APA KATA MEREKA TENTANG KAMI

Testimoni
Pak Rahmat
Alumni

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada guru dan seluruh staff Bina Amal 03 yang sudah mendidik anak kami, baik saat di playgroup sampai di TK sekarang ini. Saya merasa bahwa kesabaran dan ketelatenan ibu-ibu guru di Bina Amal 03 bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua. Dan karena kesabaran, ketelatenan, serta pendekatan yang terus-menerus membuat anak kami yang awalnya dulu tidak mau bersekolah bahkan takut ke sekolah, sekarang sudah merasa enjoy dan happy bersekolah, bahkan jika diminta libur sekolah tidak mau. Hal yang tidak kalah penting di TKIT Bina Amal 03 mengutamakan pendidikan karakter ke anak, hal ini sangat bagus karena pendidikan karakter memang harus diterapkan sejak usia dini.

Testimoni
Pak Joko
Alumni

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada guru dan seluruh staff Bina Amal 03 yang sudah mendidik anak kami, baik saat di playgroup sampai di TK sekarang ini. Saya merasa bahwa kesabaran dan ketelatenan ibu-ibu guru di Bina Amal 03 bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua. Dan karena kesabaran, ketelatenan, serta pendekatan yang terus-menerus membuat anak kami yang awalnya dulu tidak mau bersekolah bahkan takut ke sekolah, sekarang sudah merasa enjoy dan happy bersekolah, bahkan jika diminta libur sekolah tidak mau. Hal yang tidak kalah penting di TKIT Bina Amal 03 mengutamakan pendidikan karakter ke anak, hal ini sangat bagus karena pendidikan karakter memang harus diterapkan sejak usia dini.

Testimoni
Pak Bambang
Alumni

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada guru dan seluruh staff Bina Amal 03 yang sudah mendidik anak kami, baik saat di playgroup sampai di TK sekarang ini. Saya merasa bahwa kesabaran dan ketelatenan ibu-ibu guru di Bina Amal 03 bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua. Dan karena kesabaran, ketelatenan, serta pendekatan yang terus-menerus membuat anak kami yang awalnya dulu tidak mau bersekolah bahkan takut ke sekolah, sekarang sudah merasa enjoy dan happy bersekolah, bahkan jika diminta libur sekolah tidak mau. Hal yang tidak kalah penting di TKIT Bina Amal 03 mengutamakan pendidikan karakter ke anak, hal ini sangat bagus karena pendidikan karakter memang harus diterapkan sejak usia dini.

Featured Posts

Featured Posts

Arsip

Error 404

Sorry! The content you were looking for does not exist or changed its url.

Please check if the url is written correctly or try using our search form.
Ekstrakurikuler

Sarana pengembangan bakat minat yang mewadahi kegiatan anak. Ada banyak pilihan Ekstra kurikuler, diantaranya : Akademik : Matematika, IPS, Fisika, Biologi, Desain Grafis, English Club, Arabic Club Kewiraan : Pramuka, PMR, Paskibra Seni : Teater, Nasyid, Cerpen, Kaligrafi, Qiroah, Rebana, Sinematografi Olah Raga : Basket, Futsal, Voli, Badminton, Beladiri, Panahan

Selengkapnya
Puncak Tema

PUNCAK TEMA Puncak Tema adalah kegiatan untuk memberikan kebermaknaan pembahasan tema, maka pada setiap akhir tema perlu dikokohkan dengan puncak tema.. Kegiatan puncak tema bersifat menggembirakan, penguatan sikap, pengetahuan, keterampilan yang melibatkan berbagai pihak terutama orang tua/keluarga. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan cara : Berdiskusi dengan anak tentang pengalaman yang berkaitan dengan tema yang sudah digunakan. Mengajak anak untuk menceritakan kembali hasil karya selama penggunaan tema kepada teman, orang tua dan atau keluarga. Kunjungan lapangan dalam rangka penguatan kompetensi yang sudah dimiliki anak. Mengundang orang tua untuk kegiatan bersama yang berkaitan dengan tema. Membuat setting lingkungan sesuai dengan tema TRANSISI ANTAR TEMA Setelah mengakhiri tema guru harus dapat mengkaitkan tema sebelum dan tema yang akan digunakan selanjutnya untuk membangun minat dan ketertarikan anak dalam memasuki kegiatan main di tema berikutnya. Proses ini disebut transisi antar tema. Transisi antar tema yang dilakukan dengan berbagai cara antara lain: Diskusi tentang pengalaman anak terkait tema lama Berkunjung ke suatu tempat yang terkait dengan tema baru Membacakan cerita yang terkait dengan tema baru Berdiskusi sesuai dengan pengalaman anak yang terkait dengan tema baru Mengundang narasumber yang memiliki keahlian/pengetahuan terkait dengan tema baru

Selengkapnya
Takhasus Al Quran

Adalah program menghapal Al Quran 30 Juz. Program ini diawali dengan tahsin, yaitu mengeluarkan setiap huruf-huruf al Quran dari tempat keluarnya dengan memberikan hak dan mustahaknya.” Atau dengan kata lain menyempurnakan semua hal yang berkaitan dengan kesempurnaan pengucapan huruf-huruf al Quran dari aspek sifat-sifatnya yang senantiasa melekat padanya dan menyempurnakan pengucapan hukum hubungan antara satu huruf dengan yang lainnya seperti idzhar, idgham, ikhfa dan sebagainya. Dengan kata lain adalah memperbaiki bacaan santri agar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Adapun metode menghafal yang di terapkan menganut prinsip “Penambahan” (Ziadah) dan “Pengulangan” (Murojaah). Cara menghafalkan santri dalam satu hari harus mengajukan tambahan hafalan pada pagi dan malam hari serta mengulang kembali hafalan pada sore hari. Santri dibagi menjadi kelompok-kelompok/halaqoh hafalan yang dipimpin oleh satu ustadz pembimbing. Setiap ustadz pembimbing bertanggungjawab mengawasi dan mengoreksi kualitas bacaan santri

