APA KATA MEREKA TENTANG KAMI

Testimoni
Pak Rahmat
Alumni

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada guru dan seluruh staff Bina Amal 03 yang sudah mendidik anak kami, baik saat di playgroup sampai di TK sekarang ini. Saya merasa bahwa kesabaran dan ketelatenan ibu-ibu guru di Bina Amal 03 bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua. Dan karena kesabaran, ketelatenan, serta pendekatan yang terus-menerus membuat anak kami yang awalnya dulu tidak mau bersekolah bahkan takut ke sekolah, sekarang sudah merasa enjoy dan happy bersekolah, bahkan jika diminta libur sekolah tidak mau. Hal yang tidak kalah penting di TKIT Bina Amal 03 mengutamakan pendidikan karakter ke anak, hal ini sangat bagus karena pendidikan karakter memang harus diterapkan sejak usia dini.

Testimoni
Pak Joko
Alumni

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada guru dan seluruh staff Bina Amal 03 yang sudah mendidik anak kami, baik saat di playgroup sampai di TK sekarang ini. Saya merasa bahwa kesabaran dan ketelatenan ibu-ibu guru di Bina Amal 03 bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua. Dan karena kesabaran, ketelatenan, serta pendekatan yang terus-menerus membuat anak kami yang awalnya dulu tidak mau bersekolah bahkan takut ke sekolah, sekarang sudah merasa enjoy dan happy bersekolah, bahkan jika diminta libur sekolah tidak mau. Hal yang tidak kalah penting di TKIT Bina Amal 03 mengutamakan pendidikan karakter ke anak, hal ini sangat bagus karena pendidikan karakter memang harus diterapkan sejak usia dini.

Testimoni
Pak Bambang
Alumni

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada guru dan seluruh staff Bina Amal 03 yang sudah mendidik anak kami, baik saat di playgroup sampai di TK sekarang ini. Saya merasa bahwa kesabaran dan ketelatenan ibu-ibu guru di Bina Amal 03 bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua. Dan karena kesabaran, ketelatenan, serta pendekatan yang terus-menerus membuat anak kami yang awalnya dulu tidak mau bersekolah bahkan takut ke sekolah, sekarang sudah merasa enjoy dan happy bersekolah, bahkan jika diminta libur sekolah tidak mau. Hal yang tidak kalah penting di TKIT Bina Amal 03 mengutamakan pendidikan karakter ke anak, hal ini sangat bagus karena pendidikan karakter memang harus diterapkan sejak usia dini.

Featured Posts

Featured Posts

Arsip

Error 404

Sorry! The content you were looking for does not exist or changed its url.

Please check if the url is written correctly or try using our search form.
Ekstrakurikuler

Sarana pengembangan bakat minat yang mewadahi kegiatan anak. Ada banyak pilihan Ekstra kurikuler, diantaranya : Akademik : Matematika, IPS, Fisika, Biologi, Desain Grafis, English Club, Arabic Club Kewiraan : Pramuka, PMR, Paskibra Seni : Teater, Nasyid, Cerpen, Kaligrafi, Qiroah, Rebana, Sinematografi Olah Raga : Basket, Futsal, Voli, Badminton, Beladiri, Panahan

Selengkapnya
Puncak Tema

PUNCAK TEMA Puncak Tema adalah kegiatan untuk memberikan kebermaknaan pembahasan tema, maka pada setiap akhir tema perlu dikokohkan dengan puncak tema.. Kegiatan puncak tema bersifat menggembirakan, penguatan sikap, pengetahuan, keterampilan yang melibatkan berbagai pihak terutama orang tua/keluarga. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan cara : Berdiskusi dengan anak tentang pengalaman yang berkaitan dengan tema yang sudah digunakan. Mengajak anak untuk menceritakan kembali hasil karya selama penggunaan tema kepada teman, orang tua dan atau keluarga. Kunjungan lapangan dalam rangka penguatan kompetensi yang sudah dimiliki anak. Mengundang orang tua untuk kegiatan bersama yang berkaitan dengan tema. Membuat setting lingkungan sesuai dengan tema TRANSISI ANTAR TEMA Setelah mengakhiri tema guru harus dapat mengkaitkan tema sebelum dan tema yang akan digunakan selanjutnya untuk membangun minat dan ketertarikan anak dalam memasuki kegiatan main di tema berikutnya. Proses ini disebut transisi antar tema. Transisi antar tema yang dilakukan dengan berbagai cara antara lain: Diskusi tentang pengalaman anak terkait tema lama Berkunjung ke suatu tempat yang terkait dengan tema baru Membacakan cerita yang terkait dengan tema baru Berdiskusi sesuai dengan pengalaman anak yang terkait dengan tema baru Mengundang narasumber yang memiliki keahlian/pengetahuan terkait dengan tema baru

Selengkapnya
Takhasus Al Quran

Adalah program menghapal Al Quran 30 Juz. Program ini diawali dengan tahsin, yaitu mengeluarkan setiap huruf-huruf al Quran dari tempat keluarnya dengan memberikan hak dan mustahaknya.” Atau dengan kata lain menyempurnakan semua hal yang berkaitan dengan kesempurnaan pengucapan huruf-huruf al Quran dari aspek sifat-sifatnya yang senantiasa melekat padanya dan menyempurnakan pengucapan hukum hubungan antara satu huruf dengan yang lainnya seperti idzhar, idgham, ikhfa dan sebagainya. Dengan kata lain adalah memperbaiki bacaan santri agar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Adapun metode menghafal yang di terapkan menganut prinsip “Penambahan” (Ziadah) dan “Pengulangan” (Murojaah). Cara menghafalkan santri dalam satu hari harus mengajukan tambahan hafalan pada pagi dan malam hari serta mengulang kembali hafalan pada sore hari. Santri dibagi menjadi kelompok-kelompok/halaqoh hafalan yang dipimpin oleh satu ustadz pembimbing. Setiap ustadz pembimbing bertanggungjawab mengawasi dan mengoreksi kualitas bacaan santri

Selengkapnya
Pendidikan Karakter

Penanaman nilai-nilai karakter merupakan hal penting yang harus ditanamkan pada siswa dari jenjang sekolah rendah hingga perguruan tinggi. Religius adalah salah satu unsur utama dalam pendidikan karakter. Bina Amal adalah salah satu sekolah yang telah lama mengimplementasikan nilai-nilai agama Islam pada diri siswa. Model penanaman Pendidikan karakter pada siswa di Sekolah Islam Terpadu Bina Amal Semarang meliputi dua ruang, yakni ruang dalam sekolah dan ruang luar sekolah. Di dalam sekolah, model yang diterapkan meliput i; (1) Pembiasaan adab harian di sekolah, (2) pembiasaan berpakaian Islam syar’I baik siswa maupun guru, (3) pembiasaan pelafalan kalam Islami sebelum pelajaran, (4) Pembiasaan pergaulan Islami, (5) Menempatkan pelajaran Quran sebelum matapelajaran umum, (6) program salat berjamaah, (7) program makan siang bersama, dan (8) peka ananda.

Selengkapnya
Logo
Slide 2
Slide 1

Slider

4-latest-1110px-slider

Comments

4-comments

[Yayasan][horizontal][animated][7]

Recent Post [simple][recent][10]

Bina Amal Semarang


Yayasan Bina Amal

Populer

Agar Anak Rajin Shalat

Solat Jamaah saat acara malam bina iman taqwa di Bina Amal Diriwayatkan, Umar bin Khattab setiap kali membangunkan anaknya untuk shalat beliau membaca ayat dalam surah Thaha yang artinya, “Dan, perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan, akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (QS Thaha : 132). Rupanya, ayat ini yang mendasari motivasi Amirul Mukminin Umar bin Khattab sehingga tak pernah merasa lelah dalam menegakkan shalat dalam rumah tangganya. Setidaknya, ada empat pelajaran berharga yang dipetik dari ayat di atas. Pertama. Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah ( berislam). Maknanya setiap anak pada hakikatnya berpotensi senang shalat dan merasa membutuhkan shalat. Orang tuanyalah yang dengan atau tanpa sadar telah memalingkan fitrah anaknya selama ini. Penghasilan dan makanan yang haram atau bercampur yang haram, to...

Siswa PAUD IT Bina Amal Bermain ke Toko Bunga dan Tanaman

Siswa siswi KBIT - TKIT Bina Amal melakukan kunjungan ke toko bunga dan tanaman dalam rangka puncak tema bunga, Kamis, 4 Oktober 2018.   Di sana, mereka melihat dan mengenal bunga - bunga yang ada. Seru sekali kegiatan puncak tema bunga kali ini...   Siswa siswi dapat melihat secara langsung bunga - bunga yang cantik dan warna warni.

