Barokallah, Siswa SDIT Bina Amal Juara 1 Inovasi Produk Sains dan Literasi Tingkat Nasional
- Diposting oleh : binaamal
- pada tanggal : 9/17/2018
“Guruku...
Kau mengajariku dengan sabar
Kau membimbingku hingga aku bisa
Kau selalu mengulang perkataanmu sampai aku bisa”
Kutipan puisi bait pertama yang dibacakan Hanun Dzatirrajwa pada saat pembukaan 20 Finalis Kalbe Junior Scientist Awards (KJSA), Selasa (11/09) di Hotel Aston Marina. Siswa yang hobi menulis itu menjadi salah satu finalis KJSA 2018, karyanya berupa multifeature toothbrush.
Berawal dari keresahan melihat adeknya yang rewel saat menyikat gigi apalagi jika malam hari. Adeknya juga semakin susah diajak untuk menyikat gigi jika lampu mati. Akhirnya Hanun berkreasi membuat multifeature toothbrush. Sikat gigi yang memiliki banyak fungsi yaitu untuk menyikat gigi, mengeluarkan pasta gigi, ada lampu LED, dan musik MP3. Dengan multifeature toothbrush, adeknya kini semakin senang menyikat gigi. Tak hanya di rumah, Hanun juga memperkenalkan sikat gigi tersebut kepada teman-temannya.
Hanun berhasil menyisihkan karya sains untuk siswa Sekolah Dasar seluruh Indonesia. Ada 1.306 karya sains yang berasal dari 26 propinsi di Indonesia. Siswa kelas VI SDIT Bina Amal itu memiliki kesempatan mengikuti rangkaian kegiatan yang diselenggarakan Kalbe Junior (10-16 September 2018) mulai dari pembukaan di hotel Aston Marina, Penjurian, Perfomance, Kunjungan PPIPTEK, eduwisata ke TMII, kunjungan Tokoh Nasional, drama musikal, kunjungan pabrik Kalbe ke Dankos Farma, Kunjungan Monas, dan awarding KJSA.
Rangkaian kegiatan dari KJSA Awards memberikan pengalaman yang berharga bagi Hanun, terlebih saat Hanun bisa menyapa dan diskusi dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. “Ini pengalaman yang sangat berkesan. Saya bisa menyapa Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ia mengelus pipi saya dan mendoakan saya menjadi penulis yang hebat,” tutur Hanun sambil tersenyum.
Hanun menyampaikan karya inovatif multifeature toothbrush pada Sri Mulyani saat sesi jumpa Tokoh Nasional. Siswa berparas cantik itu tidak lupa memberikan buku karyanya kepada Menteri Keuangan. “Ini Karya Hanun. Hebat ya. Semoga jadi penulis yang hebat Hanun,” tutur Sri Mulyani saat tangannya dicium Hanun. Selain Sri Mulyani, Hanun juga pernah menyapa Presiden RI, Joko Widodo pada saat diundang mengikuti HUT RI ke 72 karena prestasinya meraih medali perak dalam International Exhibition for Young Inventors di Nagoya, Jepang.
Putri sulung pasangan Muhammad Miftakhul Falah dan Dyah Ahsina Fahriyati adalah salah satu siswa berprestasi dari SDIT Bina Amal Semarang. Ia mengawali prestasinya dengan budaya baca dan tulis. Literasi sudah menjadi tradisi di keluarganya. Setiap hari ia membaca buku minimal satu jam. Ia juga aktif menulis. Ia mengikuti DNA Writing Club. Ia pernah mengikuti Festival Literasi Sekolah Kemendikbud dengan karya cerpen Muscular Distrophy (2017). Beberapa cerpennya dimuat di media cetak dan dibukukan oleh penerbit mayor: Liburan di Rumah Eyang dimuat di Majalah Permata (2015), Liburan di Desa Golantepus dalam Majalah Ummi (2016), Fashion Show Muslimah dalam buku Dongeng Nyentrik Alesha (2016), Saatnya Antok Beraksi dalam buku Guruku Superhero (2017), dan Hijab vs Keluarga dalam buku Bunda Disepertiga Malam (2018). Puisinya juga lolos seleksi Balai Bahasa Jateng dan akan dibukukan bersama karya lainnya menjadi buku pengayaan SD, 2018.
Selain dunia literasi, prestasinya semakin menanjak di dunia ilmuwan cilik. Beberapa karya inovatifnya menjuarai lomba nasional maupun internasional. Produk Helper mirror telah membawanya meraih Special Award dalam National Young Inventor Awards (NYIA) tahun 2015 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pada tahun berikutnya, inovasi produk Ular Tangga Tuna Netra meraih predikat juara favorit pada ajang NYIA oleh LIPI. Karya tersebut juga membawanya meraih medali perak dalam IEYI 2017 di Nagoya, Jepang.
Di ajang KJSA 2018 ini Hanun meraih penghargaan Karya Terunggul dan mendapat uang pembinaan 10 juta rupiah serta beasiswa dari Diknas sebesar Rp 2,5 juta rupiah. Karyanya akan dipajang di PP-iptek kemenristekdikti selama satu tahun. Berkat literasi dan semangat berkarya, ia bisa bertemu Jokowi dan Sri Mulyani. Dengan literasi, ia semakin berprestasi. Ayo, Gelorakan Gerakan Literasi Sekolah dan jadilah tunas bangsa yang bersinar untuk Bangsa Indonesia.
Berbagi
Komentar