Selengkapnya
Pendidikan Karakter

Penanaman nilai-nilai karakter merupakan hal penting yang harus ditanamkan pada siswa dari jenjang sekolah rendah hingga perguruan tinggi. Religius adalah salah satu unsur utama dalam pendidikan karakter. Bina Amal adalah salah satu sekolah yang telah lama mengimplementasikan nilai-nilai agama Islam pada diri siswa. Model penanaman Pendidikan karakter pada siswa di Sekolah Islam Terpadu Bina Amal Semarang meliputi dua ruang, yakni ruang dalam sekolah dan ruang luar sekolah. Di dalam sekolah, model yang diterapkan meliput i; (1) Pembiasaan adab harian di sekolah, (2) pembiasaan berpakaian Islam syar’I baik siswa maupun guru, (3) pembiasaan pelafalan kalam Islami sebelum pelajaran, (4) Pembiasaan pergaulan Islami, (5) Menempatkan pelajaran Quran sebelum matapelajaran umum, (6) program salat berjamaah, (7) program makan siang bersama, dan (8) peka ananda.

Selengkapnya
Logo
Slide 2
Slide 1

Slider

4-latest-1110px-slider

Comments

4-comments

[Yayasan][horizontal][animated][7]

Recent Post [simple][recent][10]

Bina Amal Semarang


Yayasan Bina Amal

Populer

Agar Anak Rajin Shalat

Solat Jamaah saat acara malam bina iman taqwa di Bina Amal Diriwayatkan, Umar bin Khattab setiap kali membangunkan anaknya untuk shalat beliau membaca ayat dalam surah Thaha yang artinya, “Dan, perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan, akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (QS Thaha : 132). Rupanya, ayat ini yang mendasari motivasi Amirul Mukminin Umar bin Khattab sehingga tak pernah merasa lelah dalam menegakkan shalat dalam rumah tangganya. Setidaknya, ada empat pelajaran berharga yang dipetik dari ayat di atas. Pertama. Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah ( berislam). Maknanya setiap anak pada hakikatnya berpotensi senang shalat dan merasa membutuhkan shalat. Orang tuanyalah yang dengan atau tanpa sadar telah memalingkan fitrah anaknya selama ini. Penghasilan dan makanan yang haram atau bercampur yang haram, to...

Siswa PAUD IT Bina Amal Bermain ke Toko Bunga dan Tanaman

Siswa siswi KBIT - TKIT Bina Amal melakukan kunjungan ke toko bunga dan tanaman dalam rangka puncak tema bunga, Kamis, 4 Oktober 2018.   Di sana, mereka melihat dan mengenal bunga - bunga yang ada. Seru sekali kegiatan puncak tema bunga kali ini...   Siswa siswi dapat melihat secara langsung bunga - bunga yang cantik dan warna warni.

Agar Anak Selalu Optimis

Anak yang optimis adalah anak yang percaya diri. Dia akan selalu percaya bahwa yang dia lakukan adalah baik. Dia tidak takut untuk mencoba. Bila melakukan kesalahan, dia tidak akan larut dalam perasaan bersalah. Bila mengalami kegagalan, dia tidak akan ngembek, dan akan terus mencoba  untuk mencapai keberhasilan.  Menjadi pribadi yang optimis tentu tidaklah mudah. Membutuhkan peran serta aktif dari orang tua. Bagaimana caranya? 1.Pujian dan Penghargaan Bila anak melakukan hal yang baik, jangan jual mahal kata-kata pujian. Meskipun yang telah dilakukan anak adalah hal  sepele menurut kita, namun bagi anak-anak itu bisa jadi sesuatu yang luar biasa. Misalnya, pada saat anak selesai bermain. Lalu anak kita mengembalikan mainan yang selesai dia mainkan ke dalam kotak mainan. Pujilah buah hati kita. Buatlah dia merasa bila apa yang dia lakukan sangatlah baik dan harus terus dilakukan. Tidak perlu kata-kata yang panjang. Cukup dengan tersenyum lalu katakana,”Wah…keren…...

Lima Hal Positif Yang Perlu Ditanamkan Dalam Diri Kid Jaman Now

Kids Zaman Now begitu viral di dunia nyata maupun di dunia maya. Istilah yang begitu mudah di dengar dan ditirukan banyak orang. Apa sih sebenarnya arti Zaman Now itu sendiri? Jaman dalam istilah umum berarti masa / waktu dan Now dari bahasa inggris yang artinya sekarang atau kekinian. Pertanyaannya adalah mengapa tidak memakai istilah anak jaman sekarang saja atau anak kekinian? Saya fikir ini ini bukan masalah istilah biar keren dengan menggunakan bahasa inggris akan tetapi pemakaian istilah ini merujuk kepada Kids Zaman Now sangat lekat dengan dunia digital dan media sosial. Hal inilah yang membedakan masa muda kita dengan anak-anak yang lahir tahun 2000an.  Perkembangan teknologi dan tidak diimbangi dengan kesiapan mental para user akan menimbulkan efek samping yang membahayan. Berikut akan saya sampaikan beberapa fakta sederhana tetapi kalau dibiarkan akan menjadi Petaka Sosial. Pada masa 90an sampai masuk tahun 2000 generasi waktu itu belum terlalu disibukkan dengan “G...