Agar Anak Selalu Optimis

Anak yang optimis adalah anak yang percaya diri. Dia akan selalu percaya bahwa yang dia lakukan adalah baik. Dia tidak takut untuk mencoba. Bila melakukan kesalahan, dia tidak akan larut dalam perasaan bersalah. Bila mengalami kegagalan, dia tidak akan ngembek, dan akan terus mencoba  untuk mencapai keberhasilan.  Menjadi pribadi yang optimis tentu tidaklah mudah. Membutuhkan peran serta aktif dari orang tua. Bagaimana caranya? 1.Pujian dan Penghargaan Bila anak melakukan hal yang baik, jangan jual mahal kata-kata pujian. Meskipun yang telah dilakukan anak adalah hal  sepele menurut kita, namun bagi anak-anak itu bisa jadi sesuatu yang luar biasa. Misalnya, pada saat anak selesai bermain. Lalu anak kita mengembalikan mainan yang selesai dia mainkan ke dalam kotak mainan. Pujilah buah hati kita. Buatlah dia merasa bila apa yang dia lakukan sangatlah baik dan harus terus dilakukan. Tidak perlu kata-kata yang panjang. Cukup dengan tersenyum lalu katakana,”Wah…keren…...

Lima Hal Positif Yang Perlu Ditanamkan Dalam Diri Kid Jaman Now

Kids Zaman Now begitu viral di dunia nyata maupun di dunia maya. Istilah yang begitu mudah di dengar dan ditirukan banyak orang. Apa sih sebenarnya arti Zaman Now itu sendiri? Jaman dalam istilah umum berarti masa / waktu dan Now dari bahasa inggris yang artinya sekarang atau kekinian. Pertanyaannya adalah mengapa tidak memakai istilah anak jaman sekarang saja atau anak kekinian? Saya fikir ini ini bukan masalah istilah biar keren dengan menggunakan bahasa inggris akan tetapi pemakaian istilah ini merujuk kepada Kids Zaman Now sangat lekat dengan dunia digital dan media sosial. Hal inilah yang membedakan masa muda kita dengan anak-anak yang lahir tahun 2000an.  Perkembangan teknologi dan tidak diimbangi dengan kesiapan mental para user akan menimbulkan efek samping yang membahayan. Berikut akan saya sampaikan beberapa fakta sederhana tetapi kalau dibiarkan akan menjadi Petaka Sosial. Pada masa 90an sampai masuk tahun 2000 generasi waktu itu belum terlalu disibukkan dengan “G...

Cara Mendidik Anak Aktif Menjadi Kreatif

Anak yang aktif kadang menggemaskan. Ada saja polah tingkah mereka yang bisa membuat kita tersenyum. Namun bila terlalu dibiarkan akan semakin menjadi. Dan bila kita memberlakukan pola asuh yang salah, bisa jadi anak aktif tersebut mengarah pada anak “bandel” . Lagu bagaimana untuk mengatasi atau mendidik anak aktif ini? Salah satunya adalah mengubah mereka menjadi anak yang kreatif . Bagaimana caranya? Ikuti tips-tips di bawah ini: 1. Jangan membatasi anak dengan banyak larangan Anak yang aktif adalah anak yang suka bergerak. Itu sudah menjadi sifat dari sang anak. Bila kita terlalu banyak memberikan ini dan itu, tentu dia akan merasa ada semacam kerangkeng yang membelenggu tubuhnya. Mungkin ada saatnya dia akan menuruti aturan tersebut. Namun bila ada hal-hal yang membuatnya kecewa, dia bisa berubah menjadi anak yang tidak mau tahu aturan, dan seakan-akan dia akan tumbuh menjadi anak yang pemberontak. Anak yang aktif biasanya butuh….. 2. Pengarahan ya...

Panduan Mudah Belajar

J am sudah menunjukkan lewat waktu tidur dan si kecil yang berusia 6 tahun menangis karena belum bisa mengingat kata-kata ejaannya. Beberapa jam sebelumnya, Anda memintanya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Kini, Anda menyuruhnya menutup buku dan tidur. Dia terlalu lelah, sangat tidak siap, dan cemas. Jangan putus asa. Si kecil baru saja memulai hubungan jangka panjang dengan belajar, dan Anda juga terlibat di dalamnya. Jika melihatnya sebagai suatu proses pengenalan pada kebiasaan positif, Anda akan segera menemukan jalan untuk sesi mengerjakan tugas yang produktif, tenang, dan menyenangkan. Ajarkan Konsistensi Hindari pengacau jadwal belajar, misalnya bermain sepulang sekolah. Anak harus mencoba mengerjakan tugasnya di waktu yang sama setiap hari. “Tanpa rutinitas,  tugas akan sangat mudah untuk ditunda,” ujar Jeanne Shay Schumm, PhD, penulis How to Help Your Chilc With Homework . Untuk mencari waktu yang optimal, pertimbangkan juga jadwal keluarga dan temp...

Pesona Edu Hadir untuk Bina Amal

Rabu 23 Oktober 2019, pukul 08.00 siswa SD IT Bina Amal 02 berkunjung ke SMP IT Bina Amal. Mereka dikenalkan dengan pembelajaran digital melalui Pesona Edu. Pesona Edu merupakan software edukasi dengan beberapa produk unggulan kami meliputi konten pengayaan interaktif, buku digital interaktif dan software latihan soal digital. Pesona Edu termasuk software yang mengisi ruang layar menu tablet di Samsung Smart Learning Center (SSLC). Secara bergiliran siswa SD IT Bina Amal 02 bergantian menuju ke SSLC SMP IT Bina Amal. Untuk yang mendapat giliran pertama masuk ke ruang SSLC adalah siswa putri. Sementara siswa putri belajar di SSLC, siswa putra berkeliling melihat komplek kampus SMIT Bina Amal dan menyaksikan video Profil SMP IT Bina Amal. Kegiatan pembelajaran digital dibimbing oleh Ibu Ani Wahyuni S.Pd. selaku guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP IT Bina Amal. Siswa sangat senang dalam melaksanakan pembelajaran digital karena seolah mereka sedang bermain dengan ponsel layar sentuh. ...

Kandungan Bahan Makanan dalam Permen Kenyal

Anak senang makan permen kenyal/chewy, karena rasanya yang manis dan tekstur yang kenyal. Tapi, apa saja komposisi bahan makan dalam camilan ini?   Tak ada salahnya Mama kenali bahan dan nutrisi yang terkandung dalam permen favorit anak ini. * Bahan Penstabil (Gelatin Sapi) Sama seperti pada produk biskuit, bahan penstabil (stabilizer) adalah BTP yang berfungsi untuk menstabilkan sistem dispersi agar campuran ingredient menjadi homogen. Untuk produk permen kenyal yang biasa digunakan memang jenis gelatin. Fungsi lain gelatin adalah sebagai bahan pembentuk gel atau pembentuk tekstur. * Humektan Merupakan BTP yang digunakan untuk mempertahankan kelembaban produk pangan. Bahan yang sering digunakan sebagai humektan untuk permen adalah sorbitol dan xilitol yang juga mampu memperbaiki cita rasa kunyah untuk  permen chewy. * Pengatur Keasaman (asam sitrat, asam laktat) Fungsi sama dengan pada produk chips dan biskuit * Perisa Buah-Buahan Merupakan jenis BTP flavouring yang...

Pentingnya Membangun Komunikasi dengan Anak untuk menjadi Generasi Juara

Psikolog Nurina, S.Psi., CHA., CGA SD IT Bina Amal Semarang mengadakan Seminar Smart Parenting dengan tema " Pentingnya Membangun Komunikasi dengan Anak untuk menjadi Generasi Juara bersama psikolog Nurina, S.Psi., CHA., CGA. Seminar diadakan pada Sabtu, 24 September 2016 dengan peserta merupakan wali murid siswa, khususnya kelas 1 dan kelas 2. Secara umum, seminar berlangsung dengan lancar. Di awali dengan tilawah dari siswa kelas 1 dan kelas 2. Kemudian ada persembahan gerak dan lagu dari siswa kelas 2 serta pembacaan puisi. Penampilan Gerak dan Lagu Siswa Kelas 2 Acara kemudian dilanjutkan penyampaian materi dan diskusi. Alhamdulillah orang tua juga aktif berpatisipasi dalam tanya jawab. Diharapkan dari seminar ini, orang tua memiliki gambaran dan wawasan terkait pentingnya membangun komunikasi dengan anak. Diawali dengan mengenal gaya belajar anak. Dengan mengenal gaya belajar anak, maka di harapkan orang tua lebih mudah dalam membimbing dan menggali poten...

