayasan][horizontal][animated][7]

Error 404

Sorry! The content you were looking for does not exist or changed its url.

Please check if the url is written correctly or try using our search form.

Populer

Ajari Anak untuk Berlaku Sopan

Seiring dengan bertambahnya usia, anak semakin mampu mengikuti petunjuk dan senang sekali menunjukkan sikap yang sopan. Di sekolah, misalnya, ia akan selalu diminta untuk diam, mengantre, dan mengacungkan jari saat ditanya guru. Berikut cara untuk membantu anak bersikap sopan: 1. Bicarakan tentang harapan. Keterampilan berbahasa anak memang terus berkembang, sehingga Anda bisa bertanya padanya tentang bagaimana seharusnya kita menjaga sopan santun. Beritahu apa harapan Anda, dan dengarkan apa yang sulit dia lakukan. Bila ia tidak bisa duduk diam saat anggota keluarga lain menghabiskan makan malam, biarkan dia meninggalkan meja makan untuk bergerak ke sana sini. Hanya saja, ia harus berada di dalam jangkauan pandangan Anda. (Juga, anak sering mengikuti aturan yang mereka pikir diciptakannya, sehingga minta dia untuk mengatakan aturan sopan santun apa saja yang akan dipikirkannya.) 2. Jaga batasan-batasan. Mungkin Anda tergoda untuk mengatakan pada anak bahwa Anda sedih ketika ia meng

Post Holiday Blues

Sehabis liburan panjang, biasanya kita merasa ‘berat’ untuk kembali beraktivitas. Ini yang disebut sebagai post holiday blues. Dan sindrom ini melanda siapapun, termasuk anak-anak. Maraton liburan, mulai dari liburan sekolah, libur awal puasa, hingga libur Lebaran menghasilkan liburan yang sangat panjang untuk anak. Setelah masa-masa menyenangkan ini usai, anak mungkin merasa sedih harus kembali ke rutinitasnya yang biasa. Bantu anak mengatasi sindrom post holiday blues: Cari tahu tanda-tandanya. Misalnya nafsu makan berkurang, sulit tidur, moody, malas beraktivitas, bahkan tantrum. Jika hal ini berlangsung lebih dari tiga minggu, Anda harus curiga dan menemui ahli. Dengarkan anak. Berikan perhatian penuh pada anak. Ia akan merasa didukung karena Anda mendengarkan apa yang diutarakan dan dirasakannya. Buat aktivitas menarik. Meski ia malas kembali beraktivitas seperti biasa, Mama harus tetap mengajaknya melakukan sesuatu. Buatlah kegiatan yang bisa menarik minatnya s

Prestasi Siswa SMPIT Bina Amal

PRESTASI SISWA SMPIT BINA AMAL Jl. Raya Gunungpati-Ungaran KM 1,5 Plalangan Gunungpati Semarang (024) 6932198 Tingkat Nasional No Tahun Medali Lomba Penyelenggara 1 2012 Emas Lomba Menulis Cerita (LMC) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2 2013 perunggu Lomba Menulis Cerita (LMC) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 3 2014 Juara 1 Lomba Menulis Cerita Anak (LMCA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 4 2014 Juara 3 Lomba Menulis Cerita Anak (LMCA) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tingkat Propinsi / Regional No Tahun Medali Lomba Penyelenggara 1 2009 Emas Lomba SBK Olimpiade MAPEL JSIT Regional IV Jateng DIY 2 2010 Perunggu Cerdas Cermat SMPIT Putra, Kemwil V JSIT Regional IV Jateng DIY 3 2010 Juara 2 Lomba Menaksir, Kemwil V JSIT Regional IV Jateng DIY 4 2010 Juara 2 Lomba Sandi (semapore,morse), Kemwil V JSIT Regional IV Jateng DIY 5 2011 Perak Lomba Komunikasi Lapangan SMPIT Putra, K

Bina Amal Berangkatkan 500 Jema'ah Haji

Semarang- Di saat para jama'ah Haji dari Indonesia sudah selesai melaksanakan rangkaian ibadah hajinya di tanah suci Mekah dan  mulai kembali ke tanah air,  Sejumlah 530 calon Jemaah Haji asal Kota Semarang justru baru diberangkatkan dari  Sekolah Islam Terpadu Bina Amal. 530 calon Jamaah Haji dari Kota Semarang yang baru melaksanakan haji pada hari ini adalah mereka yang mengikuti kegiatan manasik Haji pada hari ini Sabtu, 23/09/17. Kegiatan manasik haji dilaksanakan di lingkungan Sekolah Islam Terpadu Bina Amal, Jl. Kyai Saleh No.8, Kota Semarang. 530  jamaah Manasik haji ini berasal dari 5 sekolah, yakni KBIT/TKIT Bina Amal, TKIT Bina Amal 02, TKIT Mutiara Ibunda, dan TKIT Al Asror. Sebagaimana layaknya jama'ah haji, para peserta manasik haji memulai kegiatan manasiknya -di Sekolah yang telah di setting sebagai miniatur tempat-tempat melaksanakan haji- dari Indonesia menuju bandara King Abdul Aziz, dilanjutkan sholat sunnah di Masjid Namiroh, menuju padang Arafah u

Site Links

Bina Amal

Popular Posts

Tanamkan Karakter Integritas Siswa dari Idul Adha


800 siswa terlibat langsung penyembelihan hewan kurban KB-TK-SDIT Bina Amal, Kamis (23/8) di Lapangan SDIT Bina Amal. Ratusan siswa bangga menyaksikan penyembelihan 48 kambing dan 6 sapi dari siswa KB-TK-SDIT Bina Amal 1439 H. Lebih-lebih saat Ustadz Naev Hassan menyebutkan nama-nama pekurban. Pancaran wajah gembira tergambar dari pekurban.