Cara Mendidik Anak Aktif Menjadi Kreatif

Anak yang aktif kadang menggemaskan. Ada saja polah tingkah mereka yang bisa membuat kita tersenyum. Namun bila terlalu dibiarkan akan semakin menjadi. Dan bila kita memberlakukan pola asuh yang salah, bisa jadi anak aktif tersebut mengarah pada anak “bandel” . Lagu bagaimana untuk mengatasi atau mendidik anak aktif ini? Salah satunya adalah mengubah mereka menjadi anak yang kreatif . Bagaimana caranya? Ikuti tips-tips di bawah ini: 1. Jangan membatasi anak dengan banyak larangan Anak yang aktif adalah anak yang suka bergerak. Itu sudah menjadi sifat dari sang anak. Bila kita terlalu banyak memberikan ini dan itu, tentu dia akan merasa ada semacam kerangkeng yang membelenggu tubuhnya. Mungkin ada saatnya dia akan menuruti aturan tersebut. Namun bila ada hal-hal yang membuatnya kecewa, dia bisa berubah menjadi anak yang tidak mau tahu aturan, dan seakan-akan dia akan tumbuh menjadi anak yang pemberontak. Anak yang aktif biasanya butuh….. 2. Pengarahan ya...

Panduan Mudah Belajar

J am sudah menunjukkan lewat waktu tidur dan si kecil yang berusia 6 tahun menangis karena belum bisa mengingat kata-kata ejaannya. Beberapa jam sebelumnya, Anda memintanya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Kini, Anda menyuruhnya menutup buku dan tidur. Dia terlalu lelah, sangat tidak siap, dan cemas. Jangan putus asa. Si kecil baru saja memulai hubungan jangka panjang dengan belajar, dan Anda juga terlibat di dalamnya. Jika melihatnya sebagai suatu proses pengenalan pada kebiasaan positif, Anda akan segera menemukan jalan untuk sesi mengerjakan tugas yang produktif, tenang, dan menyenangkan. Ajarkan Konsistensi Hindari pengacau jadwal belajar, misalnya bermain sepulang sekolah. Anak harus mencoba mengerjakan tugasnya di waktu yang sama setiap hari. “Tanpa rutinitas,  tugas akan sangat mudah untuk ditunda,” ujar Jeanne Shay Schumm, PhD, penulis How to Help Your Chilc With Homework . Untuk mencari waktu yang optimal, pertimbangkan juga jadwal keluarga dan temp...

Pesona Edu Hadir untuk Bina Amal

Rabu 23 Oktober 2019, pukul 08.00 siswa SD IT Bina Amal 02 berkunjung ke SMP IT Bina Amal. Mereka dikenalkan dengan pembelajaran digital melalui Pesona Edu. Pesona Edu merupakan software edukasi dengan beberapa produk unggulan kami meliputi konten pengayaan interaktif, buku digital interaktif dan software latihan soal digital. Pesona Edu termasuk software yang mengisi ruang layar menu tablet di Samsung Smart Learning Center (SSLC). Secara bergiliran siswa SD IT Bina Amal 02 bergantian menuju ke SSLC SMP IT Bina Amal. Untuk yang mendapat giliran pertama masuk ke ruang SSLC adalah siswa putri. Sementara siswa putri belajar di SSLC, siswa putra berkeliling melihat komplek kampus SMIT Bina Amal dan menyaksikan video Profil SMP IT Bina Amal. Kegiatan pembelajaran digital dibimbing oleh Ibu Ani Wahyuni S.Pd. selaku guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP IT Bina Amal. Siswa sangat senang dalam melaksanakan pembelajaran digital karena seolah mereka sedang bermain dengan ponsel layar sentuh. ...

Kandungan Bahan Makanan dalam Permen Kenyal

Anak senang makan permen kenyal/chewy, karena rasanya yang manis dan tekstur yang kenyal. Tapi, apa saja komposisi bahan makan dalam camilan ini?   Tak ada salahnya Mama kenali bahan dan nutrisi yang terkandung dalam permen favorit anak ini. * Bahan Penstabil (Gelatin Sapi) Sama seperti pada produk biskuit, bahan penstabil (stabilizer) adalah BTP yang berfungsi untuk menstabilkan sistem dispersi agar campuran ingredient menjadi homogen. Untuk produk permen kenyal yang biasa digunakan memang jenis gelatin. Fungsi lain gelatin adalah sebagai bahan pembentuk gel atau pembentuk tekstur. * Humektan Merupakan BTP yang digunakan untuk mempertahankan kelembaban produk pangan. Bahan yang sering digunakan sebagai humektan untuk permen adalah sorbitol dan xilitol yang juga mampu memperbaiki cita rasa kunyah untuk  permen chewy. * Pengatur Keasaman (asam sitrat, asam laktat) Fungsi sama dengan pada produk chips dan biskuit * Perisa Buah-Buahan Merupakan jenis BTP flavouring yang...

