Kisah Kesabaran dan Istiqomah Alumni SMPIT Bina Amal Hafal 30 Juz Al-Qur'an
Alhamdulillah, Senin 23 September 2019 SMP IT Bina Amal kedatangan tamu yaitu dua siswi alumni Zaafarani dan Laila Nur Latifah. Mereka menyampaikan tentang perjuangannya bagaimana belajar di pondok pesantren sehingga menjadi siswa yang hafidzoh. Siswa-siswi kelas 7,8 dan 9 SMP IT Bina Amal asyik mendengarkan penjelasan dari Zaafarani dan Laila yang berlangsung di Masjid Al-Amilin SMP IT Bina Amal.
Melepas putra/putrinya untuk belajar di pondok pesantren atau boarding school dimana siswa sudah tidak tinggal satu rumah dengan orang tua, jauh dari orang tua, sehingga harus hidup mandiri terasa berat bagi orang tua, begitu juga yang dirasakan oleh orang tua dari ananda Zaafarani. Zaafa adalah alumni SMP IT Bina Amal yang termasuk sering melakukan pelanggaran. Melanjutkan ke sebuah pondok, hidup di tempat yang fasilitasnya lebih sederhana dari rumah orang tua, Zaafa mampu menghatamkan hafalan quran 30 juz selama 7 bulan, dimana 4 bulan sebelumnya ada kegiatan tahsin. Awalnya motivasi Zaafa segera lulus adalah agar segera keluar dari pondok karena tidak tahan tinggal di pondok. Tetapi karena berkah kesabaran dan istiqomah dalam menghafal sehingga Zaafarani mampu menghatamkan hafalan Al-Qurannya.
Sedangkan Laila adalah anak yang perjuangan hidupnya keras sehingga diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan jalur beasiswa karena hafal 30 juz. Di pondoknya kamar ukuran 3x3 diisi 28 anak. Perjuangan paling beratnya adalah saat ditinggal ibunya dan tidak boleh melanjutkan ke kedokteran. Sekarang Laila membantu pamannya mengajar tahfidz. Perjuangannya menjadi hafidzoh karena saat ibunya meninggal, Laila ditemui ibunya dalam mimpi dan ibunya berharap anaknya bisa memberikan mahkota hafalan pada ibunya.
Ustadz Said Abdillah selaku guru yang mendampingi kegiatan kisah sukses alumni SMP IT Bina Amal menyampaikan, "Inti dari yang disampaikan kedua alumni tersebut yaitu:
1. Sebagai orang tua harus rela melepas anaknya walaupun berat.
3. Anak sukses bukan dengan kemudahan namun perjuangan. Seperti yang mb zafa ceritakan bahwa dia dan teman temannya tidak tidur siang di kamar karena kamarnya seperti oven saat siang, jadi lebih baik di aula (terbuat dari bambu) atau saung dari bambu juga untuk menghafal.
Berbagi
Komentar