Semangkuk mi instan ditambah irisan cabai dan telur pasti akan
menggugah selera. Meskipun banyak yang menyatakan bahwa mi instan tidak
baik untuk kesehatan namun nyatanya masih banyak yang memakannya.
Sebaiknya Anda menanggapi serius tentang bahaya mi instan. Menurut
penelitian yang baru saja diterbitkan di Journal of Nutrition pada 12 Agustus 2014, mi instan mampu meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama pada wanita.
Karena konsumsi mi instan relatif tinggi di Asia, penelitian ini
difokuskan di kawasan Asia terutama Korea Selatan, yang memiliki jumlah
konsumen mi instan per kapita tertinggi di dunia. Ya, dalam beberapa
tahun terakhir, Korea Selatan mengalami peningkatan masalah kesehatan,
khususnya penyakit jantung dan obesitas orang dewasa. Perubahan tersebut
menyebabkan peningkatan angka kematian akibat penyakit jantung serta
peningkatan biaya perawatan kesehatan.
"Berhubungan konsumsi mi instan sangat besar di kawasan Asia,
hubungan antara konsumsi mi instan dan penyakit jantung belum dipelajari
secara luas," kata Pemimpin penelitian, Hyun Joon Shin, MD, seirang
kardiolog klinis di Baylor University Medical Center di Harvard School
of Public Health. "Jadi saya memutuskan melakukan penelitian untuk
mengungkapkan lebih banyak perihal konsumsi mi instan," katanya.
Dr Shin menemukan bahwa makan mie instan dua kali atau lebih dalam
seminggu dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan seseorang terkena
penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Dr. Shin juga menemukan
peningkatan risiko lebih banyak terjadi pada wanita.
"Penelitian ini sangat penting karena banyak orang yang mengkonsumsi
mie instan tanpa mengetahui risiko kesehatan yang mungkin terjadi," kata
Dr. Shin. "Harapan saya adalah penelitian ini dapat meletakkan dasar
untuk penelitian di masa depan tentang efek kesehatan dari konsumsi mi
instan."
Jadi berapa banyak mi instan yang sudah Anda makan dalam seminggu ini?
Sumber : http://parentsindonesia.com/
Berbagi
Komentar