Pentingnya Membangun Komunikasi dengan Anak untuk menjadi Generasi Juara

Psikolog Nurina, S.Psi., CHA., CGA SD IT Bina Amal Semarang mengadakan Seminar Smart Parenting dengan tema " Pentingnya Membangun Komunikasi dengan Anak untuk menjadi Generasi Juara bersama psikolog Nurina, S.Psi., CHA., CGA. Seminar diadakan pada Sabtu, 24 September 2016 dengan peserta merupakan wali murid siswa, khususnya kelas 1 dan kelas 2. Secara umum, seminar berlangsung dengan lancar. Di awali dengan tilawah dari siswa kelas 1 dan kelas 2. Kemudian ada persembahan gerak dan lagu dari siswa kelas 2 serta pembacaan puisi. Penampilan Gerak dan Lagu Siswa Kelas 2 Acara kemudian dilanjutkan penyampaian materi dan diskusi. Alhamdulillah orang tua juga aktif berpatisipasi dalam tanya jawab. Diharapkan dari seminar ini, orang tua memiliki gambaran dan wawasan terkait pentingnya membangun komunikasi dengan anak. Diawali dengan mengenal gaya belajar anak. Dengan mengenal gaya belajar anak, maka di harapkan orang tua lebih mudah dalam membimbing dan menggali poten...

Batasi Garam Untuk Anak

Sekitar 43 persen garam yang diasup si kecil berasal dari 10 jenis makanan yang paling sering mereka makan, di antaranya: Pizza, roti, daging, camilan gurih, roti isi, keju, nugget, sup, dan sebagainya. Beberapa dari makanan di atas sebenarnya tidak berasa asin, tapi sebenarnya mengandung sodium cukup tinggi. Hal ini karena kebanyakan sodium sudah ada dalam makanan, bahkan sebelum makanan tersebut diproses. Seperti halnya orang dewasa, konsumsi garam yang berlebihan pada anak-anak juga bisa mendatangkan masalah pada kesehatan. Salah satunya adalah tekanan darah tinggi. "Satu dari enam anak di Amerika mengalami darah tinggi yang bisa menyebabkan hipertensi di usia dewasa," kata Ileana Arias dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit AS (CDC). Lebih lanjut dikatakan Ileana, menurut hasil sebuah survei yang dilakukan di Amerika Serikat, rata-rata anak berusia 6-18 tahun di sana mengasup 3.300 miligram sodium perhari, belum termasuk garam yang ditambahkan di meja. Jumla...

TENTANG BINA AMAL

Yayasan Wakaf Bina Amal adalah Lembaga dakwah yang menjadi bagian integral dari dakwah ummat, untuk dapat memberikan kontribusi positif kepada bangsa dan negara, terutama dalam melahirkan SDM berkualitas yaitu generasi mandiri yang memiliki karakter robbaniyah. Fokus utama Yayasan Wakaf Bina Amal adalah Bidang Pendidikan.

Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT, Yayasan Wakaf Bina Amal yang didirikan sejak tahun 2001, beralamat di Jalan Kyai Saleh no.8 Mugasari Semarang Selatan, memiliki banyak unit Pendidikan yaitu kampus 1 ( PAUDIT dan SDIT Bina Amal), kampus 2 (SMPIT dan SMAIT Bina Amal yang menggunakan sistem pembelajaran Boarding scholl/asrama dalam Pondok Pesantren Tahfidz Bina Amal) ) , kampus 3 (TKIT dan SDIT Bina Amal 02) dan kampus 4 (PAUDIT Bina Amal 03).

Bina Amal menjawab kebutuhan masyarakat yang mencari Pendidikan terbaik buat putra putrinya yang berkesinambungan dari jenjang PAUD hingga SMA. Dengan tenaga pengajar yang sebagian besar terdiri dari generasi muda yang memiliki semangat untuk terus belajar terlebih menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan society 5.0, maka Bina Amal siap menjadi bagian dalam pelopor perubahan dan pembangun peradaban bangsa Indonesia.

TENTANG BINA AMAL

Bina Amal Semarang


Yayasan Bina Amal

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

LEMBAGA PENDIDIK ISLAM TERPADU BINA AMAL TAHUN AJARAN 2023/2024

Trending now

Ayah Bunda, Ramadhan Ini Yuk Ajak Anak Cinta Al Quran

Suasana Tadarusan Anak-Anak Bina Amal
Bila Ramadhan tiba, masyarakat menyambutnya dengan antusias. Agar anak cinta dengan Al-Qur’an, momen Ramadhan bisa jadi sarana yang cukup efektif. Agar anak cinta dengan Al-Qur’an, sertakan anak ikut berbagai acara dan kegiatan menyambut Ramadhan yang marak dan meriah, baik di sekolah maupun di masjid atau musholla lingkungan rumah.

Agar anak cinta dengan Al-Qur’an, ajak mereka untuk terlibat dengan kegiatan ibadah Ramadhan. Kegiatan tarawih, menjadi sebuah rutinitas yang mengasyikkan pada setiap malam di bulan Ramadhan. Kita bisa keliling berpindah-pindah masjid dan musholla. Agar anak cinta dengan Al-Qur’an kita bisa memilih masjid dengan kualitas imam yang bagus bacaan Al-Qur’annya. Saat ini banyak masjid yang menyelenggarakan tarawih dengan dipimpin seorang imam yang Hafizh Al-Qur’an sebanyak 30 juz.