Batasi Garam Untuk Anak

Sekitar 43 persen garam yang diasup si kecil berasal dari 10 jenis makanan yang paling sering mereka makan, di antaranya: Pizza, roti, daging, camilan gurih, roti isi, keju, nugget, sup, dan sebagainya. Beberapa dari makanan di atas sebenarnya tidak berasa asin, tapi sebenarnya mengandung sodium cukup tinggi. Hal ini karena kebanyakan sodium sudah ada dalam makanan, bahkan sebelum makanan tersebut diproses. Seperti halnya orang dewasa, konsumsi garam yang berlebihan pada anak-anak juga bisa mendatangkan masalah pada kesehatan. Salah satunya adalah tekanan darah tinggi. "Satu dari enam anak di Amerika mengalami darah tinggi yang bisa menyebabkan hipertensi di usia dewasa," kata Ileana Arias dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit AS (CDC). Lebih lanjut dikatakan Ileana, menurut hasil sebuah survei yang dilakukan di Amerika Serikat, rata-rata anak berusia 6-18 tahun di sana mengasup 3.300 miligram sodium perhari, belum termasuk garam yang ditambahkan di meja. Jumla...

TENTANG BINA AMAL

Yayasan Wakaf Bina Amal adalah Lembaga dakwah yang menjadi bagian integral dari dakwah ummat, untuk dapat memberikan kontribusi positif kepada bangsa dan negara, terutama dalam melahirkan SDM berkualitas yaitu generasi mandiri yang memiliki karakter robbaniyah. Fokus utama Yayasan Wakaf Bina Amal adalah Bidang Pendidikan.

Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT, Yayasan Wakaf Bina Amal yang didirikan sejak tahun 2001, beralamat di Jalan Kyai Saleh no.8 Mugasari Semarang Selatan, memiliki banyak unit Pendidikan yaitu kampus 1 ( PAUDIT dan SDIT Bina Amal), kampus 2 (SMPIT dan SMAIT Bina Amal yang menggunakan sistem pembelajaran Boarding scholl/asrama dalam Pondok Pesantren Tahfidz Bina Amal) ) , kampus 3 (TKIT dan SDIT Bina Amal 02) dan kampus 4 (PAUDIT Bina Amal 03).

Bina Amal menjawab kebutuhan masyarakat yang mencari Pendidikan terbaik buat putra putrinya yang berkesinambungan dari jenjang PAUD hingga SMA. Dengan tenaga pengajar yang sebagian besar terdiri dari generasi muda yang memiliki semangat untuk terus belajar terlebih menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan society 5.0, maka Bina Amal siap menjadi bagian dalam pelopor perubahan dan pembangun peradaban bangsa Indonesia.

TENTANG BINA AMAL

Bina Amal Semarang


Yayasan Bina Amal

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

LEMBAGA PENDIDIK ISLAM TERPADU BINA AMAL TAHUN AJARAN 2023/2024

Trending now

Strategi KOMNAS - HAM Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di TKIT Bina Amal

Ibu Sakdiyah S.Pd Juara 1 Kepala Sekolah TK Berprestasi Kota Semarang
Strategi KOMNAS - HAM Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di TKIT Bina Amal
Oleh Sakdiyah, S.Pd

BAB  I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Melihat anak usia dini tumbuh dan berkembang secara optimal merupakan suatu hal yang sangat membanggakan bagi orang tua dan pendidik. Akan tetapi, terkadang orang tua belum semua memiliki pola pikir dan frame yang sama dengan sekolah untuk kesuksesan pendidikan putra putrinya. 

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dalam bab III hal Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pasal 7 butir 5 disebutkan bahwa pencapaian pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal membutuhkan keterlibatan orang tua dan orang dewasa serta akses layanan PAUD yang bermutu. 

Hubungan kerja sama antara guru dan orang tua murid sangatlah penting. Hal ini tidak tercapai akan berimplikasi pada kemunduran kualitas proses belajar mengajar. Hal itu akan menurunkan mutu pendidikan. Dengan demikian, diperlukan langkah-langkah yang dapat mendukung terlaksananya peningkatan aktivitas belajar dari murid yang dilakukan oleh orangtua, guru, dan keduanya dalam hubungan kerja sama saling membantu dalam meningkatkan aktivitas belajar dari murid tersebut. Walaupun kendala yang dihadapi tentunya tidak sedikit, tetapi dengan tujuan yang jelas sebagai pelaksana dan penanggung jawab pendidikan oleh orangtua di rumah atau di keluarga, dan guru dilingkungan sekolah maka hubungan tersebut dapat diwujudkan.

Kualitas atau mutu pendidikan dapat diwujudkan melalui manajemen yang baik dan rapi. Manajemen PAUD adalah upaya untuk mengatur agar PAUD dapat memberikan pendidikan terbaik bagi peserta didiknya. Tujuan manajemen PAUD adalah agar sistem yang ada di lembaga PAUD dapat berjalan secara efektif dan efisien. Hasil evaluasi penulis sebagai kepala sekolah pada beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa mutu sekolah terkait jumlah kehadiran orang tua dalam acara parenting mengalami penurunan. Kondisi yang ada tentang jumlah kehadiran orang tua yang mengalami penurunan menunjukkan bahwa mutu atau kualitas pendidikan di TKIT Bina Amal masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan.


Tabel 1.1  DATA STATISTIK KEHADIRAN ORANG TUA DALAM ACARA PARENTING DI  TKIT BINA AMAL




Berdasarkan kondisi diatas, perlu adanya upaya peningkatan. Salah satu strategi peningkatan mutu pendidikan yang dikembangkan di TKIT Bina Amal adalah ”KOMNAS - HAM”, akronim dari kalimat “ KOordinator Orang tua Murid aNtar kelaS dengan memaHAmkan dan Melibatkan”. Penerapan strategi peningkatan mutu KOMNAS-HAM diyakini akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kehadiran orang tua serta meningkatkan mutu pendidikan. 

B. Permasalahan

Fokus masalah pengembangan strategi peningkatan mutu pendidikan KOMNAS- HAM ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana penerapan strategi KOMNAS-HAM untuk meningkatkan jumlah kehadiran orang tua?
2. Bagaimana hasil penerapan strategi KOMNAS-HAM di TKIT Bina Amal? 
3. Bagaimana dampak yang diperoleh dari penerapan strategi KOMNAS-HAM terhadap mutu pendidikan di TKIT Bina Amal? 
4. Apa kendala dalam melaksanakan strategi KOMNAS- HAM?
5. Apa faktor pendukung pelaksanaan strategi KOMNAS-HAM?

C.    Tujuan

Dalam laporan best practice ini ini terdapat tujuan yang hendak dicapai sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan penerapan strategi KOMNAS-HAM untuk meningkatkan jumlah kehadiran orang tua.
2. Mendeskripsikan hasil strategi KOMNAS-HAM.
3. Mendeskripsikan dampak yang diperoleh dari penerapan strategi KOMNAS-HAM terhadap mutu pendidikan di TKIT Bina Amal.
4. Mendeskripsikan kendala dalam melaksanakan strategi KOMNAS-HAM.
5. Mendeskripsikan faktor pendukung pelaksanaan strategi KOMNAS-HAM.

D. Strategi Pemecahan Masalah
1. Alasan Pemilihan Strategi KOMNAS-HAM

Ki Hajar Dewantara (1997) mengingatkan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, pemerintah dan masyarakat. Hal ini senada juga diungkapkan oleh Regio Emilia yang menyatakan bahwa keterlibatan orang tua pada pendidikan anak usia dini merupakan sesuatu yang sangat penting, yang dikenal dengan pendekatan Reggio Emilia (Edwards, Gandini, dan Foreman, 1993). Oleh karena itu, baik orang tua maupun masyarakat perlu dilibatkan oleh sekolah (TK) dalam rangka mendidik anak usia dini.

Berlatar dari permasalahan tingkat kehadiran orangtua yang tidak maksimal, perlu dipilih strategi yang dapat meningkatkan pencapaian tingkat kehadiran orang tua sekaligus memberikan pemahaman tentang pentingnya mendampingi perkembangan putra-putrinya. Maka, strategi peningkatan mutu pendidikan KOMNAS-HAM mengajak orang tua bekerja sama dalam mengemban pendidikan anak usia dini. 

Pembentukan koordinator kelas dimaksudkan untuk memperlancar komunikasi orang tua murid dengan sekolah dan antara orang tua murid. Hal ini menjadi sangat penting bagi peningkatan mutu pendidikan di TKIT Bina Amal. Peranan orang tua murid sangat diharapkan agar pendidikan anak-anak menjadi semakin meningkat sesuai dengan harapan sekolah dan masyarakat serta menggelorakan semangat orang tua untuk berkontribusi dalam pengembangan mutu pendidikan sekolah.

