Sejauh mana bakat anak dapat terwujud, tergantung pada beberapa faktor pribadi, seperti minat, motivasi, nilai, kepribadian, dan faktor lingkungan seperti pengalaman dan kesempatan pendidikan. Sebagai orangtua, kita tentu memiliki harapan yang besar pada anak dalam berbagai aspek kehidupannya. Termasuk misalnya, keberhasilan di sekolah maupun luar sekolah.Bakat anak sebenarnya tidak bisa diketahui persisnya, kita hanya bisa mengetahui potensi bakat anak. Mengapa? Bakat menurut Howard Gardner adalah aktivitas teratur yang dihargai masyarakat dan dapat dinilai berdasakan tingkat keahliannya.
Tips mengetahui bakat anak dilansir dari temantakita.com
Stimulasi anak untuk melakukan eksplorasi
Pancing ketertarikan anak untuk melakukan suatu aktivitas, dan jangan langsung memberi perintah. Apabila anak bertanya, jelaskan seperlunya. Sebagaimana tugas perkembangan bakat pertama, anak perlu mencoba berbagai aktivitas dari keseluruhan ragam kecerdasan majemuk.
Beri kesempatan anak beraktivitas
Jika anak tertarik, beri kesempatan pada anak melakukan aktivitas tersebut. Awalnya orangtua bisa mendampingi anak, namun usahakan agar anak tetap merasa mandiri dalam melakukan aktivitasnya. Ketika merasa didikte orangtua, perilaku anak tidaklah mengacu pada kecerdasan majemuknya, tetapi lebih karena mengikuti perintah orangtua.
Jika anak tertarik, beri kesempatan pada anak melakukan aktivitas tersebut. Awalnya orangtua bisa mendampingi anak, namun usahakan agar anak tetap merasa mandiri dalam melakukan aktivitasnya. Ketika merasa didikte orangtua, perilaku anak tidaklah mengacu pada kecerdasan majemuknya, tetapi lebih karena mengikuti perintah orangtua.
Kenali perilaku seru anak
Lakukan pengamatan terhadap perilaku anak: sebelum, selama, dan setelah melakukan aktivitas. Bagaimana sikap anak sebelum melakukan aktivitas? Apa saja sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh anak selama melakukan aktivitas tersebut? Bagaimana pula sikap anak setelah melakukan aktivitas? Perilaku lebih mudah diamati karena terlihat jelas. Orangtua juga perlu lebih jeli dalam mengamati sikap anak yang subtil, seperti dahi yang mengernyit atau perubahan ekspresi wajah. Usai melakukan aktivitas, ajukan pertanyaan agar anak bercerita mengenai pengalamannya melakukan aktivitas tersebut.
Lakukan penilaian terhadap perilaku seru anak
Bila sudah mengenali perilaku seru anak, orangtua bisa memeriksa perilaku seru tersebut termasuk kacerdasan majemuk yang mana. Periksa daftar perilaku ke delapan kecerdasan majemuk.
Lakukan pengamatan terhadap perilaku anak: sebelum, selama, dan setelah melakukan aktivitas. Bagaimana sikap anak sebelum melakukan aktivitas? Apa saja sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh anak selama melakukan aktivitas tersebut? Bagaimana pula sikap anak setelah melakukan aktivitas? Perilaku lebih mudah diamati karena terlihat jelas. Orangtua juga perlu lebih jeli dalam mengamati sikap anak yang subtil, seperti dahi yang mengernyit atau perubahan ekspresi wajah. Usai melakukan aktivitas, ajukan pertanyaan agar anak bercerita mengenai pengalamannya melakukan aktivitas tersebut.
Lakukan penilaian terhadap perilaku seru anak
Bila sudah mengenali perilaku seru anak, orangtua bisa memeriksa perilaku seru tersebut termasuk kacerdasan majemuk yang mana. Periksa daftar perilaku ke delapan kecerdasan majemuk.
Berbagi
Komentar