Agar anak kita cinta dengan Al-Qur’an, bagaimana upaya dan cara yang harus kita lakukan? 
Mari kita coba beberapa kiat berikut:

A.Yakin dengan Kebenaran Al-Qur’an

Agar anak kita dekat dengan Al-Qur’an, perlu sebuah keyakinan yang mendalam akan kebenaran Al-Qur’an. Keyakinan ini harus kita bangun dan tancapkan dalam hati sebagai bentuk keimanan kita kepada rukun iman yang ke 3. Setiap saat ketika kita akan membaca Al-Qur’an, siapkan hati, jiwa dan raga kita untuk menerima dan mengimani wahyu Allah yang termuat dalam ayat-ayat Al-Qur’an sebagai sebuah kebenaran yang pasti dan mutlak.

Dari keyakinan ini akan membentuk mindset dan cara pandang kita dalam memahami persoalan hidup. Kita akan menjadi hamba yang tunduk dan berusaha menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kita. Jika ada masalah sosial di masyarakat, seperti kesenjangan kaya dan miskin, solusinya ada pada zakat

Jika ada masalah dengan hubungan suami istri, solusinya ada pada surat At-Tahrim yang mengisahkan persoalan riak-riak kehidupan dalam rumah tangga junjungan Nabi berikut solusinya.

Jika ada masalah dengan kesulitan hidup, sempitnya rezeki, banyaknya masalah, solusinya ada pada surat Ath-Tholaq, siapa yang bertaqwa Allah akan beri rezeki dari tempat yang tidak disangka dan akan memberinya kemudahan dalam segala urusan. Pendek kata, apapun persoalan yang membelit hidup kita, baik individu maupun masyarakat ada solusinya dalam Al-Qur’an. Jika sikap ini sudah tertanam kuat dalam diri kita, maka tidak ada masalah yang tidak menemukan jalan keluar.

B. Mulai sedini mungkin mendidik anak.

Agar anak cinta dengan Al-Qur’an, timbul sebuah pertanyaan, sejak kapan kita mendidik anak? Biasanya orang akan menjawab, mendidik anak sejak dalam kandungan. Jawaban ini tidak salah namun belum tepat. Karena sejatinya mendidik anak yang benar adalah sejak memilih pasangan. Lho… apa iya…?

Teori terdahulu mengatakan sifat bawaan seseorang diwarisi dari bapak ibunya 50:50, artinya ayah dan ibu memberikan sumbangan yang sebanding dan setara dalam diri seorang anak.

Akan tetapi penelitian biologi molekuler terbaru menemukan bahwa seorang ibu mewariskan 75% unsur genetisnya kepada anak, sedangkan seorang ayah hanya 25%. Oleh karena itu sifat baik, kecerdasan, kesolehan seorang anak sangat ditentukan oleh ibunya. Dalam kisah dua orang nabi yang anaknya durhaka yaitu nabi Nuh dan nabi Luth, keduanya memiliki istri yang tidak beriman. Ini memberi bukti kebenaran Al-Qur’an.

Bandingkan dengan nabi Ibrahim, meskipun istrinya Siti Hajar adalah bekas seorang budak, namun melahirkan keturunan yang baik yaitu nabi Ismail. Meskipun nabi Ibrahim sangat sedikit berkontribusi dalam pengasuhan Ismail, namun Siti Hajar tidak mengeluh, bahkan mampu memerankan dirinya dua peran sekaligus yaitu peran ayah dan peran ibu.

Kisah Ibrahim, Siti Hajar dan Ismail menguatkan bukti bahwa gen ibu banyak menurun kepada anak, 
Maka sekali lagi pentingnya memilih pasangan yang baik agar dapat keturunan yang baik. Karena sperma itu dititipkan dirahim seorang perempuan yang akan menjadi ibu dari anak-anaknya.

C. Ciptakan suasana kondusif untuk belajar di rumah.

Agar anak cinta dengan Al-Qur’an, perlu kita ciptakan suasana yang mendukung untuk terselenggaranya sebuah proses belajar yang nyaman di rumah. Proses itu kita yang lakukan sebagai orang tua, bukan orang lain. Tidak cukup hanya dengan memasukkan anak ke sekolah Islam, atau menyediakan guru untuk privat belajar Al-Qur’an.

Agar anak cinta Al-Qur’an, dia butuh contoh teladan, bukan sekedar retorika belaka. Agar anak cinta dengan Al-Qur’an, dia memotret segala perilaku dan aktifitas orang tuanya setiap hari, maka tidak cukup hanya menyerahkan urusan pendidikan anak kepada sekolah dan guru. Perlu keterlibatan orang tua, guru dan lingkungan bekerja sama saling melengkapi.

Rumah yang hinggar-binggar dengan suara bising , atau situasi lingkungan yang rusak, banyak orang nongkrong menghabiskan waktu untuk hal yang tidak berguna, begadang, apalagi ditambah dengan pergaulan yang merusak, makin menjauhkan anak dari Al-Qur’an.

Kisah anak yang sering dibawa oleh ibunya ikut teraweh di sebuah majelis yang menyelenggarakan sholat taraweh satu malam satu juz. Sang ibu memberi kebebasan kepada puterinya yang berusia balita untuk ikut berdiri sholat, atau sholat sambil duduk, bahkan walau hanya sekedar berbaring disisi bundanya yang sedang mengikuti imam taraweh.

Rupanya sang anak menyimak dan menikmati suasana sholat teraweh yang khusyu’ dengan bacaan satu jus Al-Qur’an setiap malam. Tanpa disangka anak usia balita tersebut ingin menjadi seorang hafizhah, menghafal 30 juz Al-Qur’an.

