Ternyata Inilah Arti Penting Ayah dalam Kehidupan Anak
Penelitian menunjukkan kehilangan peran ayah dalam mendidik anak berdampak negatif terhadap perkembangan karakter dan kepribadian anak lho. Seberapa penting peran ayah bagi kehidupan seorang anak? Simak pembahasan lengkapnya.
Dalam perspektif psikologi, tanggung jawab seorang ayah adalah memenuhi kebutuhan anggota keluarga, termasuk kebutuhan mendidik, memberi rasa aman, memberikan kasih sayang, dan bukan hanya kebutuhan ekonomi saja (sandang, papan, pangan). Berbagi peran dengan istri dalam mendidik anak boleh-boleh saja, namun tanggung jawab sepenuhnya tetap pada ayah. Sebab, dalam mendidik, ada hal yang tidak bisa dilakukan oleh ibu, khususnya dalam hal keterampilan sosial, seperti kemandirian, kepemimpinan, komunikasi, keberanian, pengambilan keputusan, daya juang, dan keterampilan hidup lainnya yang keteladanannya dominan dimiliki oleh seorang ayah.
Ayah bukan hanya kepala keluarga, namun juga sosok yang sangat penting dalam proses perkembangan anak. Beberapa peran ayah dalam keluarga adalah sebagai penyedia kebutuhan keluarga, sosok pemimpin ideal, mentor dalam kehidupan beragama dan karier, teladan dalam akhlak, motivator kesuksesan, teman curhat, pemberi perhatian, pelindung, dan pemberi rasa aman, komunikator dalam keluarga, contoh dalam menjaga sikap dan disiplin, penyelesai masalah, pengambil keputusan, pendidik, penjaga norma, nilai dan budaya.
Penelitian Tentang Ayah-Anak
Beberapa penelitian oleh ilmu kesehatan dan ilmu psikologi yang dilakukan oleh para ahli menyimpulkan bahwa:
1. Ayah yang terlibat dalam proses tumbuh kembang anaknya akan memiliki anak yang lebih sedikit masalah dibandingkan dengan anak yang dalam proses tumbuh kembangnya tidak didampingi oleh sosok ayah.
2. Anak yang didampingi oleh ayah dalam proses tumbuh kembangnya memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik dan memiliki sedikit masalah terkait perilaku.
3. Ayah yang terlibat langsung dalam membacakan buku cerita, memiliki acara spesial dengan anaknya, tertarik dengan pendidikan anaknya, dan mengambil peran yang sama dengan ibu dalam mengelola anaknya akanmemiliki anak yang lebih berprestasi di sekolah.
4. Anak laki-laki yang memiliki keterlibatan ayah dalam proses tumbuh kembangnya cenderung dapat menyelesaikan masalah dengan lebih baik, dengan kendali emosi yang cukup baik pula saat anak tersebut dewasa.
5. Anak perempuan yang proses tumbuh kembangnya didampingi ayah akan memiliki kemandirian dan rasa percaya diri yang lebih baik saat dewasa.
Bila anak tidak memiliki figur ayah yang kuat dalam dirinya, maka yang terjadi adalah anak akan berusaha mencari figur lain, misalnya paman, kakek, guru, tetangga, atau teman senior. Namun yang menyedihkan adalah banyak anak akhirnya mencari figur dari dunia hiburan, seperti artis, tokoh fiktif, tokoh asing yang mereka tidak pernah bertemu dan bertatap muka. Berbagai permasalahan yang dialami anak, mulai dari terpapar pornografi, adiksi game online, kecanduan gadget, manipulasi di sosial media, LGBT, hingga perundungan (bullying), salah satu penyebabnya adalah juga karena kurangnya peran ayah dalam mendidik anak di tengah keluarga.
Itulah mengapa ayah harus hadir dalam proses tumbuh kembang anak. Anak dan remaja yang tumbuh dan berkembang, mereka sedang menjalani proses pembentukan hingga remaja akhir. Bila Ayah tidak memiliki peran yang signifikan dalam proses pembentukan tersebut dan tidak memiliki kedekatan, maka ketika remaja dan dewasa anak akan susah untuk diarahkan ke sesuatu yang dianggap orangtua baik bagi dirinya.
Salah satu indikator bahwa figur ayah hadir dalam diri anak adalah anak mengidolakan ayah dalam akhlak, ibadah, karier, karakter, dan kepribadian. Ketika dia bermain bersama temannya, anak selalu menjadikan perkataan ayah sebagai rujukan dalam mengingatkan teman-temannya yang tidak baik, misalnya, “Kata ayahku itu tidak baik, lho.”
Lalu di era modern ini, dengan kesibukan yang tinggi, bagaimana peran ayah sebaiknya? Sebenarnya peran ayah yang kita bahas bukanlah hanya soal kehadiran fisik, namun juga kehadiran psikis. Di tengah kesibukannya, ayah tetap bisa meluangkan waktu khusus bagi anak, komunikasi yang berkualitas dan suportif, dialog dan memahamkan anak mengenai pekerjaan yang dilakukannya, bila perlu suatu waktu ajak anak ke tempat kerja ayah sehingga dia tahu apa yang ayahnya lakukan, juga sering memeluk dan memberi apresiasi termasuk hadiah. Buatlah anak nyaman dan berikan rasa aman dan kasih sayang.Ingat, cinta itu harus diungkapkan, tidak cukup hanya dengan memberi uang.
ummi online
Berbagi
Komentar