Begini Cara Jemput Rezeki di Bulan Syawal
Kunci meraih keluasan rezeki adalah dengan bertakwa kepada Allah. Berikut upaya meraih derajat ketakwaan di sisi Allah sebagai ikhtiar menjemput rezeki di bulan Syawal.
1. Puasa Syawal
Jika bulan Ramadhan kita mampu berpuasa selama sebulan penuh, maka puasa 6 hari di bulan Syawal tentunya akan lebih mudah.
Hanya niat dan kemauan yang kuat. Adakah kita punya niat dan kemauan sebagaimana saat berpuasa di bulan Ramadhan. Jika niat itu pudar, maka paksa diri dan bulatkan tekad bahwa kita pasti bisa untuk berpuasa 6 hari di bualan Syawal ini.
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh,” (HR Muslim).
Puasa Syawal menjadi penyempurna amalan Ramadhan, jika dilaksanakan menjadi bukti ketaatan seorang hamba, yang dengan itu ridha Allah turun padanya. Jika Allah sudah ridha, maka Allah akan mudahkan urusannya (rezeki).
2. Menjaga konsistensi amaliyah Ramadhan
Allah menjadikan Ramadhan sebagai bulan “training” umat Muslim untuk menjadi hamba yang bertakwa. Bila selama Ramadhan kita mampu berpuasa, shalat malam, bersedekah, dan ibadah lainnya, maka bulan Syawal jadi pembuktian berhasil tidaknya "training" tersebut—apakah amalan-amalan itu tetap konsisten dilakukan atau tidak.
Maka berdoalah, mintalah untuk menjadi hamba yang Istiqomah. Diberi hidayah agar tetap melakukan ketaatan.
2. Menjaga konsistensi amaliyah Ramadhan
Allah menjadikan Ramadhan sebagai bulan “training” umat Muslim untuk menjadi hamba yang bertakwa. Bila selama Ramadhan kita mampu berpuasa, shalat malam, bersedekah, dan ibadah lainnya, maka bulan Syawal jadi pembuktian berhasil tidaknya "training" tersebut—apakah amalan-amalan itu tetap konsisten dilakukan atau tidak.
Maka berdoalah, mintalah untuk menjadi hamba yang Istiqomah. Diberi hidayah agar tetap melakukan ketaatan.
"Robbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaitanaa wa hab lanaa min ladunka rohmatan, innaka antal wahhaab"
“Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkau Mahapemberi (karunia).” (Q.S. Ali Imran: 8)
3. Silaturahim
Jika pada hari-hari biasa terlalu sibuk sehingga sulit bersilaturahim dengan kawan dan kerabat, manfaatkan dengan baik momen libur Lebaran yang cukup panjang ini. Dengan bersilaturahim, dapat saling berinteraksi, bertukar informasi, dan menguatkan hubungan. Persaudaraan pun salah satu bentuk dari rezeki, karena semakin banyak kawan, semakin terbuka pintu-pintu untuk dimudahkan datangnya rezeki.
“Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahim,” (HR Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud).
4. Berbisnis
“Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkau Mahapemberi (karunia).” (Q.S. Ali Imran: 8)
3. Silaturahim
Jika pada hari-hari biasa terlalu sibuk sehingga sulit bersilaturahim dengan kawan dan kerabat, manfaatkan dengan baik momen libur Lebaran yang cukup panjang ini. Dengan bersilaturahim, dapat saling berinteraksi, bertukar informasi, dan menguatkan hubungan. Persaudaraan pun salah satu bentuk dari rezeki, karena semakin banyak kawan, semakin terbuka pintu-pintu untuk dimudahkan datangnya rezeki.
“Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahim,” (HR Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud).
4. Berbisnis
Berbisnis merupakan upaya ikhtiar menjemput rezeki untuk memenuhi kebutuhan hidup, sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan,” (HR Ahmad. Imam As Suyuthi menghasankan hadits ini dalam Al Jami' Ash Shaghir, 1/30)
Bulan Syawal adalah hari raya, di mana biasanya permintaan pasar meningkat pesat. Ambil peluang tersebut dengan berbisnis musiman yang paling banyak dicari di bulan itu, seperti bisnis kue kering, pakaian, rental mobil, dan sebagainya.
Bulan Syawal adalah hari raya, di mana biasanya permintaan pasar meningkat pesat. Ambil peluang tersebut dengan berbisnis musiman yang paling banyak dicari di bulan itu, seperti bisnis kue kering, pakaian, rental mobil, dan sebagainya.
Wallahu a'lam bisshowab
ummionline
Berbagi
Komentar