2. Definisi Strategi KOMNAS-HAM

”KOMNAS-HAM”, akronim dari kalimat “ KOordinator Orang tua Murid aNtar kelaS dengan memaHAmkan dan Melibatkan”. Konsep strategi peningkatan mutu KOMNAS-HAM mengacu pada Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif bab II pasal 2 butir 2 tentang Tujuan Khusus Pengembangan Anak Usia Dini Holistik–Integratif disebutkan untuk terwujudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga, msyarakat, pemerintah dan Pemerintah Daerah, dalam upaya Pengembangan Anak Usia Dini Holistik- Integratif. (Peraturan Presiden no 60 tahun 2013)

Dengan demikian KOMNAS-HAM yang dikemukakan dalam best practice ini adalah strategi peningkatan pencapaian kehadiran orang tua dalam kegiatan yang diselenggarakan sekolah yang berimbas dalam peningkatan mutu pendidikan. Secara skematis kerangka berpikir dari strategi pembelajaran KOMNAS-HAM digambarkan sebagai berikut.



3. Langkah-langkah pelaksanaan strategi 

Langkah-langkah pelaksanaan strategi dengan 
1) pemilihan koordinator kelas di setiap kelas, 
2) memberikan pemahaman kepada orang tua tentang pentingnya keterlibatan orang tua dalam mendampingi pertumbuhan dan perkembangan putra-putrinya, dan 
3) melibatkan orang tua dalam pencapaian target pembelajaran dan pelibatan orang tua dalam kegiatan program tahunan sekolah.


BAB II
PEMBAHASAN

A.        Prosedur Pelaksanaan
Pelaksanaan strategi dalam best practice ini dilaksanakan dengan tahapan 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, dan 3) evaluasi.

1.    Perencanaan

No
Kegiatan
Penerapan
Pelaksanaan
Alat dan Bahan yang disiapkan
1
Pemilihan koordinator kelas di setiap kelas
Dilaksanakan saat pertemuan awal orang tua murid baru di awal tahun ajaran
Isian lembar data pribadi wali murid
2
Pemberian pemahaman kepada orang tua tentang pentingnya keterlibatan orang tua dalam mendampingi pertumbuhan dan perkembangan putra- putrinya.
Sosialisasi program tahunan sekolah  saat pertemuan awal orientasi orang tua murid baru di awal tahun ajaran.
Buku Panduan untuk wali murid (visi misi sekolah, program kurikulum, program tahunan, kesiswaan)
3
Pelibatan orang tua dalam pencapaian target pembelajaran dan pelibatan orang tua dalam kegiatan program tahunan sekolah.

Penyamaan  persepsi dan praktik langsung dengan orang tua terkait metode pencapaian target pembelajaran dan pelibatan orang tua dalam kepanitiaan kegiatan sekolah. 
Lembar evaluasi pendampingan, rapat bersama kepanitiaan program sekolah


2.    Pelaksanaan
Pelaksanaan strategi dalam best practice ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a.    Terpilih koordinator kelas di setiap kelas.
Pemilihan yang menjadi koordinator kelas adalah kesepakatan dari semua orang tua dalam tiap kelasnya. Adapun nama-nama koordinator wali murid antar kelas yang terpilih adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1  DATA NAMA KOORDINATOR KELAS DI TKIT BINA AMAL

NO
NAMA KOORDINATOR KELAS
KELOMPOK
1
BU DIANTIKA
B1
2
BU YULI PRASETYANINGSIH
B2
3
BU NUR AFIFAH
B3
4
BU DIETA ARIWARDHANI
A1
5
BU ESTI AGUSTINI
A2
6
BU EVI NURIYA RANI
A3
                                               



Gambar 2.1 Koordinator Wali Murid Antar Kelas Yang Terpilih

b.    Pertemuan awal orientasi orang tua untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya keterlibatan orang tua dalam mendampingi pertumbuhan dan perkembangan putra-putrinya.

Gambar 2.2 Pertemuan Dengan Orang Tua Untuk Pemahaman Program Sekolah

c.    Pelibatkan orang tua dalam pemcapaian target pembelajaran dan pelibatan orang tua dalam kegiatan program tahunan.

Gambar 2.3 Keterlibatan Orang Tua Dalam Kepanitian Kegiatan Family Festival

3. Evaluasi

Kepala sekolah melakukan monitoring dan evaluasi setiap program kerja dengan melihat secara langsung kegiatan sesuai program kerja maupun laporan terkait pelaksanaan program kerja yang dibuat. Hal yang dievaluasi di antaranya sebagai berikut.

a. Evaluasi pelaksanaan pertemuan korlas dari daftar presensi kehadiran koordinator kelas.
b. Evaluasi pendampingan orang tua dalam menerapkan dan membimbing anak dirumah melalui buku mutaba’ah.
c. Evaluasi kepanitiaan bersama antar sekolah dan orang tua serta pelibatan orang tua dalam setiap kegiatan program tahunan maupun kelas inspirasi melalui lembar pertanggungjawaban kegiatan.

Adapun cara yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk melakukan evaluasi yaitu melalui forum diskusi antara sekolah dan orang tua dalam pembahasan program sekolah serta pengamatan langsung oleh kepala sekolah.

B. Hasil yang Dicapai Dari Strategi 

Hasil yang dicapai dari penerapan KOMNAS-HAM adalah peningkatan mutu pendidikan dalam hal sebagai berikut.

1. Akademik
1) Peningkatan Capaian Kemampuan Tahfidz

Dalam Kemampuan Dasar Islam khususnya dalam pembelajaran tahfidz (menghafal juz 30) menunjukkan hasil yang sangat signifikan. Terdapat 40 anak yang sudah memiliki kemampuan tahfidz sampai surat An- Naba’. 
Gambar 2.4 Grafik Pencapaian Tahfidz Kondisi Awal
Gambar 2.5 Grafik Pencapaian Tahfidz Setelah Penerapan KOMNAS- HAM

2) Peningkatan Kemampuan Perkembangan Anak
a) Dari Segi nilai agama dan moral
Anak senang menghafal di sekolah dan senang menghafal di rumah karena guru dan orang tuanya memiliki metode yang sama dalam mendamping tahfidznya. 

b) Dari Segi Sosial Emosi
Anak menjadi lebih santun, bisa salim dengan cara yang benar, dan terbiasa dengan akhlaqul karimah.

c) Dari Segi Bahasa
Anak merasa bangga dan percaya kepada dirinya sendiri saat diminta tampil mengekspresikan dirinya sendiri dalam hal kemampuan tahfidznya di depan semua wali murid dalam acara yang diselenggarakan oleh sekolah.
Gambar 2.6 Penampilan Anak Dalam Acara Parenting Di Sekolah
                       
2. Nonakademik

a) Prestasi Lomba
Adapun prestasi yang diraih di antaranya adalah sebagai berikut :
1) Juara Harapan III Lomba Hafalan surat Pendek Kelompok B atas nama Fikri Abdullah Anwar.
2) Juara I Lomba Hafalan Surat Pendek atas nama Ananda Izzah.


                                       
Gambar 2.7 Foto Anak Yang Mendapatkan Kejuaraan

b) Hubungan dengan Orang Tua
1) Anak merasa bangga dengan orang tua
Anak merasa bangga dengan orang tuanya saat orang tuanya menjadi nara sumber di sekolah terkait dengan tema-tema pembelajaran tertentu yang melibatkan profesi orang tua.

2) Anak merasa antusias
Adanya pendampingan orang tua di rumah sebagaimana guru mengajarkan di sekolah menjadikan anak antusias belajar.


Gambar 2.8 TampilanTahfidz Anak Dalam Acara Parenting Yang Diselenggarakan Oleh Sekolah

3. Kontribusi Orang tua
a) Jumlah kehadiran orang tua dalam kegiatan sekolah meningkat.

Data jumlah kehadiran orang tua dalam acara parenting di TKIT meningkat cukup signifikan setelah dilakukan perubahan kurikulum dan pengelolaan program tahunan serta pelibatan orangtua dalam berabagai kegiatan yang diselenggarakan oleh unit TKIT Bina Amal

Tingkat kehadiran orangtua jika disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut.

    Gambar 2.9 Grafik Peningkatan Kehadiran Orang Tua

b) Orang tua semangat berkontribusi

Bentuk partisipasi orang tua terhadap TK bervariasi tergantung kemampuannya. Untuk koordinator kelas telah berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dalam pendampingan program sekolah baik itu waktu maupun tenaganya. Ada juga orang tua siswa yang memiliki finansial yang berlebih dengan menyumbangkan dana untuk kegiatan di TK. Ada pula orang tua lainnya yang dapat memberikan keahliannya terkait.

