Puncak Tema Kelas 4, Serunya Menjelajah Lawang Sewu dan Kampung Pelangi
Binaamal.info- Selasa 10 April 2018, giliran kelas IV SDIT Bina Amal yang mengadakan puncak tema "Daerah Tempat Tinggalku". Dengan penuh riang gembira anak-anak menjelajahi setiap sudut lawang sewu dan kampung pelangi yang terletak di pusat kota semarang yaitu tugu muda.
Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan jaman belanda yang dibangun pada 1904. Semula gedung ini untuk kantor pusat perusahaan kereta api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS). Gedung tiga lantai bergaya art deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag. Lawang Sewu terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang, atau di sudut jalan Pandanaran dan jalan Pemuda. Disebut Lawang Sewu (Seribu Pintu), ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak.
Kampung Pelangi Semarang kini jadi pembicaraan oleh banyak orang karena keindahan warna warni kampungnya. Tak cuma media lokal, bahkan media asing pun ramai-ramai memberitakan kampung pelangi ini. Media-media internasional memberitakan pesona Kampung Pelangi yang terletak di Kampung Wonosari di Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Banyak yang kagum atas keindahan kampung yang awalnya permukiman kumuh di pinggir kali ini.
Lawang Sewu dan Kampung Pelangi menjadi saksi. Saksi generasi penerus, saksi para calon pemimpin masa depan, saksi dimana harapan baru tertumpu pada pundak generasi penerus ini.
Dengan semangat dan penuh rasa ingin tahu, informasi yang ada di bersejarah mereka catat, sedikit demi sedikit mereka memahami arti dari sejarah, arti dari perjuangan pahlawan Indonesia dan Semarang khususnya.
Perjuangan dengan penuh semangat dan tanpa lelah, perjuangan bersama-sama merebut kemerdekaan. Itulah yang menjadi nilai bagi generasi penerus ini.
Kampung Pelangi pun tak kalah berwarna. Melihat, mendengar dan memahami kondisi masyarakat. Belajar bagaimana harus bersikap dan bersosial. Karena sejatinya kita tidak bisa hidup sendiri, melainkan membutuhkan teman. Teman berjuang, teman bermain, serta teman belajar.
Semangat selalu teman, mari raih kesuksesan bersama, kebahagian bersama, kemenangan bersama.
Kelak Jadilah pribadi yang selalu bermanfaat untuk sesama, karena Jangan Sampai Ada dan Tiadamu di Dunia Ini Tak Ada Bedanya.
Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan jaman belanda yang dibangun pada 1904. Semula gedung ini untuk kantor pusat perusahaan kereta api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS). Gedung tiga lantai bergaya art deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag. Lawang Sewu terletak di sisi timur Tugu Muda Semarang, atau di sudut jalan Pandanaran dan jalan Pemuda. Disebut Lawang Sewu (Seribu Pintu), ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak.
Kampung Pelangi Semarang kini jadi pembicaraan oleh banyak orang karena keindahan warna warni kampungnya. Tak cuma media lokal, bahkan media asing pun ramai-ramai memberitakan kampung pelangi ini. Media-media internasional memberitakan pesona Kampung Pelangi yang terletak di Kampung Wonosari di Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Banyak yang kagum atas keindahan kampung yang awalnya permukiman kumuh di pinggir kali ini.
Lawang Sewu dan Kampung Pelangi menjadi saksi. Saksi generasi penerus, saksi para calon pemimpin masa depan, saksi dimana harapan baru tertumpu pada pundak generasi penerus ini.
Dengan semangat dan penuh rasa ingin tahu, informasi yang ada di bersejarah mereka catat, sedikit demi sedikit mereka memahami arti dari sejarah, arti dari perjuangan pahlawan Indonesia dan Semarang khususnya.
Perjuangan dengan penuh semangat dan tanpa lelah, perjuangan bersama-sama merebut kemerdekaan. Itulah yang menjadi nilai bagi generasi penerus ini.
Kampung Pelangi pun tak kalah berwarna. Melihat, mendengar dan memahami kondisi masyarakat. Belajar bagaimana harus bersikap dan bersosial. Karena sejatinya kita tidak bisa hidup sendiri, melainkan membutuhkan teman. Teman berjuang, teman bermain, serta teman belajar.
Semangat selalu teman, mari raih kesuksesan bersama, kebahagian bersama, kemenangan bersama.
Kelak Jadilah pribadi yang selalu bermanfaat untuk sesama, karena Jangan Sampai Ada dan Tiadamu di Dunia Ini Tak Ada Bedanya.
(Totok H. Fitoyo)
Berbagi
Komentar