D. Jadilah sosok teladan di rumah

Agar anak cinta dengan Al-Qur’an, alihkan perhatian anak kita dari gedjet maupun alat komunikasi yang serba cangggih. Ajak anak duduk bersama, mengaji dan tadarus di depan orang tuanya. Sebaik-baik guru ialah orang tua yang menanamkan nilai-nilai yang terdapat dalam Al-Qur’an.

Jika setiap hari anak melihat sosok orang tua yang akrab degan Al-Qur’an, tentu sedikit banyak nilai-nilai itu akan terekam dalam jiwa anak. Interaksi yang intensif orang tua kepada Al-Qur’an akan memberi dampak positif pada perilaku dan akhlak orang tua sebagai pribadi. Sambil makan malam bersama, atau sambil jalan-jalan sehat di hari libur, kita bisa menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an kepada anak.

E. Kenalkan anak dengan sosok berprestasi khususnya prestasi yang diraih oleh anak yang cacat dan memiliki keterbatasan.

Agar anak cinta dengan Al-Qur’an, kita perlu mengenalkan anak-anak dengan teman-teman sebayanya yang bersemangat menghafal dan mengkaji Al-Qur’an. Misalnya seorang anak yang tuna netra, tetapi sangat bersemangat menghafal Al-Qur’an. Sehingga timbul rasa empati dan rasa syukur bahwa anak kita lebih berntung dikaruniakan Allah tubuh yang sempurna dan sehat.

F. Bangun dan rangsang anak untuk memiliki wawasan ilmu yang luas.

Agar anak cinta dengan Al-Qur’an, kita perlu membangun motivasi dan semangat nya dengan menanamkan kebanggaan akan peradaban dan kejayaan Islam. Agar anak cinta dengan Al-Qur’an perlu sering kita membacakan kisah-kisah dalam Al-Quran. Ada banyak sekali kisah yang bisa kita ambil dari Khazanah Peradaban Islam, agar kebanggaan itu tumbuh dalam jiwa anak.

Kisah para Nabi, Kisah Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabat, kisah pahlawan Islam, Kisah- kisah yang terhampar luas dalam Al-Qur’an dan hadits. Jangan sampai anak lebih mengenal tokoh artis sinetron, tokoh penyanyi korea, tokoh sepak bola dari pada tokoh- tokoh pahlawan Islam.

Kisah Muhammad Al-Fatih, sang penakluk yang mampu mewujudkan ramalan dan Hadits Rasulullah SAW bahwa sebaik-baik panglima dan sebaik-baik tentara adalah yang dapat menaklukkan benteng kuat Konstantinopel milik imperium Romawi.

Pada usia 23 tahun, Muhammad Al-Fatih berhasil mewujudkan ramalan tersebut pada bulan Mei 1453H, delapan abad setelah ramalan yang diucapkan oleh Rasulullah SAW.

Muhammad Al-Fatih, pastilah sosok yang cinta dengan Al-Qur’an. Al-Qur’an bukan hanya dihafalnya, bahkan nilai-nilai isi kandungan Al-Qur’an mendarah daging dalam dirinya, sabda nabi menjadi impian yang selalu menghiasi tidurnya, bahkan ingin Kecintaannya kepada junjungan Nabi, memberinya energi untuk mewujudkan sabda nabi yang dicita-citakannya.

Muhammad Al-Fatih mampu melakukan kerja besar setelah berjuang keras. Sejak belia dia sudah digembleng dengan berbagai ilmu oleh guru-guru yang terbaik. Dalam usia 21 tahun Muhammad Al-Fatih sudah memantaskan diri menerima anugerah menjadi seorang penakluk. Ia mampu dan menguasai lima bahasa di dunia, dan faham berbagai ilmu seperti astronomi, fisika, tafsir, hadist, matematika, ilmu perang, sosiologi, antropologi dan berbagai ilmu yang dibutuhkan untuk memiliki kemampuaan menaklukkan negeri raksasa yang memiliki benteng yang kokoh.

Rasa cinta dan kebanggaan akan kejayaan para leluhur yang berjuang memajukan Islam akan menumbuhkan rasaa cinta kepada Islam, dan cinta Al-Qu’an sebagai sumber kekuatan ummat.

Semua hal tersebut tidaklah didapat dengan sekedarnya, namun membutuhkan kerja keras dan kesabaran menempuh segala kesulitan. Kesabaran itu dipupuk dengan banyak membaca kisah dan perjuangan para pendahulu.

Mari kita semangat mengajak keluarga kita untuk cinta dengan Al-Qur’an. Mulai dengan diri kita sebagai sosok yang dilihat dan ditiru oleh anak-anak kta. Bismillah… ayo kita mulai sejak sekarang, agar anak kita cinta dengan Al-Qur’an. 

Wallahu a'lam bishowab...



Popular Posts

Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Ayah Bunda, Ramadhan Ini Yuk Ajak Anak Cinta Al Quran

Suasana Tadarusan Anak-Anak Bina Amal
Bila Ramadhan tiba, masyarakat menyambutnya dengan antusias. Agar anak cinta dengan Al-Qur’an, momen Ramadhan bisa jadi sarana yang cukup efektif. Agar anak cinta dengan Al-Qur’an, sertakan anak ikut berbagai acara dan kegiatan menyambut Ramadhan yang marak dan meriah, baik di sekolah maupun di masjid atau musholla lingkungan rumah.