 
Gambar 2.10 Partisipasi Orang Tua Menjadi MC Dalam Kegiatan Parenting Di Sekolah

                 
Gambar 2.11 Pelibatan Orang Tua Yang Berprofesi Menjadi Dokter Dalam Pemeriksaan Kesehatan

c) Orang tua lebih percaya diri
Adanya pertemuan untuk penyamaan persepsi antara guru dan orang tua terkait pembelajaran di sekolah menjadikan orang tua lebih merasa percaya diri ketika mendampingi putra atau putrinya di rumah.

C. Dampak yang Dicapai dari Strategi
Dampak positif dari penerapan strategi “KOMNAS-HAM” adalah sebagai berikut.

1. Partisipasi untuk masuk di Bina Amal semakin meningkat.
Data yang di dapatkan dari Tata Usaha tentang jumlah pendaftar yang masuk ke TKIT Bina Amal semakin meningkat. Berikut ini tabel jumlah pendaftar.

Tabel 2.2 Jumlah Pendaftar di TKIT Bina Amal


2. Hubungan dengan Orang Tua.

Hubungan antara guru dan orang tua semakin akrab karena adanya interaksi yang rutin dalam kegiatan parenting maupun dalam kepanitian kegiatan sekolah baik itu berupa saran maupun tenaga.

3. Prestasi setelah penerapan strategi KOMNAS-HAM.

a. Anak
Prestasi yang diraih yaitu :

1) Juara I sains kelompok A atas nama Ibra Kailash Nugroho
2) Juara III matematika kelompok A atas nama Ibra Kailash Nugroho
3) Juara II lomba menangkap ikan atas nama Elnino Raasyid Nusantara
4) Juara Harapan III lomba lasy atas nama Aisha Zhafira
5) Juara III Lomba Puzzle

b. Guru
Prestasi yang diraih yaitu :

1) Juara II lomba membuat buku cerita tingkat propinsi
2) Juara II lomba guru berprestasi tingkat kota Semarang
3) Juara I lomba membuat buku cerita tingkat korda semarang
4) Juara II lomba mendongeng tingkat korda semarang
5) Juara I lomba kreatifitas pembelajaran
6) Juara III lomba APE

c. Kepala Sekolah

Juara I lomba kepala TK berprestasi tingkat kota semarang

4. Guru semakin bersemangat.

Guru semakin bersemangat karena lebih mudah dalam memberikan stimulant dan mengelola pembelajaran.

5. Dinas Pendidikan

Dari UPTD Pendidikan Kecamatan dan Dinas Pendidikan Kota sangat mengpresiasi atas prestasi yang sudah diraih dan memberikan kepercayaan kepada TKIT Bina Amal untuk menjadi Piloting PAUD Holistik Integratif.

D. Kendala yang Dihadapi

Hambatan dan tantangan yang muncul dalam strategi KOMNAS-HAM sebagai berikut.

a. Orang tua dari anak didik belum semua mau terlibat.
Adanya kesibukan kerja dan adanya momongan yang masih balita, sehingga masih repot dan tidak bisa aktif dalam menghadiri beberapa undangan yang diselenggarakan oleh TKIT Bina Amal.

b. Orang tua memiliki target yang sama
Hal ini menuntut pemahaman orang tua bahwa setiap anak itu unik dan berbeda perkembangannnya antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga tidak bisa di sama ratakan.

c. Evaluasi perkembangan anak di rumah membutuhkan perhatian lebih.
Maksudnya bahwa anak berada di rumah dengan waktu yang lebih lama dibandingkan waktu di sekolah. Selain itu di rumah maupun di lingkungan tempat tinggal anak perlu pengkondisian tempat yang mendukung tahap tumbuh kembang anak.

E. FAKTOR- FAKTOR PENDUKUNG

Beberapa faktor yang mendukung pelaksanaan strategi KOMNAS-HAM adalah sebagaimana berikut.
1)        Dari segi peserta didik.
Peserta didik merasa senang dan nyaman bermain dan belajar di TKIT Bina Amal terbukti banyak murid yang meminta orang tua nya untuk dijemput lebih siang karena masih ingin bermain di sekolahan.
2)        Dari segi sarana prasarana.
Ruang pembelajaran yang memadai, alat bermain yang menyenangkan, halaman yang luas serta sarana penunjang lainnya sangat mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini memberi kemudahan bagi guru dalam mengelola kelas maupun pembelajaran.
3)        Dari pihak sekolah
Jalinan kerjasama yang baik antara sekolah dan orang tua  serta guru memberikan kenyamanan saat pembelajaran. Hal ini di dukung oleh pemberian reward dari pihak sekolah kepada koordinator wali murid kelas yang telah berhasil kompak dan kerja sama dengan anggota kelasnya sehingga tingkat kehadiran kelasnya terbanyak di bandingkan dengan kelas yang lain. Selain itu dana yang dianggarkan di RAPBTK TKIT Bina Amal sangat mendukung program yang diselenggarakan.
4)        Dari pihak guru
Guru memiliki kompetensi dan kualifikasi yang memadai sangat mendukung proses pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran sekaligus berupaya untuk mengembangkan model pembelajaran. Hal ini memunculkan berbagai ide gagasan model pembelajaran yang tentunya akan menarik bagi peserta didik. Dan guru juga selalu berusaha untuk menjadi lebih baik dengan meningkatkan kemampuan yang dimilikinya.
5)        Dari pihak yayasan
Yayasan Wakaf Bina Amal dalam program parenting sangat mendukung terkait dengan dana  dan program turunan.
6)        Dari dinas pendidikan
Dukungan moril spiritual yang diberikan oleh dinas pendidikan dalam hal ini memberikan semangat kepada pengelola untuk senantiasa meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan pendidikan Taman Kanak- Kanak.

F.   ALTERNATIF PENGEMBANGAN
Untuk meningkatkan daya guna, mengurangi hambatan serta meningkatkan daya dukung dari strategi KOMNAS- HAM, langkah yang perlu dilakukan sebagai berikut.
F.1 Internal
Pengembangan internal yang akan dilakukan sebagai berikut.
1)        Mengevaluasi dan merevisi berbagai kendala dan hambatan serta mengoptimalkan faktor pendukung yang dapat digunakan untuk meningkatkan  mutu pendidikan.
2)        Melakukan uji coba model-model pengembangan lainnya untuk merangkul orang tua dalam keterlibatannya dengan kegiatan sekolah.
3)        Pengembangan mutu pendidikan bukan hanya sekedar memenuhi tugas/kewajiban kompetensi manajerial Kepala Sekolah, tetapi merupakan kebutuhan mendasar yang harus terus menerus difikirkan dan dilaksanakan dengan bentuk kegiatan yang lebih inovatif dan beragam.

F.2 Eksternal
Pengembangan eksternal yang akan dilakukan sebagai berikut.
1)        Melakukan sosialisasi pada lembaga Taman Kanak-Kanak lain, untuk mengetahui apakah strategi KOMNAS-HAM dapat diterapkan di tempat lain.
2)        Melakukan sosialisasi pada lembaga KELOMPOK BERMAIN  yang menangani anak usia 2-4 tahun.


BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Dari uraian tentang penerapan strategi KOMNAS-HAM di atas dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1.      Penerapan strategi KOMNAS - HAM, akronim dari kalimat “KOordinator Orang tua Murid aNtar kelaS dengan memaHAmkan dan Melibatkan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kehadiran orang tua.
2.      Hasil yang dicapai dari penerapan strategi KOMNAS-HAM di TKIT Bina Amal  yaitu bagi  Anak didik 1) Kemampuan Dasar Islam anak meningkat, 2)  anak merasa bangga dengan orang tua, 3) anak merasa antusias belajar, dan 4) anak merasa senang dengan kemampuan yang dimilikinya. Bagi orang tua, 1) Jumlah kehadiran orang tua dalam kegiatan sekolah meningkat, 2) orang tua semangat berkontribusi, 3)  Orang tua lebih percaya Diri.
3.      Dampak yang diperoleh dari penerapan strategi KOMNAS-HAM terhadap mutu pendidikan di TKIT Bina Amal adalah 1) tingkat perhatian dan kerja sama orang tua dalam pendampingan anak meningkat. 2) Hubungan antar sesama koordinator kelas dan sesama wali murid semakin akrab, 3) Guru lebih bersemangat dan lebih mudah dalam memberikan stimulan dan  mengelola pembelajaran.
4.      Kendala yang muncul dalam pelaksanaan strategi KOMNAS-HAM yaitu 1) Orangtua dari anak didik belum semua mau terlibat, 2) tingkat perkembangan setiap anak berbeda dengan anak yang lain, 3) evaluasi perkembangan anak secara nyata di rumah bisa terlihat saat home visit saja dan pelaporan dari orang tua.
5.      Faktor yang mendukung penerapan strategi KOMNAS-HAM antara lain 1) peserta didik merasa senang dan nyaman bermain dan belajar di TKIT Bina Amal, 2) sarana prasarana mendukung terlaksananya  program, 3) jalinan kerjasama yang baik antara sekolah dan orang tua  serta guru memberikan kenyamanan saat pembelajaran, 4) Guru memiliki kompetensi dan kualifikasi yang memadai sangat mendukung proses pembelajaran, 5) Yayasan Wakaf Bina Amal sangat mendukung terkait dengan dana. 6) Dinas pendidikan mendukung.