Sebut saja, Nayla Arsa Tungga Marala, kelas IV Abu Hurairah. Sebelumnya ia puasa sunah arafah, lalu menyaksikan penyembelihan dengan semangat. “Alhamdulillah, kemarin saya puasa arafah, dan hari ini dapat melihat penyembelihan kurbanku. Itu uang dari tabunganku, loh Bu. Trus ditambah ayah. Alhamdulillah bisa beli kambing,” tuturnya disela-sela menyaksikan penyembelihan hewan kurban. Karakter religius Nalya terlihat dari keseriusan dan sabar melaksanakan puasa arafah. Karakter mandiri juga terlihat saat ia belajar menabung dan berencana kurban.

Selama tiga minggu, siswa juga diajarkan untuk rutin infaq dan terkumpul 36.074.400 rupiah. “Siswa dari KB-TK-SDIT Bina Amal rutin berinfak. Masing-masing kelas berlomba-lomba untuk berinfak. Guru wali juga menghimbau ke siswa agar rajin berinfak. Orangtua pun support. Alhamdulillah terkumpul 36.074.400 rupiah,” tutur Enni Rustiyanti, S.PdI, Kepala Sekolah SDIT Bina Amal. Menurutnya, uang infak tersebut digunakan untuk membeli sapi kurban dan biaya operasional kegiatan siswa seperti konsumsi dan lomba-lomba idul adha. “Yang pasti, karakter religius kita tanamkan sejak dini. Dari infak bisa berlatih kurban,” tambahnya.

Tatkala disebutkan pekurban oleh Ustadz Naev, “Berikutnya sapi dari infak siswa Bina Amal.” Ratusan siswa semakin tertarik untuk melihat. Mereka bersorak gembira. Hari Raya Idul Adha adalah hari raya besar umat muslim.

Sejarah Idul Adha dari Nabi Ismail AS mengajarkan karakter anak yang patuh dengan orangtua. Hal itu tergambar saat Nabi Ismail menjawab pendapat dari mimpi ayahnya tentang perintah menyembelih Ismail. Ismail menjawab, "Wahai bapakku, laksanakanlah perintah Tuhanmu. Insya Allah kamu akan dapati aku termasuk orang-orang yang sabar."

Betapa solihnya Ismail manakala perintah untuk disembelih tidak ia tolak. Ia patuh dan tidak memberikan banyak argument untuk menentang ayahnya. Totalitas kepatuhan kepada Alloh baik Ibrahim maupun Ismail sama-sama tidak diragukan lagi. Hingga Nabi Ibrahim mendapat julukan kekasih Alloh, khalilullah.

Karakter lain yang bisa diambil dari perayaan Idul Adha adalah gotong royong. Tidak mungkin seseorang menyembelih sapi sendiri, menguliti, mencacah gading, dan membagikan daging. Saat menyembelih pasti dibutuhkan bantuan orang lain untuk memegangi hewan. Apalagi di SDIT Bina Amal menyembelih 48 kambing dan 6 sapi. Proses penyembelihan membutuhkan bantuan jagal. Ratusan siswa dari kelas VI juga turut mencacah daging. Mereka gotong royong mencacah gading agar proses pencacahan cepat selesai. Karakter gotong royong benar-benar tercermin pada siswa. Tak hanya siswa, beberapa wali murid dari Majelis Sekolah Bina Amal juga turut membantu mencacah dan membagikan daging kurban.

Selain itu, Idul Adha juga meningkatkan kerukunan warga dan toleransi beragama. Sebanyak 1651 kantong daging sapi dan kambing dibagikan ke warga sekitar SDIT Bina Amal dan beberapa kecamatan di Kota Semarang. Tak lupa kepada guru di SD Kristen Gergaji, sekolah yang berada di depan SDIT Bina Amal. Tidak hanya wilayah Semarang, warga Kendal juga turut mendapat gading kurban dari Bina Amal karena salah satu guru SDIT Bina Amal ada yang rumahnya di Perumahan Bancar Cluster 2, Boja Kendal. Tak memandang perbedaan agama, panitia qurban membagikan gading untuk mempererat silaturahmi dan toleransi.

Semboyan Negara Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika yang artinya meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Hal tersebut mengajarkan tentang toleransi. Siswa juga bisa belajar tentang integritas. Menurut Andreas Harefa, integritas merupakan tiga kunci yang bisa diamati, yakni menunjukkan kejujuran, memenuhi komitmen, dan mengerjakan sesuatu dengan konsisten. Siswa berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat.

Selain kegiatan penyembelihan, Idul Adha juga dimeriahkan dengan aneka lomba siswa, seperti mewarnai, membuat poster seruan berkurban, khitobah, cerita islami, rangking 1 tentang pengetahuan umum dan kurban.

Keterlibatan siswa dari berinfak mengumpulkan uang, membeli hewan kurban, menyembelih, mencacah, dan membagikan gading kurban secara tidak langsung mengajarkan tentang integritas. Beberapa karakter seperti religius, mandiri, gotong royong, dan toleransi tertanam kuat dari perayaan Idul Adha. Bina Amal berbagi, Bina Amal Berkarakter. Kak Sy
Assalamualaikum.
Ada yang bisa kami bantu.