Metode Sekolah Apa yang Terbaik Untuk Anak?
Time flies, tak terasa sebentar lagi si kecil akan masuk sekolah. Saatnya ‘school shopping’ untuk mengetahui sekolah yang cocok bagi anak. Hmm… ternyata tidak semudah itu, banyaknya metode sekolah saat ini, tentu bisa bikin Mama dan Papa bingung memilih. Sekolah nasional plus, internasional, atau pilih sekolah alam ya?
Tak peduli sebagus dan secanggih apapun metode yang diterapkan sekolah, itu semua tak akan berguna jika metode tersebut tidak cocok dengan kebutuhan, tipe kepribadian, dan tipe kecerdasan anak. Misalnya bila anak termasuk anak pemalu, ia pasti tak akan nyaman bila harus berada di kelas yang berisi 20 anak. Atau bila ia termasuk anak penjijik, tak suka kotor-kotoran, Anda tentu tak akan memilih sekolah alam yang menghabiskan sebagian besar waktu belajarnya di luar ruangan, kan?
Untuk mengetahui apakah anak cocok dengan sekolah pilihan Anda, ia tentu harus mencobanya dulu. Jadi, jangan pernah menolak kesempatan untuk mengikuti trial class, Ma. Inilah kesempatan untuk mengetahui apakah anak merasa nyaman dan cocok dengan sekolah ini. Beberapa sekolah, bahkan ada yang mengizinkan orang tua untuk ikut ‘mengawasi’ ketika anak mengikuti trial class (tentu saja dari luar kelas, ya!).
Metode sekolah yang bisa Anda pilih, antara lain adalah sekolah berstandar nasional, sekolah nasional plus, sekolah internasional, sekolah alam, dan beberapa metode lainnya yang lebih spesifik untuk kebutuhan khusus.
Sedangkan dari sisi kurikulum, ada sekolah yang mengacu pada kurikulum Montessori, pendidikan karakter, pendekatan multiple intelligences, atau active learning.
Nah, ketika sudah menemukan sekolah terbaik untuk anak, mulailah berhitunglah dengan cermat. Cari tahu total biaya yang harus Anda keluarkan untuk sekolah terpilih, mulai dari uang masuk, formulir pendaftaran, uang kegiatan, sampai uang SPP. Coba kita berhitung. Misalnya sebagai ilustrasi, uang pangkal masuk SD nasional plus saat ini sudah mencapai Rp 15 juta dengan biaya uang sekolah per bulan sekitar Rp 1,8 juta. Itu belum termasuk biaya ekstrakurikuler. Dari uang sekolah saja dijumlahkan bisa mencapai Rp 21,6 juta per tahun.
Asumsi sekarang anak kelas 1 SD, dalam waktu 6 tahun (saat anak 6 SD), biaya uang sekolah dapat mencapai Rp 50 juta per tahun (asumsi peningkatan 15% per tahun). Itu baru SD nasional plus. Belum lagi bila Anda berencana mendaftarkan anak ke sekolah internasional, yang tentunya biaya sekolah lebih mahal.
Maka itu, sekolah yang cocok untuk anak harus diimbangi dengan persiapan dana agar anak tidak terpaksa masuk ke sekolah yang tidak sesuai dengan karakter dan tipe kecerdasannya, hanya karena ketidakcukupan dana. Jangan sampai uang menjadi penghalang antara si kecil dan cita-citanya ya, Ma. Tanggung jawab Anda sebagai orang tua terhadap pendidikan anak tidak hanya saat ini, ketika anak masuk TK atau SD. Masih ada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, SMP, SMA, dan kuliah. Anda harus memastikan si kecil mendapat pendidikan terbaik di semua jenjang tersebut.
sumber : http://www.parenting.co.id/
Berbagi
Komentar