B. Saran dan Rekomendasi
1. Yayasan Wakaf Bina Amal

Dalam hal ini Ketua Yayasan Wakaf Bina Amal perlu terus memfasilitasi kepala sekolah untuk melakukan pengembangan kompetensi manajerial dan kompetensi lainnya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

2. Sekolah Lain

Pelibatan orang tua merupakan strategi yang sangat penting dalam mendukung program-program sekolah yang berdampak dalam peningkatan mutu pendidikan sekolah.

3. Dinas Pendidikan

Memberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan lembaga PAUD melalui workshop maupun seminar untuk meningkatkan mutu pendidikan.




REFERENSI




Permendiknas No. 13 tahun 2007. Tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah. Jakarta: LAN RI.

PP Nomor 19 Tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: LAN RI.

Rahman (at all). 2006. Peran Strategis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jatinangor: Alqaprint

Wahjo Simidjo. 2005. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada























Popular Posts

Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Strategi KOMNAS - HAM Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di TKIT Bina Amal

Ibu Sakdiyah S.Pd Juara 1 Kepala Sekolah TK Berprestasi Kota Semarang
Strategi KOMNAS - HAM Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di TKIT Bina Amal
Oleh Sakdiyah, S.Pd

BAB  I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Melihat anak usia dini tumbuh dan berkembang secara optimal merupakan suatu hal yang sangat membanggakan bagi orang tua dan pendidik. Akan tetapi, terkadang orang tua belum semua memiliki pola pikir dan frame yang sama dengan sekolah untuk kesuksesan pendidikan putra putrinya. 

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dalam bab III hal Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pasal 7 butir 5 disebutkan bahwa pencapaian pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal membutuhkan keterlibatan orang tua dan orang dewasa serta akses layanan PAUD yang bermutu. 

Hubungan kerja sama antara guru dan orang tua murid sangatlah penting. Hal ini tidak tercapai akan berimplikasi pada kemunduran kualitas proses belajar mengajar. Hal itu akan menurunkan mutu pendidikan. Dengan demikian, diperlukan langkah-langkah yang dapat mendukung terlaksananya peningkatan aktivitas belajar dari murid yang dilakukan oleh orangtua, guru, dan keduanya dalam hubungan kerja sama saling membantu dalam meningkatkan aktivitas belajar dari murid tersebut. Walaupun kendala yang dihadapi tentunya tidak sedikit, tetapi dengan tujuan yang jelas sebagai pelaksana dan penanggung jawab pendidikan oleh orangtua di rumah atau di keluarga, dan guru dilingkungan sekolah maka hubungan tersebut dapat diwujudkan.

Kualitas atau mutu pendidikan dapat diwujudkan melalui manajemen yang baik dan rapi. Manajemen PAUD adalah upaya untuk mengatur agar PAUD dapat memberikan pendidikan terbaik bagi peserta didiknya. Tujuan manajemen PAUD adalah agar sistem yang ada di lembaga PAUD dapat berjalan secara efektif dan efisien. Hasil evaluasi penulis sebagai kepala sekolah pada beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa mutu sekolah terkait jumlah kehadiran orang tua dalam acara parenting mengalami penurunan. Kondisi yang ada tentang jumlah kehadiran orang tua yang mengalami penurunan menunjukkan bahwa mutu atau kualitas pendidikan di TKIT Bina Amal masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan.


Tabel 1.1  DATA STATISTIK KEHADIRAN ORANG TUA DALAM ACARA PARENTING DI  TKIT BINA AMAL




Berdasarkan kondisi diatas, perlu adanya upaya peningkatan. Salah satu strategi peningkatan mutu pendidikan yang dikembangkan di TKIT Bina Amal adalah ”KOMNAS - HAM”, akronim dari kalimat “ KOordinator Orang tua Murid aNtar kelaS dengan memaHAmkan dan Melibatkan”. Penerapan strategi peningkatan mutu KOMNAS-HAM diyakini akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kehadiran orang tua serta meningkatkan mutu pendidikan. 

B. Permasalahan

Fokus masalah pengembangan strategi peningkatan mutu pendidikan KOMNAS- HAM ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana penerapan strategi KOMNAS-HAM untuk meningkatkan jumlah kehadiran orang tua?
2. Bagaimana hasil penerapan strategi KOMNAS-HAM di TKIT Bina Amal? 
3. Bagaimana dampak yang diperoleh dari penerapan strategi KOMNAS-HAM terhadap mutu pendidikan di TKIT Bina Amal? 
4. Apa kendala dalam melaksanakan strategi KOMNAS- HAM?
5. Apa faktor pendukung pelaksanaan strategi KOMNAS-HAM?

C.    Tujuan

Dalam laporan best practice ini ini terdapat tujuan yang hendak dicapai sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan penerapan strategi KOMNAS-HAM untuk meningkatkan jumlah kehadiran orang tua.
2. Mendeskripsikan hasil strategi KOMNAS-HAM.
3. Mendeskripsikan dampak yang diperoleh dari penerapan strategi KOMNAS-HAM terhadap mutu pendidikan di TKIT Bina Amal.
4. Mendeskripsikan kendala dalam melaksanakan strategi KOMNAS-HAM.
5. Mendeskripsikan faktor pendukung pelaksanaan strategi KOMNAS-HAM.

D. Strategi Pemecahan Masalah
1. Alasan Pemilihan Strategi KOMNAS-HAM

Ki Hajar Dewantara (1997) mengingatkan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, pemerintah dan masyarakat. Hal ini senada juga diungkapkan oleh Regio Emilia yang menyatakan bahwa keterlibatan orang tua pada pendidikan anak usia dini merupakan sesuatu yang sangat penting, yang dikenal dengan pendekatan Reggio Emilia (Edwards, Gandini, dan Foreman, 1993). Oleh karena itu, baik orang tua maupun masyarakat perlu dilibatkan oleh sekolah (TK) dalam rangka mendidik anak usia dini.

Berlatar dari permasalahan tingkat kehadiran orangtua yang tidak maksimal, perlu dipilih strategi yang dapat meningkatkan pencapaian tingkat kehadiran orang tua sekaligus memberikan pemahaman tentang pentingnya mendampingi perkembangan putra-putrinya. Maka, strategi peningkatan mutu pendidikan KOMNAS-HAM mengajak orang tua bekerja sama dalam mengemban pendidikan anak usia dini. 

Pembentukan koordinator kelas dimaksudkan untuk memperlancar komunikasi orang tua murid dengan sekolah dan antara orang tua murid. Hal ini menjadi sangat penting bagi peningkatan mutu pendidikan di TKIT Bina Amal. Peranan orang tua murid sangat diharapkan agar pendidikan anak-anak menjadi semakin meningkat sesuai dengan harapan sekolah dan masyarakat serta menggelorakan semangat orang tua untuk berkontribusi dalam pengembangan mutu pendidikan sekolah.

2. Definisi Strategi KOMNAS-HAM

”KOMNAS-HAM”, akronim dari kalimat “ KOordinator Orang tua Murid aNtar kelaS dengan memaHAmkan dan Melibatkan”. Konsep strategi peningkatan mutu KOMNAS-HAM mengacu pada Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif bab II pasal 2 butir 2 tentang Tujuan Khusus Pengembangan Anak Usia Dini Holistik–Integratif disebutkan untuk terwujudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga, msyarakat, pemerintah dan Pemerintah Daerah, dalam upaya Pengembangan Anak Usia Dini Holistik- Integratif. (Peraturan Presiden no 60 tahun 2013)

Dengan demikian KOMNAS-HAM yang dikemukakan dalam best practice ini adalah strategi peningkatan pencapaian kehadiran orang tua dalam kegiatan yang diselenggarakan sekolah yang berimbas dalam peningkatan mutu pendidikan. Secara skematis kerangka berpikir dari strategi pembelajaran KOMNAS-HAM digambarkan sebagai berikut.



3. Langkah-langkah pelaksanaan strategi 

Langkah-langkah pelaksanaan strategi dengan 
1) pemilihan koordinator kelas di setiap kelas, 
2) memberikan pemahaman kepada orang tua tentang pentingnya keterlibatan orang tua dalam mendampingi pertumbuhan dan perkembangan putra-putrinya, dan 
3) melibatkan orang tua dalam pencapaian target pembelajaran dan pelibatan orang tua dalam kegiatan program tahunan sekolah.