Agar anak cinta dengan Al-Qur’an, ajak mereka untuk terlibat dengan kegiatan ibadah Ramadhan. Kegiatan tarawih, menjadi sebuah rutinitas yang mengasyikkan pada setiap malam di bulan Ramadhan. Kita bisa keliling berpindah-pindah masjid dan musholla. Agar anak cinta dengan Al-Qur’an kita bisa memilih masjid dengan kualitas imam yang bagus bacaan Al-Qur’annya. Saat ini banyak masjid yang menyelenggarakan tarawih dengan dipimpin seorang imam yang Hafizh Al-Qur’an sebanyak 30 juz.

Agar anak kita cinta dengan Al-Qur’an, bagaimana upaya dan cara yang harus kita lakukan? 
Mari kita coba beberapa kiat berikut:

A.Yakin dengan Kebenaran Al-Qur’an

Agar anak kita dekat dengan Al-Qur’an, perlu sebuah keyakinan yang mendalam akan kebenaran Al-Qur’an. Keyakinan ini harus kita bangun dan tancapkan dalam hati sebagai bentuk keimanan kita kepada rukun iman yang ke 3. Setiap saat ketika kita akan membaca Al-Qur’an, siapkan hati, jiwa dan raga kita untuk menerima dan mengimani wahyu Allah yang termuat dalam ayat-ayat Al-Qur’an sebagai sebuah kebenaran yang pasti dan mutlak.

Dari keyakinan ini akan membentuk mindset dan cara pandang kita dalam memahami persoalan hidup. Kita akan menjadi hamba yang tunduk dan berusaha menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kita. Jika ada masalah sosial di masyarakat, seperti kesenjangan kaya dan miskin, solusinya ada pada zakat

Jika ada masalah dengan hubungan suami istri, solusinya ada pada surat At-Tahrim yang mengisahkan persoalan riak-riak kehidupan dalam rumah tangga junjungan Nabi berikut solusinya.

Jika ada masalah dengan kesulitan hidup, sempitnya rezeki, banyaknya masalah, solusinya ada pada surat Ath-Tholaq, siapa yang bertaqwa Allah akan beri rezeki dari tempat yang tidak disangka dan akan memberinya kemudahan dalam segala urusan. Pendek kata, apapun persoalan yang membelit hidup kita, baik individu maupun masyarakat ada solusinya dalam Al-Qur’an. Jika sikap ini sudah tertanam kuat dalam diri kita, maka tidak ada masalah yang tidak menemukan jalan keluar.

B. Mulai sedini mungkin mendidik anak.

Agar anak cinta dengan Al-Qur’an, timbul sebuah pertanyaan, sejak kapan kita mendidik anak? Biasanya orang akan menjawab, mendidik anak sejak dalam kandungan. Jawaban ini tidak salah namun belum tepat. Karena sejatinya mendidik anak yang benar adalah sejak memilih pasangan. Lho… apa iya…?

Teori terdahulu mengatakan sifat bawaan seseorang diwarisi dari bapak ibunya 50:50, artinya ayah dan ibu memberikan sumbangan yang sebanding dan setara dalam diri seorang anak.

Akan tetapi penelitian biologi molekuler terbaru menemukan bahwa seorang ibu mewariskan 75% unsur genetisnya kepada anak, sedangkan seorang ayah hanya 25%. Oleh karena itu sifat baik, kecerdasan, kesolehan seorang anak sangat ditentukan oleh ibunya. Dalam kisah dua orang nabi yang anaknya durhaka yaitu nabi Nuh dan nabi Luth, keduanya memiliki istri yang tidak beriman. Ini memberi bukti kebenaran Al-Qur’an.

Bandingkan dengan nabi Ibrahim, meskipun istrinya Siti Hajar adalah bekas seorang budak, namun melahirkan keturunan yang baik yaitu nabi Ismail. Meskipun nabi Ibrahim sangat sedikit berkontribusi dalam pengasuhan Ismail, namun Siti Hajar tidak mengeluh, bahkan mampu memerankan dirinya dua peran sekaligus yaitu peran ayah dan peran ibu.

Kisah Ibrahim, Siti Hajar dan Ismail menguatkan bukti bahwa gen ibu banyak menurun kepada anak, 
Maka sekali lagi pentingnya memilih pasangan yang baik agar dapat keturunan yang baik. Karena sperma itu dititipkan dirahim seorang perempuan yang akan menjadi ibu dari anak-anaknya.

C. Ciptakan suasana kondusif untuk belajar di rumah.

Agar anak cinta dengan Al-Qur’an, perlu kita ciptakan suasana yang mendukung untuk terselenggaranya sebuah proses belajar yang nyaman di rumah. Proses itu kita yang lakukan sebagai orang tua, bukan orang lain. Tidak cukup hanya dengan memasukkan anak ke sekolah Islam, atau menyediakan guru untuk privat belajar Al-Qur’an.

Agar anak cinta Al-Qur’an, dia butuh contoh teladan, bukan sekedar retorika belaka. Agar anak cinta dengan Al-Qur’an, dia memotret segala perilaku dan aktifitas orang tuanya setiap hari, maka tidak cukup hanya menyerahkan urusan pendidikan anak kepada sekolah dan guru. Perlu keterlibatan orang tua, guru dan lingkungan bekerja sama saling melengkapi.

Rumah yang hinggar-binggar dengan suara bising , atau situasi lingkungan yang rusak, banyak orang nongkrong menghabiskan waktu untuk hal yang tidak berguna, begadang, apalagi ditambah dengan pergaulan yang merusak, makin menjauhkan anak dari Al-Qur’an.

