Ayah Bunda, Apakah Anak-Anak Berebut, bertengkar, berantem, mengadu, menangis, ngambek, tiap menit ?
Situasi: Bella buka kulkas nyari makanan, nemu jelly dan hendak memakannya
Mama: "Bukannya jelly punya Bella udah dimakan tadi?"
Bella: "Tapi Bella suka"
Mama: "Silakan ijin dulu ke Berry. Kalo diijinkan, Bella boleh makan, kalo enggak balikin lagi ke kulkas. Itu bukan punya Bella."
*Sudah, tidak apa-apa cuma jajanan sedikit. Nanti Berry bisa di belikan lagi
Tidak!
Justru mereka sedang belajar tentang hak milik. Agar kelak tidak asal serobot sana sini atas sesuatu yang bukan haknya.
Situasi: Rebutan mainan
Mama: "Silakan gantian mainnya. 10 menit-an. Kalo gak bisa gantian mama ambil mainannya. Dua-duanya gak bisa main."
*Anaknya dua, mainannya juga harus dua. Susah bener, beliin aja mainan yang sama biar gak rebutan.
Tidak!
Justru mereka sedang belajar untuk saling berbagi dan tidak egois. Agar kelak hati mereka lebih peka terhadap sesama.
Situasi: berantem
Mama: "Siapa yang salah? gimana critanya?"
Bla bla bla bla.... ketemunya Bella yang salah
Mama: "Bella yang salah karena ini ni ni ni.... Silakan minta maaf ke Berry."
*Udaah... masalah kecil aja diributin. Yang kakaknya dong yang ngalah.
Tidak!
Justru mereka sedang belajar tentang keadilan, mengalahkan ego dan berani megaku salah. Agar kelak tak mudah mencari kambing hitam dan tak gengsi saat harus meminta maaf.
Situasi: Mainan berserakan di lantai
Mama: "Ini siapa yang tadi ambil mainan? Silakan dibalikin masing-masing. Tadi udah janji. Yang masih di lantai nanti kalo kesapu gak usah marah."
*Cuma beresin mainan ini, selesein pas mereka tidur juga langsung beres.
Tidak!
Justru mereka sedang belajar bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang harus mereka terima dari setiap keputusan yang mereka ambil.
Kadang solusi semu itu tampak menggiurkan, mudah dan tidak merepotkan. Langsung beres sekarang juga. Tapi tidak untuk 20 atau 30 tahun lagi.
Apakah setelah ditanamkan hal-hal seperti ini terus mereka jadi anak2 manis yang nurut dan jarang nangis?
Enggak!! Bocah tetaplah bocah. Berebut, bertengkar, berantem, mengadu, menangis, ngambek, tiap menit.
Tapi paling tidak, sejak awal mereka sudah mulai belajar mengerti bahwa hidup itu ada aturannya, tidak bisa suka-suka mereka. Hidup bukan tentang mereka saja. Ada pemahaman-pemahaman baik yang harus mereka junjung. Ada prinsip-prinsip hidup yang harus mereka pegang. Pemahaman dan prinsip yang disemai saat ini dan dituai di kelak kemudian hari. Karena attitude itu hasil tempaan belasan tahun. Dia tidak datang secara instan.
Kita hanya diwajibkan mengupayakan yang terbaik yang kita bisa untuk mereka. Adapun hasil, itu sudah bukan ranah kita lagi.
Berbagi
Komentar