BAB II
PEMBAHASAN

A.        Prosedur Pelaksanaan
Pelaksanaan strategi dalam best practice ini dilaksanakan dengan tahapan 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, dan 3) evaluasi.

1.    Perencanaan

No
Kegiatan
Penerapan
Pelaksanaan
Alat dan Bahan yang disiapkan
1
Pemilihan koordinator kelas di setiap kelas
Dilaksanakan saat pertemuan awal orang tua murid baru di awal tahun ajaran
Isian lembar data pribadi wali murid
2
Pemberian pemahaman kepada orang tua tentang pentingnya keterlibatan orang tua dalam mendampingi pertumbuhan dan perkembangan putra- putrinya.
Sosialisasi program tahunan sekolah  saat pertemuan awal orientasi orang tua murid baru di awal tahun ajaran.
Buku Panduan untuk wali murid (visi misi sekolah, program kurikulum, program tahunan, kesiswaan)
3
Pelibatan orang tua dalam pencapaian target pembelajaran dan pelibatan orang tua dalam kegiatan program tahunan sekolah.

Penyamaan  persepsi dan praktik langsung dengan orang tua terkait metode pencapaian target pembelajaran dan pelibatan orang tua dalam kepanitiaan kegiatan sekolah. 
Lembar evaluasi pendampingan, rapat bersama kepanitiaan program sekolah


2.    Pelaksanaan
Pelaksanaan strategi dalam best practice ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a.    Terpilih koordinator kelas di setiap kelas.
Pemilihan yang menjadi koordinator kelas adalah kesepakatan dari semua orang tua dalam tiap kelasnya. Adapun nama-nama koordinator wali murid antar kelas yang terpilih adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1  DATA NAMA KOORDINATOR KELAS DI TKIT BINA AMAL

NO
NAMA KOORDINATOR KELAS
KELOMPOK
1
BU DIANTIKA
B1
2
BU YULI PRASETYANINGSIH
B2
3
BU NUR AFIFAH
B3
4
BU DIETA ARIWARDHANI
A1
5
BU ESTI AGUSTINI
A2
6
BU EVI NURIYA RANI
A3
                                               



Gambar 2.1 Koordinator Wali Murid Antar Kelas Yang Terpilih

b.    Pertemuan awal orientasi orang tua untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya keterlibatan orang tua dalam mendampingi pertumbuhan dan perkembangan putra-putrinya.

Gambar 2.2 Pertemuan Dengan Orang Tua Untuk Pemahaman Program Sekolah

c.    Pelibatkan orang tua dalam pemcapaian target pembelajaran dan pelibatan orang tua dalam kegiatan program tahunan.

Gambar 2.3 Keterlibatan Orang Tua Dalam Kepanitian Kegiatan Family Festival

3. Evaluasi

Kepala sekolah melakukan monitoring dan evaluasi setiap program kerja dengan melihat secara langsung kegiatan sesuai program kerja maupun laporan terkait pelaksanaan program kerja yang dibuat. Hal yang dievaluasi di antaranya sebagai berikut.

a. Evaluasi pelaksanaan pertemuan korlas dari daftar presensi kehadiran koordinator kelas.
b. Evaluasi pendampingan orang tua dalam menerapkan dan membimbing anak dirumah melalui buku mutaba’ah.
c. Evaluasi kepanitiaan bersama antar sekolah dan orang tua serta pelibatan orang tua dalam setiap kegiatan program tahunan maupun kelas inspirasi melalui lembar pertanggungjawaban kegiatan.

Adapun cara yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk melakukan evaluasi yaitu melalui forum diskusi antara sekolah dan orang tua dalam pembahasan program sekolah serta pengamatan langsung oleh kepala sekolah.

B. Hasil yang Dicapai Dari Strategi 

Hasil yang dicapai dari penerapan KOMNAS-HAM adalah peningkatan mutu pendidikan dalam hal sebagai berikut.

1. Akademik
1) Peningkatan Capaian Kemampuan Tahfidz

Dalam Kemampuan Dasar Islam khususnya dalam pembelajaran tahfidz (menghafal juz 30) menunjukkan hasil yang sangat signifikan. Terdapat 40 anak yang sudah memiliki kemampuan tahfidz sampai surat An- Naba’. 
Gambar 2.4 Grafik Pencapaian Tahfidz Kondisi Awal
Gambar 2.5 Grafik Pencapaian Tahfidz Setelah Penerapan KOMNAS- HAM

2) Peningkatan Kemampuan Perkembangan Anak
a) Dari Segi nilai agama dan moral
Anak senang menghafal di sekolah dan senang menghafal di rumah karena guru dan orang tuanya memiliki metode yang sama dalam mendamping tahfidznya. 

b) Dari Segi Sosial Emosi
Anak menjadi lebih santun, bisa salim dengan cara yang benar, dan terbiasa dengan akhlaqul karimah.

c) Dari Segi Bahasa
Anak merasa bangga dan percaya kepada dirinya sendiri saat diminta tampil mengekspresikan dirinya sendiri dalam hal kemampuan tahfidznya di depan semua wali murid dalam acara yang diselenggarakan oleh sekolah.
Gambar 2.6 Penampilan Anak Dalam Acara Parenting Di Sekolah
                       
2. Nonakademik

a) Prestasi Lomba
Adapun prestasi yang diraih di antaranya adalah sebagai berikut :
1) Juara Harapan III Lomba Hafalan surat Pendek Kelompok B atas nama Fikri Abdullah Anwar.
2) Juara I Lomba Hafalan Surat Pendek atas nama Ananda Izzah.


                                       
Gambar 2.7 Foto Anak Yang Mendapatkan Kejuaraan

b) Hubungan dengan Orang Tua
1) Anak merasa bangga dengan orang tua
Anak merasa bangga dengan orang tuanya saat orang tuanya menjadi nara sumber di sekolah terkait dengan tema-tema pembelajaran tertentu yang melibatkan profesi orang tua.

2) Anak merasa antusias
Adanya pendampingan orang tua di rumah sebagaimana guru mengajarkan di sekolah menjadikan anak antusias belajar.


Gambar 2.8 TampilanTahfidz Anak Dalam Acara Parenting Yang Diselenggarakan Oleh Sekolah

3. Kontribusi Orang tua
a) Jumlah kehadiran orang tua dalam kegiatan sekolah meningkat.

Data jumlah kehadiran orang tua dalam acara parenting di TKIT meningkat cukup signifikan setelah dilakukan perubahan kurikulum dan pengelolaan program tahunan serta pelibatan orangtua dalam berabagai kegiatan yang diselenggarakan oleh unit TKIT Bina Amal

Tingkat kehadiran orangtua jika disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut.

    Gambar 2.9 Grafik Peningkatan Kehadiran Orang Tua

b) Orang tua semangat berkontribusi

Bentuk partisipasi orang tua terhadap TK bervariasi tergantung kemampuannya. Untuk koordinator kelas telah berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dalam pendampingan program sekolah baik itu waktu maupun tenaganya. Ada juga orang tua siswa yang memiliki finansial yang berlebih dengan menyumbangkan dana untuk kegiatan di TK. Ada pula orang tua lainnya yang dapat memberikan keahliannya terkait.

 
Gambar 2.10 Partisipasi Orang Tua Menjadi MC Dalam Kegiatan Parenting Di Sekolah

                 
Gambar 2.11 Pelibatan Orang Tua Yang Berprofesi Menjadi Dokter Dalam Pemeriksaan Kesehatan

c) Orang tua lebih percaya diri
Adanya pertemuan untuk penyamaan persepsi antara guru dan orang tua terkait pembelajaran di sekolah menjadikan orang tua lebih merasa percaya diri ketika mendampingi putra atau putrinya di rumah.

C. Dampak yang Dicapai dari Strategi
Dampak positif dari penerapan strategi “KOMNAS-HAM” adalah sebagai berikut.

1. Partisipasi untuk masuk di Bina Amal semakin meningkat.
Data yang di dapatkan dari Tata Usaha tentang jumlah pendaftar yang masuk ke TKIT Bina Amal semakin meningkat. Berikut ini tabel jumlah pendaftar.

Tabel 2.2 Jumlah Pendaftar di TKIT Bina Amal


2. Hubungan dengan Orang Tua.

Hubungan antara guru dan orang tua semakin akrab karena adanya interaksi yang rutin dalam kegiatan parenting maupun dalam kepanitian kegiatan sekolah baik itu berupa saran maupun tenaga.

