APA KATA MEREKA TENTANG KAMI

Testimoni
Pak Rahmat
Alumni

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada guru dan seluruh staff Bina Amal 03 yang sudah mendidik anak kami, baik saat di playgroup sampai di TK sekarang ini. Saya merasa bahwa kesabaran dan ketelatenan ibu-ibu guru di Bina Amal 03 bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua. Dan karena kesabaran, ketelatenan, serta pendekatan yang terus-menerus membuat anak kami yang awalnya dulu tidak mau bersekolah bahkan takut ke sekolah, sekarang sudah merasa enjoy dan happy bersekolah, bahkan jika diminta libur sekolah tidak mau. Hal yang tidak kalah penting di TKIT Bina Amal 03 mengutamakan pendidikan karakter ke anak, hal ini sangat bagus karena pendidikan karakter memang harus diterapkan sejak usia dini.

Testimoni
Pak Joko
Alumni

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada guru dan seluruh staff Bina Amal 03 yang sudah mendidik anak kami, baik saat di playgroup sampai di TK sekarang ini. Saya merasa bahwa kesabaran dan ketelatenan ibu-ibu guru di Bina Amal 03 bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua. Dan karena kesabaran, ketelatenan, serta pendekatan yang terus-menerus membuat anak kami yang awalnya dulu tidak mau bersekolah bahkan takut ke sekolah, sekarang sudah merasa enjoy dan happy bersekolah, bahkan jika diminta libur sekolah tidak mau. Hal yang tidak kalah penting di TKIT Bina Amal 03 mengutamakan pendidikan karakter ke anak, hal ini sangat bagus karena pendidikan karakter memang harus diterapkan sejak usia dini.

Testimoni
Pak Bambang
Alumni

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada guru dan seluruh staff Bina Amal 03 yang sudah mendidik anak kami, baik saat di playgroup sampai di TK sekarang ini. Saya merasa bahwa kesabaran dan ketelatenan ibu-ibu guru di Bina Amal 03 bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua. Dan karena kesabaran, ketelatenan, serta pendekatan yang terus-menerus membuat anak kami yang awalnya dulu tidak mau bersekolah bahkan takut ke sekolah, sekarang sudah merasa enjoy dan happy bersekolah, bahkan jika diminta libur sekolah tidak mau. Hal yang tidak kalah penting di TKIT Bina Amal 03 mengutamakan pendidikan karakter ke anak, hal ini sangat bagus karena pendidikan karakter memang harus diterapkan sejak usia dini.

Featured Posts

Featured Posts

Arsip

Error 404

Sorry! The content you were looking for does not exist or changed its url.

Please check if the url is written correctly or try using our search form.
Ekstrakurikuler

Sarana pengembangan bakat minat yang mewadahi kegiatan anak. Ada banyak pilihan Ekstra kurikuler, diantaranya : Akademik : Matematika, IPS, Fisika, Biologi, Desain Grafis, English Club, Arabic Club Kewiraan : Pramuka, PMR, Paskibra Seni : Teater, Nasyid, Cerpen, Kaligrafi, Qiroah, Rebana, Sinematografi Olah Raga : Basket, Futsal, Voli, Badminton, Beladiri, Panahan

Selengkapnya
Puncak Tema

PUNCAK TEMA Puncak Tema adalah kegiatan untuk memberikan kebermaknaan pembahasan tema, maka pada setiap akhir tema perlu dikokohkan dengan puncak tema.. Kegiatan puncak tema bersifat menggembirakan, penguatan sikap, pengetahuan, keterampilan yang melibatkan berbagai pihak terutama orang tua/keluarga. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan cara : Berdiskusi dengan anak tentang pengalaman yang berkaitan dengan tema yang sudah digunakan. Mengajak anak untuk menceritakan kembali hasil karya selama penggunaan tema kepada teman, orang tua dan atau keluarga. Kunjungan lapangan dalam rangka penguatan kompetensi yang sudah dimiliki anak. Mengundang orang tua untuk kegiatan bersama yang berkaitan dengan tema. Membuat setting lingkungan sesuai dengan tema TRANSISI ANTAR TEMA Setelah mengakhiri tema guru harus dapat mengkaitkan tema sebelum dan tema yang akan digunakan selanjutnya untuk membangun minat dan ketertarikan anak dalam memasuki kegiatan main di tema berikutnya. Proses ini disebut transisi antar tema. Transisi antar tema yang dilakukan dengan berbagai cara antara lain: Diskusi tentang pengalaman anak terkait tema lama Berkunjung ke suatu tempat yang terkait dengan tema baru Membacakan cerita yang terkait dengan tema baru Berdiskusi sesuai dengan pengalaman anak yang terkait dengan tema baru Mengundang narasumber yang memiliki keahlian/pengetahuan terkait dengan tema baru

