Siswa Bina Amal Lestarikan Permainan Tradisional
Ratusan siswa kelas II SDIT Bina Amal mencoba permainan tradisional, Rabu (19/09) di taman Gajah Mungkur Semarang.
Siswa dibagi beberapa kelompok dan menuju pos permainan tradisional yang dipimpin 9 guru kelas II. Ada sembilan permainan tradisional yang dikenalkan kepada siswa yaitu cublak cublak suweng, dhakon, tiga dara, engklek, ular naga, jamuran, gobak sodor, bakiak, dan tong dodok. Siswa bergiliran, kurang lebih lima belas mencoba bermain. Jika sudah lima belas menit, maka kelompok siswa harus berpindah ke pos permainan lain. Jadi, semua siswa akan mencoba sembilan permainan tradisional. Jika ada siswa yang belum paham dengan cara bermainnya, maka guru akan menjelaskan dan siswa mempraktekkan.
Kegiatan tersebut adalah kegiatan Puncak tema 2 kelas II yaitu tema Permainan Tradisional. Menurut koordinator kelas 2, Siti Maysaroh SPd SD menyampaikan bahwa kegiatan tersebut untuk mengenalkan lebih dekat dengan permainan tradisional yang sekarang sudah mulai terkikis oleh permainan digital. “Semoga dengan puncak tema ini anak-anak bisa lebih senang dengan permainan tradisional. Anak-anak bisa praktek di sekolah ataupun saat di rumah dengan saudara atau keluarga,” tuturnya.
Kegiatan tersebut juga mendapat sambutan baik dari orangtua. Sebut saja orangtua dari Tegar Abiy kelas II Hanafi. “Terima kasih Bu May dan Bu Wida. Tadi malam Abiy semangat sekali cerita. Puncak temanya luar biasa. Happy banget. Matur nuwun sanget,” tutur Bu May membacakan WA dari Bu Nining.
Semoga dengan puncak tema ini, anak-anak SDIT Bina Amal bisa turut aktif melestarikan permainan tradisional. Kalau bukan mereka, siapa lagi? Ayo lestarikan permainan tradisional. Siswa Bina Amal, siswa yang melestarikan budaya bangsa. Bu Sy
Berbagi
Komentar