3. Prestasi setelah penerapan strategi KOMNAS-HAM.

a. Anak
Prestasi yang diraih yaitu :

1) Juara I sains kelompok A atas nama Ibra Kailash Nugroho
2) Juara III matematika kelompok A atas nama Ibra Kailash Nugroho
3) Juara II lomba menangkap ikan atas nama Elnino Raasyid Nusantara
4) Juara Harapan III lomba lasy atas nama Aisha Zhafira
5) Juara III Lomba Puzzle

b. Guru
Prestasi yang diraih yaitu :

1) Juara II lomba membuat buku cerita tingkat propinsi
2) Juara II lomba guru berprestasi tingkat kota Semarang
3) Juara I lomba membuat buku cerita tingkat korda semarang
4) Juara II lomba mendongeng tingkat korda semarang
5) Juara I lomba kreatifitas pembelajaran
6) Juara III lomba APE

c. Kepala Sekolah

Juara I lomba kepala TK berprestasi tingkat kota semarang

4. Guru semakin bersemangat.

Guru semakin bersemangat karena lebih mudah dalam memberikan stimulant dan mengelola pembelajaran.

5. Dinas Pendidikan

Dari UPTD Pendidikan Kecamatan dan Dinas Pendidikan Kota sangat mengpresiasi atas prestasi yang sudah diraih dan memberikan kepercayaan kepada TKIT Bina Amal untuk menjadi Piloting PAUD Holistik Integratif.

D. Kendala yang Dihadapi

Hambatan dan tantangan yang muncul dalam strategi KOMNAS-HAM sebagai berikut.

a. Orang tua dari anak didik belum semua mau terlibat.
Adanya kesibukan kerja dan adanya momongan yang masih balita, sehingga masih repot dan tidak bisa aktif dalam menghadiri beberapa undangan yang diselenggarakan oleh TKIT Bina Amal.

b. Orang tua memiliki target yang sama
Hal ini menuntut pemahaman orang tua bahwa setiap anak itu unik dan berbeda perkembangannnya antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga tidak bisa di sama ratakan.

c. Evaluasi perkembangan anak di rumah membutuhkan perhatian lebih.
Maksudnya bahwa anak berada di rumah dengan waktu yang lebih lama dibandingkan waktu di sekolah. Selain itu di rumah maupun di lingkungan tempat tinggal anak perlu pengkondisian tempat yang mendukung tahap tumbuh kembang anak.

E. FAKTOR- FAKTOR PENDUKUNG

Beberapa faktor yang mendukung pelaksanaan strategi KOMNAS-HAM adalah sebagaimana berikut.
1)        Dari segi peserta didik.
Peserta didik merasa senang dan nyaman bermain dan belajar di TKIT Bina Amal terbukti banyak murid yang meminta orang tua nya untuk dijemput lebih siang karena masih ingin bermain di sekolahan.
2)        Dari segi sarana prasarana.
Ruang pembelajaran yang memadai, alat bermain yang menyenangkan, halaman yang luas serta sarana penunjang lainnya sangat mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini memberi kemudahan bagi guru dalam mengelola kelas maupun pembelajaran.
3)        Dari pihak sekolah
Jalinan kerjasama yang baik antara sekolah dan orang tua  serta guru memberikan kenyamanan saat pembelajaran. Hal ini di dukung oleh pemberian reward dari pihak sekolah kepada koordinator wali murid kelas yang telah berhasil kompak dan kerja sama dengan anggota kelasnya sehingga tingkat kehadiran kelasnya terbanyak di bandingkan dengan kelas yang lain. Selain itu dana yang dianggarkan di RAPBTK TKIT Bina Amal sangat mendukung program yang diselenggarakan.
4)        Dari pihak guru
Guru memiliki kompetensi dan kualifikasi yang memadai sangat mendukung proses pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran sekaligus berupaya untuk mengembangkan model pembelajaran. Hal ini memunculkan berbagai ide gagasan model pembelajaran yang tentunya akan menarik bagi peserta didik. Dan guru juga selalu berusaha untuk menjadi lebih baik dengan meningkatkan kemampuan yang dimilikinya.
5)        Dari pihak yayasan
Yayasan Wakaf Bina Amal dalam program parenting sangat mendukung terkait dengan dana  dan program turunan.
6)        Dari dinas pendidikan
Dukungan moril spiritual yang diberikan oleh dinas pendidikan dalam hal ini memberikan semangat kepada pengelola untuk senantiasa meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan pendidikan Taman Kanak- Kanak.

F.   ALTERNATIF PENGEMBANGAN
Untuk meningkatkan daya guna, mengurangi hambatan serta meningkatkan daya dukung dari strategi KOMNAS- HAM, langkah yang perlu dilakukan sebagai berikut.
F.1 Internal
Pengembangan internal yang akan dilakukan sebagai berikut.
1)        Mengevaluasi dan merevisi berbagai kendala dan hambatan serta mengoptimalkan faktor pendukung yang dapat digunakan untuk meningkatkan  mutu pendidikan.
2)        Melakukan uji coba model-model pengembangan lainnya untuk merangkul orang tua dalam keterlibatannya dengan kegiatan sekolah.
3)        Pengembangan mutu pendidikan bukan hanya sekedar memenuhi tugas/kewajiban kompetensi manajerial Kepala Sekolah, tetapi merupakan kebutuhan mendasar yang harus terus menerus difikirkan dan dilaksanakan dengan bentuk kegiatan yang lebih inovatif dan beragam.

F.2 Eksternal
Pengembangan eksternal yang akan dilakukan sebagai berikut.
1)        Melakukan sosialisasi pada lembaga Taman Kanak-Kanak lain, untuk mengetahui apakah strategi KOMNAS-HAM dapat diterapkan di tempat lain.
2)        Melakukan sosialisasi pada lembaga KELOMPOK BERMAIN  yang menangani anak usia 2-4 tahun.


BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Dari uraian tentang penerapan strategi KOMNAS-HAM di atas dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1.      Penerapan strategi KOMNAS - HAM, akronim dari kalimat “KOordinator Orang tua Murid aNtar kelaS dengan memaHAmkan dan Melibatkan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kehadiran orang tua.
2.      Hasil yang dicapai dari penerapan strategi KOMNAS-HAM di TKIT Bina Amal  yaitu bagi  Anak didik 1) Kemampuan Dasar Islam anak meningkat, 2)  anak merasa bangga dengan orang tua, 3) anak merasa antusias belajar, dan 4) anak merasa senang dengan kemampuan yang dimilikinya. Bagi orang tua, 1) Jumlah kehadiran orang tua dalam kegiatan sekolah meningkat, 2) orang tua semangat berkontribusi, 3)  Orang tua lebih percaya Diri.
3.      Dampak yang diperoleh dari penerapan strategi KOMNAS-HAM terhadap mutu pendidikan di TKIT Bina Amal adalah 1) tingkat perhatian dan kerja sama orang tua dalam pendampingan anak meningkat. 2) Hubungan antar sesama koordinator kelas dan sesama wali murid semakin akrab, 3) Guru lebih bersemangat dan lebih mudah dalam memberikan stimulan dan  mengelola pembelajaran.
4.      Kendala yang muncul dalam pelaksanaan strategi KOMNAS-HAM yaitu 1) Orangtua dari anak didik belum semua mau terlibat, 2) tingkat perkembangan setiap anak berbeda dengan anak yang lain, 3) evaluasi perkembangan anak secara nyata di rumah bisa terlihat saat home visit saja dan pelaporan dari orang tua.
5.      Faktor yang mendukung penerapan strategi KOMNAS-HAM antara lain 1) peserta didik merasa senang dan nyaman bermain dan belajar di TKIT Bina Amal, 2) sarana prasarana mendukung terlaksananya  program, 3) jalinan kerjasama yang baik antara sekolah dan orang tua  serta guru memberikan kenyamanan saat pembelajaran, 4) Guru memiliki kompetensi dan kualifikasi yang memadai sangat mendukung proses pembelajaran, 5) Yayasan Wakaf Bina Amal sangat mendukung terkait dengan dana. 6) Dinas pendidikan mendukung.


B. Saran dan Rekomendasi
1. Yayasan Wakaf Bina Amal

Dalam hal ini Ketua Yayasan Wakaf Bina Amal perlu terus memfasilitasi kepala sekolah untuk melakukan pengembangan kompetensi manajerial dan kompetensi lainnya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

2. Sekolah Lain

Pelibatan orang tua merupakan strategi yang sangat penting dalam mendukung program-program sekolah yang berdampak dalam peningkatan mutu pendidikan sekolah.

3. Dinas Pendidikan

Memberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan lembaga PAUD melalui workshop maupun seminar untuk meningkatkan mutu pendidikan.




REFERENSI




Permendiknas No. 13 tahun 2007. Tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah. Jakarta: LAN RI.

PP Nomor 19 Tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: LAN RI.

Rahman (at all). 2006. Peran Strategis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jatinangor: Alqaprint

Wahjo Simidjo. 2005. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada























Berbagi