Selengkapnya
Takhasus Al Quran

Adalah program menghapal Al Quran 30 Juz. Program ini diawali dengan tahsin, yaitu mengeluarkan setiap huruf-huruf al Quran dari tempat keluarnya dengan memberikan hak dan mustahaknya.” Atau dengan kata lain menyempurnakan semua hal yang berkaitan dengan kesempurnaan pengucapan huruf-huruf al Quran dari aspek sifat-sifatnya yang senantiasa melekat padanya dan menyempurnakan pengucapan hukum hubungan antara satu huruf dengan yang lainnya seperti idzhar, idgham, ikhfa dan sebagainya. Dengan kata lain adalah memperbaiki bacaan santri agar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Adapun metode menghafal yang di terapkan menganut prinsip “Penambahan” (Ziadah) dan “Pengulangan” (Murojaah). Cara menghafalkan santri dalam satu hari harus mengajukan tambahan hafalan pada pagi dan malam hari serta mengulang kembali hafalan pada sore hari. Santri dibagi menjadi kelompok-kelompok/halaqoh hafalan yang dipimpin oleh satu ustadz pembimbing. Setiap ustadz pembimbing bertanggungjawab mengawasi dan mengoreksi kualitas bacaan santri

Selengkapnya
Pendidikan Karakter

Penanaman nilai-nilai karakter merupakan hal penting yang harus ditanamkan pada siswa dari jenjang sekolah rendah hingga perguruan tinggi. Religius adalah salah satu unsur utama dalam pendidikan karakter. Bina Amal adalah salah satu sekolah yang telah lama mengimplementasikan nilai-nilai agama Islam pada diri siswa. Model penanaman Pendidikan karakter pada siswa di Sekolah Islam Terpadu Bina Amal Semarang meliputi dua ruang, yakni ruang dalam sekolah dan ruang luar sekolah. Di dalam sekolah, model yang diterapkan meliput i; (1) Pembiasaan adab harian di sekolah, (2) pembiasaan berpakaian Islam syar’I baik siswa maupun guru, (3) pembiasaan pelafalan kalam Islami sebelum pelajaran, (4) Pembiasaan pergaulan Islami, (5) Menempatkan pelajaran Quran sebelum matapelajaran umum, (6) program salat berjamaah, (7) program makan siang bersama, dan (8) peka ananda.

Selengkapnya
Logo
Slide 2
Slide 1

Slider

4-latest-1110px-slider

Comments

4-comments

[Yayasan][horizontal][animated][7]

Recent Post [simple][recent][10]

Bina Amal Semarang


Yayasan Bina Amal

Populer

Agar Anak Rajin Shalat

Solat Jamaah saat acara malam bina iman taqwa di Bina Amal Diriwayatkan, Umar bin Khattab setiap kali membangunkan anaknya untuk shalat beliau membaca ayat dalam surah Thaha yang artinya, “Dan, perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan, akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (QS Thaha : 132). Rupanya, ayat ini yang mendasari motivasi Amirul Mukminin Umar bin Khattab sehingga tak pernah merasa lelah dalam menegakkan shalat dalam rumah tangganya. Setidaknya, ada empat pelajaran berharga yang dipetik dari ayat di atas. Pertama. Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah ( berislam). Maknanya setiap anak pada hakikatnya berpotensi senang shalat dan merasa membutuhkan shalat. Orang tuanyalah yang dengan atau tanpa sadar telah memalingkan fitrah anaknya selama ini. Penghasilan dan makanan yang haram atau bercampur yang haram, to...