Kisah anak yang sering dibawa oleh ibunya ikut teraweh di sebuah majelis yang menyelenggarakan sholat taraweh satu malam satu juz. Sang ibu memberi kebebasan kepada puterinya yang berusia balita untuk ikut berdiri sholat, atau sholat sambil duduk, bahkan walau hanya sekedar berbaring disisi bundanya yang sedang mengikuti imam taraweh.

Rupanya sang anak menyimak dan menikmati suasana sholat teraweh yang khusyu’ dengan bacaan satu jus Al-Qur’an setiap malam. Tanpa disangka anak usia balita tersebut ingin menjadi seorang hafizhah, menghafal 30 juz Al-Qur’an.

D. Jadilah sosok teladan di rumah

Agar anak cinta dengan Al-Qur’an, alihkan perhatian anak kita dari gedjet maupun alat komunikasi yang serba cangggih. Ajak anak duduk bersama, mengaji dan tadarus di depan orang tuanya. Sebaik-baik guru ialah orang tua yang menanamkan nilai-nilai yang terdapat dalam Al-Qur’an.

Jika setiap hari anak melihat sosok orang tua yang akrab degan Al-Qur’an, tentu sedikit banyak nilai-nilai itu akan terekam dalam jiwa anak. Interaksi yang intensif orang tua kepada Al-Qur’an akan memberi dampak positif pada perilaku dan akhlak orang tua sebagai pribadi. Sambil makan malam bersama, atau sambil jalan-jalan sehat di hari libur, kita bisa menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an kepada anak.

E. Kenalkan anak dengan sosok berprestasi khususnya prestasi yang diraih oleh anak yang cacat dan memiliki keterbatasan.

Agar anak cinta dengan Al-Qur’an, kita perlu mengenalkan anak-anak dengan teman-teman sebayanya yang bersemangat menghafal dan mengkaji Al-Qur’an. Misalnya seorang anak yang tuna netra, tetapi sangat bersemangat menghafal Al-Qur’an. Sehingga timbul rasa empati dan rasa syukur bahwa anak kita lebih berntung dikaruniakan Allah tubuh yang sempurna dan sehat.

F. Bangun dan rangsang anak untuk memiliki wawasan ilmu yang luas.

Agar anak cinta dengan Al-Qur’an, kita perlu membangun motivasi dan semangat nya dengan menanamkan kebanggaan akan peradaban dan kejayaan Islam. Agar anak cinta dengan Al-Qur’an perlu sering kita membacakan kisah-kisah dalam Al-Quran. Ada banyak sekali kisah yang bisa kita ambil dari Khazanah Peradaban Islam, agar kebanggaan itu tumbuh dalam jiwa anak.

Kisah para Nabi, Kisah Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabat, kisah pahlawan Islam, Kisah- kisah yang terhampar luas dalam Al-Qur’an dan hadits. Jangan sampai anak lebih mengenal tokoh artis sinetron, tokoh penyanyi korea, tokoh sepak bola dari pada tokoh- tokoh pahlawan Islam.

Kisah Muhammad Al-Fatih, sang penakluk yang mampu mewujudkan ramalan dan Hadits Rasulullah SAW bahwa sebaik-baik panglima dan sebaik-baik tentara adalah yang dapat menaklukkan benteng kuat Konstantinopel milik imperium Romawi.

Pada usia 23 tahun, Muhammad Al-Fatih berhasil mewujudkan ramalan tersebut pada bulan Mei 1453H, delapan abad setelah ramalan yang diucapkan oleh Rasulullah SAW.

Muhammad Al-Fatih, pastilah sosok yang cinta dengan Al-Qur’an. Al-Qur’an bukan hanya dihafalnya, bahkan nilai-nilai isi kandungan Al-Qur’an mendarah daging dalam dirinya, sabda nabi menjadi impian yang selalu menghiasi tidurnya, bahkan ingin Kecintaannya kepada junjungan Nabi, memberinya energi untuk mewujudkan sabda nabi yang dicita-citakannya.

Muhammad Al-Fatih mampu melakukan kerja besar setelah berjuang keras. Sejak belia dia sudah digembleng dengan berbagai ilmu oleh guru-guru yang terbaik. Dalam usia 21 tahun Muhammad Al-Fatih sudah memantaskan diri menerima anugerah menjadi seorang penakluk. Ia mampu dan menguasai lima bahasa di dunia, dan faham berbagai ilmu seperti astronomi, fisika, tafsir, hadist, matematika, ilmu perang, sosiologi, antropologi dan berbagai ilmu yang dibutuhkan untuk memiliki kemampuaan menaklukkan negeri raksasa yang memiliki benteng yang kokoh.

Rasa cinta dan kebanggaan akan kejayaan para leluhur yang berjuang memajukan Islam akan menumbuhkan rasaa cinta kepada Islam, dan cinta Al-Qu’an sebagai sumber kekuatan ummat.

Semua hal tersebut tidaklah didapat dengan sekedarnya, namun membutuhkan kerja keras dan kesabaran menempuh segala kesulitan. Kesabaran itu dipupuk dengan banyak membaca kisah dan perjuangan para pendahulu.

Mari kita semangat mengajak keluarga kita untuk cinta dengan Al-Qur’an. Mulai dengan diri kita sebagai sosok yang dilihat dan ditiru oleh anak-anak kta. Bismillah… ayo kita mulai sejak sekarang, agar anak kita cinta dengan Al-Qur’an. 

Wallahu a'lam bishowab...



Berbagi