Agar Anak Terbuka pada Orang Tua
Ayo Mondok...SMPIT Bina Amal Boarding School |
Ayah, Bunda... semua tentunya senang ketika seorang anak bisa terbuka dan care kepada orang tua. Bisa saling berbagi banyak hal. Tidak hanya sekedar hubungan formalitas antara orang tua dan anak. Sehingga kelak ketika dia mulai beranjak dewasa, kitalah para orang tua yang akan menjadi tempat mereka untuk curhat dan berbagi. Bukan teman-teman mereka yang kadang salah dalam memberikan solusi, meski mereka tetap bisa mencurahkan perasaannya kepada teman baik dan terbaik mereka.
Lalu, apa saja yang bisa kita lakukan agar putra-putri kita bisa menjadi pribadi yang memiliki keterbukaan kepada orang tuanya?
Jadikan anak sebagai sahabat
Teori tumbuh kembang mengatakan bahwa anak itu bukan manusia mini tapi ia sama dengan manusia dewasa yang memiliki hati dan pikiran. Ia juga ingin di dengar dan di perhatikan. Menjadikan mereka sebagai sahabat orang tua akan mampu membuat mereka merasa nyaman. Sahabat Ummi, Luangkanlah waktu untuk main bersama mereka. Bahkan Baginda Rasulullah telah mencontohkannya. Meski dalam kondisi capek, beliau tetap meluangkan waktu untuk main kuda-kudaan dengan Hasan dan Husein.
Teori tumbuh kembang mengatakan bahwa anak itu bukan manusia mini tapi ia sama dengan manusia dewasa yang memiliki hati dan pikiran. Ia juga ingin di dengar dan di perhatikan. Menjadikan mereka sebagai sahabat orang tua akan mampu membuat mereka merasa nyaman. Sahabat Ummi, Luangkanlah waktu untuk main bersama mereka. Bahkan Baginda Rasulullah telah mencontohkannya. Meski dalam kondisi capek, beliau tetap meluangkan waktu untuk main kuda-kudaan dengan Hasan dan Husein.
Biasakan mendongeng atau bercerita
Tahukah Sahabat Ummi bahwa mendongeng atau bercerita adalah salah satu cara menstimulasi kecerdasan bahasa pada anak. Selain itu dengan bercerita aspek-aspek pendidikan moral dan karakter anak bisa dimasukkan. Mungkin sahabat Ummi ada yang protes, bagaimana kalau saya tidak bisa mendongeng?. Mendongeng atau bercerita ke anak bisa dilakukan dengan banyak cara. Bisa dengan membacakan lewat buku dongeng atau cerita anak yang sekarang sudah banyak tersedia. Selain itu para orang tua bisa bercerita tentang kejadian atau aktifitas yang sudah dilakukan di hari itu. Atau bisa bercerita tentang masa kecil dulu. Bukankah banyak diantara isi Al Qur’an adalah tentang kisah zaman dahulu? Itu dimaksudkan agar dari kisah-kisah itu bisa diambil ibroh atau pelajaran.
Tidak men-judge dan membentak anak
Jangan melabeli atau menghukumi anak dengan label-label yang buruk meski ia telah melakukan kesalahan. Karena ucapan orang tua adalah doa buat anak. Jika Sahabat Ummi sering melakukan hal tersebut, seorang anak jadi tidak akan bisa terbuka dengan kita. Bahkan akan takut dengan orang tuanya. Sahabat Ummi, semarah apapun kita kepada anak, jangan sampai membentak anak. Hal ini akan menurunkan rasa percaya diri mereka. Mereka akan tumbuh jadi pribadi yang apatis dan tertutup. Sehingga mereka tidak akan bisa terbuka dan cenderung akan menyimpan masalahnya sendiri. Karena takut kalau-kalau akan dimarahi orang tuanya.
Membiasakan moment berdiskusi selepas makan malam
Ayah, Bunda... membiasakan makan bersama itu sangan penting. Selain menciptakan kehangatan dan keakraban antar semua anggota keluarga juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk berdiskusi dan berdialog. Hal tersebut akan memacu anak untuk bisa terbuka dan mengajukan usulan-usulan ke orang tuanya.
Tahukah Sahabat Ummi bahwa mendongeng atau bercerita adalah salah satu cara menstimulasi kecerdasan bahasa pada anak. Selain itu dengan bercerita aspek-aspek pendidikan moral dan karakter anak bisa dimasukkan. Mungkin sahabat Ummi ada yang protes, bagaimana kalau saya tidak bisa mendongeng?. Mendongeng atau bercerita ke anak bisa dilakukan dengan banyak cara. Bisa dengan membacakan lewat buku dongeng atau cerita anak yang sekarang sudah banyak tersedia. Selain itu para orang tua bisa bercerita tentang kejadian atau aktifitas yang sudah dilakukan di hari itu. Atau bisa bercerita tentang masa kecil dulu. Bukankah banyak diantara isi Al Qur’an adalah tentang kisah zaman dahulu? Itu dimaksudkan agar dari kisah-kisah itu bisa diambil ibroh atau pelajaran.
Tidak men-judge dan membentak anak
Jangan melabeli atau menghukumi anak dengan label-label yang buruk meski ia telah melakukan kesalahan. Karena ucapan orang tua adalah doa buat anak. Jika Sahabat Ummi sering melakukan hal tersebut, seorang anak jadi tidak akan bisa terbuka dengan kita. Bahkan akan takut dengan orang tuanya. Sahabat Ummi, semarah apapun kita kepada anak, jangan sampai membentak anak. Hal ini akan menurunkan rasa percaya diri mereka. Mereka akan tumbuh jadi pribadi yang apatis dan tertutup. Sehingga mereka tidak akan bisa terbuka dan cenderung akan menyimpan masalahnya sendiri. Karena takut kalau-kalau akan dimarahi orang tuanya.
Membiasakan moment berdiskusi selepas makan malam
Ayah, Bunda... membiasakan makan bersama itu sangan penting. Selain menciptakan kehangatan dan keakraban antar semua anggota keluarga juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk berdiskusi dan berdialog. Hal tersebut akan memacu anak untuk bisa terbuka dan mengajukan usulan-usulan ke orang tuanya.
Memberikan ciuman dan pelukan kepada anak
Ciuman dan pelukan kepada anak sangat penting. Bahasa tubuh orang tua akan memberikan rasa nyaman ke anak. Bahkan Rasulullah pernah memarahi seorang ayah yang tidak pernah memberikan ciuman kepada anaknya. Sahabat Ummi ada teori ilmiah yang mengatakan bahwa ciuman dan pelukan ke anak ketika ia bangun tidur akan menumbuhkan semangat dan keceriaan kepada anak. Sehingga akan memicu kepercayaan anak ke orang tua .
Jangan pernah membohongi anak
Ayah, Bunda... kejujuran dan keterbukaan harus kita awali dari diri kita sebagai orang tua. Hal ini yang akan mampu menjadi teladan buat anak-anak kita. Sehingga mereka akan percaya dan bisa terbuka dengan orang tuanya
Wallahu’alam bishawab.
Berbagi
Komentar