Siswa PAUD IT Bina Amal Bermain ke Toko Bunga dan Tanaman

Siswa siswi KBIT - TKIT Bina Amal melakukan kunjungan ke toko bunga dan tanaman dalam rangka puncak tema bunga, Kamis, 4 Oktober 2018.   Di sana, mereka melihat dan mengenal bunga - bunga yang ada. Seru sekali kegiatan puncak tema bunga kali ini...   Siswa siswi dapat melihat secara langsung bunga - bunga yang cantik dan warna warni.

Agar Anak Selalu Optimis

Anak yang optimis adalah anak yang percaya diri. Dia akan selalu percaya bahwa yang dia lakukan adalah baik. Dia tidak takut untuk mencoba. Bila melakukan kesalahan, dia tidak akan larut dalam perasaan bersalah. Bila mengalami kegagalan, dia tidak akan ngembek, dan akan terus mencoba  untuk mencapai keberhasilan.  Menjadi pribadi yang optimis tentu tidaklah mudah. Membutuhkan peran serta aktif dari orang tua. Bagaimana caranya? 1.Pujian dan Penghargaan Bila anak melakukan hal yang baik, jangan jual mahal kata-kata pujian. Meskipun yang telah dilakukan anak adalah hal  sepele menurut kita, namun bagi anak-anak itu bisa jadi sesuatu yang luar biasa. Misalnya, pada saat anak selesai bermain. Lalu anak kita mengembalikan mainan yang selesai dia mainkan ke dalam kotak mainan. Pujilah buah hati kita. Buatlah dia merasa bila apa yang dia lakukan sangatlah baik dan harus terus dilakukan. Tidak perlu kata-kata yang panjang. Cukup dengan tersenyum lalu katakana,”Wah…keren…...

Lima Hal Positif Yang Perlu Ditanamkan Dalam Diri Kid Jaman Now

Kids Zaman Now begitu viral di dunia nyata maupun di dunia maya. Istilah yang begitu mudah di dengar dan ditirukan banyak orang. Apa sih sebenarnya arti Zaman Now itu sendiri? Jaman dalam istilah umum berarti masa / waktu dan Now dari bahasa inggris yang artinya sekarang atau kekinian. Pertanyaannya adalah mengapa tidak memakai istilah anak jaman sekarang saja atau anak kekinian? Saya fikir ini ini bukan masalah istilah biar keren dengan menggunakan bahasa inggris akan tetapi pemakaian istilah ini merujuk kepada Kids Zaman Now sangat lekat dengan dunia digital dan media sosial. Hal inilah yang membedakan masa muda kita dengan anak-anak yang lahir tahun 2000an.  Perkembangan teknologi dan tidak diimbangi dengan kesiapan mental para user akan menimbulkan efek samping yang membahayan. Berikut akan saya sampaikan beberapa fakta sederhana tetapi kalau dibiarkan akan menjadi Petaka Sosial. Pada masa 90an sampai masuk tahun 2000 generasi waktu itu belum terlalu disibukkan dengan “G...

Cara Mendidik Anak Aktif Menjadi Kreatif

Anak yang aktif kadang menggemaskan. Ada saja polah tingkah mereka yang bisa membuat kita tersenyum. Namun bila terlalu dibiarkan akan semakin menjadi. Dan bila kita memberlakukan pola asuh yang salah, bisa jadi anak aktif tersebut mengarah pada anak “bandel” . Lagu bagaimana untuk mengatasi atau mendidik anak aktif ini? Salah satunya adalah mengubah mereka menjadi anak yang kreatif . Bagaimana caranya? Ikuti tips-tips di bawah ini: 1. Jangan membatasi anak dengan banyak larangan Anak yang aktif adalah anak yang suka bergerak. Itu sudah menjadi sifat dari sang anak. Bila kita terlalu banyak memberikan ini dan itu, tentu dia akan merasa ada semacam kerangkeng yang membelenggu tubuhnya. Mungkin ada saatnya dia akan menuruti aturan tersebut. Namun bila ada hal-hal yang membuatnya kecewa, dia bisa berubah menjadi anak yang tidak mau tahu aturan, dan seakan-akan dia akan tumbuh menjadi anak yang pemberontak. Anak yang aktif biasanya butuh….. 2. Pengarahan ya...

