Les Bisa Bikin Anak Senang atau Justru Malah Stres?
Sekarang ini banyak orang tua yang menginginkan anaknya tumbuh menjadi sosok yang serba bisa. Menjadi Juara Kelas, Lulus dengan nilai tinggi dan lain sebagainya. Maka dari itu, tidak heran banyak orang tua yang mengikut sertakan anaknya dalam kegiatan les, baik itu setelah jam sekolah atau di waktu libur. Les ini sendiri bertujuan untuk mengembangkan minat atau potensi yang dimiliki anak.
Namun, terkadang terlalu banyak impian orang tua yang ditanamkan kepada anaknya yang terkesan memaksa. Padahal minat anak dalam kegiatan les adalah yang terpenting, posisi orang tua di sini adalah memfasilitasi anaknya agar minat serta bakatnya berkembang.
Berikut ini beberapa yang dapat menyebabkan timbulnya stress pada anak.
1. Jadwal yang Bertambah Padat
Pada umumnya anak-anak sudah disibukkan dengan kegiatannya di sekolah, baik itu akademik dan non akademik. Jika ditambahkan dengan kegiatan les, maka tingkat aktivitas anak akan semakin padat. Lalu anak tidak punya waktu bermain dan bersosialisasi dengan teman hal itu dapat membuatnya kurang dalam hal bergaul.
2. Kurang Tidur
Jadwal anak semakin padat, mulai dari bersekolah, mengikuti les, sepulang sekolah mengerjakan tugas, dan tidak punya banyak waktu untuk belajar atau sekedar mengulang pelajaran karena terlalu lelah. Jangan sampai anak kekurangan jam tidurnya karena dalam jangka panjang bisa berpengaruh pada memori, mood, dan kemampuannya dalam mengambil keputusan.
3. Tidak Ada Waktu Bermain
Mungkin orang tua berpikir lebih baik anaknya sibuk dengan kegiatan bermanfaat seperti les dibandingkan dengan bermain di lingkungannya. Sebenarnya itu tidak sepenuhnya dibenarkan, di usia anak-anak bermain menjadi hal yang penting. Selain menambah teman, anak-anak pun bisa sekaligus belajar bersosial, dan tidak menjadi pendiam atau individualis.
Selagi di usia muda memang baik mempelajari banyak hal, namun jika tidak diimbangi dengan minat dan kemampuan hal itu akan berdampak buruk. Sebaiknya jika ingin mengikut sertakan anak dalam kegiatan les, disesuaikan dengan minat dan waktu yang ada, jangan sampai ia terlalu sibuk sehingga tidak mampu menerima semuanya dan menjadi stress.
1. Jadwal yang Bertambah Padat
Pada umumnya anak-anak sudah disibukkan dengan kegiatannya di sekolah, baik itu akademik dan non akademik. Jika ditambahkan dengan kegiatan les, maka tingkat aktivitas anak akan semakin padat. Lalu anak tidak punya waktu bermain dan bersosialisasi dengan teman hal itu dapat membuatnya kurang dalam hal bergaul.
2. Kurang Tidur
Jadwal anak semakin padat, mulai dari bersekolah, mengikuti les, sepulang sekolah mengerjakan tugas, dan tidak punya banyak waktu untuk belajar atau sekedar mengulang pelajaran karena terlalu lelah. Jangan sampai anak kekurangan jam tidurnya karena dalam jangka panjang bisa berpengaruh pada memori, mood, dan kemampuannya dalam mengambil keputusan.
3. Tidak Ada Waktu Bermain
Mungkin orang tua berpikir lebih baik anaknya sibuk dengan kegiatan bermanfaat seperti les dibandingkan dengan bermain di lingkungannya. Sebenarnya itu tidak sepenuhnya dibenarkan, di usia anak-anak bermain menjadi hal yang penting. Selain menambah teman, anak-anak pun bisa sekaligus belajar bersosial, dan tidak menjadi pendiam atau individualis.
Selagi di usia muda memang baik mempelajari banyak hal, namun jika tidak diimbangi dengan minat dan kemampuan hal itu akan berdampak buruk. Sebaiknya jika ingin mengikut sertakan anak dalam kegiatan les, disesuaikan dengan minat dan waktu yang ada, jangan sampai ia terlalu sibuk sehingga tidak mampu menerima semuanya dan menjadi stress.
Ayah Bunda tidak semua kegiatan les itu berdampak buruk, ada juga yang menunjang kemampuan anak. Contohnya sebagai berikut.
1. Membantu di Bidang Akademik
Kemampuan anak di kelas tidak sama rata, ada yang mudah menangkap pelajaran dan ada yang sulit untuk memahami pelajaran. Di sini lah fungsi les atau belajar tambahan, anak-anak bisa kembali mengulang pelajaran dengan bimbingan tutor. Bukan hanya mengejar ketertinggalan, anak juga bisa mendalami materi di tempat les dan berlatih agar kemampuannya terasah dan prestasi menjadi meningkat.
2. Mengembangkan Minat dan Potensi
Setiap anak tentunya punya bakat, baik itu turunan dari orang tua atau keluarganya maupun muncul berdasarkan minat. Setelah belajar akademik, pengembangan minat dan potensi anak bisa mengimbangi kegiatan anak. Jadi, anak tidak hanya berkembang dari otak kiri saja, otak kanan pun ikut terasah.
Tentunya kegiatan tambahan seperti les ini mempunyai tujuan yang baik, tidak semuanya akan berdampak buruk asal diseuaikan ya, Ayah Bunda Jadi, jangan ada paksaan dalam kegiatan les, anak harus menikmati semua kegiatannya agar tidak timbul stress. Apapun yang dilakukan secara berlebihan, baik untuk hal yang kita sukai, apalagi hal yang dipaksakan, akan berdampak negatif.
1. Membantu di Bidang Akademik
Kemampuan anak di kelas tidak sama rata, ada yang mudah menangkap pelajaran dan ada yang sulit untuk memahami pelajaran. Di sini lah fungsi les atau belajar tambahan, anak-anak bisa kembali mengulang pelajaran dengan bimbingan tutor. Bukan hanya mengejar ketertinggalan, anak juga bisa mendalami materi di tempat les dan berlatih agar kemampuannya terasah dan prestasi menjadi meningkat.
2. Mengembangkan Minat dan Potensi
Setiap anak tentunya punya bakat, baik itu turunan dari orang tua atau keluarganya maupun muncul berdasarkan minat. Setelah belajar akademik, pengembangan minat dan potensi anak bisa mengimbangi kegiatan anak. Jadi, anak tidak hanya berkembang dari otak kiri saja, otak kanan pun ikut terasah.
Tentunya kegiatan tambahan seperti les ini mempunyai tujuan yang baik, tidak semuanya akan berdampak buruk asal diseuaikan ya, Ayah Bunda Jadi, jangan ada paksaan dalam kegiatan les, anak harus menikmati semua kegiatannya agar tidak timbul stress. Apapun yang dilakukan secara berlebihan, baik untuk hal yang kita sukai, apalagi hal yang dipaksakan, akan berdampak negatif.
ummi online
Berbagi
Komentar