Panduan Mudah Belajar

J am sudah menunjukkan lewat waktu tidur dan si kecil yang berusia 6 tahun menangis karena belum bisa mengingat kata-kata ejaannya. Beberapa jam sebelumnya, Anda memintanya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Kini, Anda menyuruhnya menutup buku dan tidur. Dia terlalu lelah, sangat tidak siap, dan cemas. Jangan putus asa. Si kecil baru saja memulai hubungan jangka panjang dengan belajar, dan Anda juga terlibat di dalamnya. Jika melihatnya sebagai suatu proses pengenalan pada kebiasaan positif, Anda akan segera menemukan jalan untuk sesi mengerjakan tugas yang produktif, tenang, dan menyenangkan. Ajarkan Konsistensi Hindari pengacau jadwal belajar, misalnya bermain sepulang sekolah. Anak harus mencoba mengerjakan tugasnya di waktu yang sama setiap hari. “Tanpa rutinitas,  tugas akan sangat mudah untuk ditunda,” ujar Jeanne Shay Schumm, PhD, penulis How to Help Your Chilc With Homework . Untuk mencari waktu yang optimal, pertimbangkan juga jadwal keluarga dan temp...

Pesona Edu Hadir untuk Bina Amal

Rabu 23 Oktober 2019, pukul 08.00 siswa SD IT Bina Amal 02 berkunjung ke SMP IT Bina Amal. Mereka dikenalkan dengan pembelajaran digital melalui Pesona Edu. Pesona Edu merupakan software edukasi dengan beberapa produk unggulan kami meliputi konten pengayaan interaktif, buku digital interaktif dan software latihan soal digital. Pesona Edu termasuk software yang mengisi ruang layar menu tablet di Samsung Smart Learning Center (SSLC). Secara bergiliran siswa SD IT Bina Amal 02 bergantian menuju ke SSLC SMP IT Bina Amal. Untuk yang mendapat giliran pertama masuk ke ruang SSLC adalah siswa putri. Sementara siswa putri belajar di SSLC, siswa putra berkeliling melihat komplek kampus SMIT Bina Amal dan menyaksikan video Profil SMP IT Bina Amal. Kegiatan pembelajaran digital dibimbing oleh Ibu Ani Wahyuni S.Pd. selaku guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP IT Bina Amal. Siswa sangat senang dalam melaksanakan pembelajaran digital karena seolah mereka sedang bermain dengan ponsel layar sentuh. ...

Kandungan Bahan Makanan dalam Permen Kenyal

Anak senang makan permen kenyal/chewy, karena rasanya yang manis dan tekstur yang kenyal. Tapi, apa saja komposisi bahan makan dalam camilan ini?   Tak ada salahnya Mama kenali bahan dan nutrisi yang terkandung dalam permen favorit anak ini. * Bahan Penstabil (Gelatin Sapi) Sama seperti pada produk biskuit, bahan penstabil (stabilizer) adalah BTP yang berfungsi untuk menstabilkan sistem dispersi agar campuran ingredient menjadi homogen. Untuk produk permen kenyal yang biasa digunakan memang jenis gelatin. Fungsi lain gelatin adalah sebagai bahan pembentuk gel atau pembentuk tekstur. * Humektan Merupakan BTP yang digunakan untuk mempertahankan kelembaban produk pangan. Bahan yang sering digunakan sebagai humektan untuk permen adalah sorbitol dan xilitol yang juga mampu memperbaiki cita rasa kunyah untuk  permen chewy. * Pengatur Keasaman (asam sitrat, asam laktat) Fungsi sama dengan pada produk chips dan biskuit * Perisa Buah-Buahan Merupakan jenis BTP flavouring yang...

Pentingnya Membangun Komunikasi dengan Anak untuk menjadi Generasi Juara

Psikolog Nurina, S.Psi., CHA., CGA SD IT Bina Amal Semarang mengadakan Seminar Smart Parenting dengan tema " Pentingnya Membangun Komunikasi dengan Anak untuk menjadi Generasi Juara bersama psikolog Nurina, S.Psi., CHA., CGA. Seminar diadakan pada Sabtu, 24 September 2016 dengan peserta merupakan wali murid siswa, khususnya kelas 1 dan kelas 2. Secara umum, seminar berlangsung dengan lancar. Di awali dengan tilawah dari siswa kelas 1 dan kelas 2. Kemudian ada persembahan gerak dan lagu dari siswa kelas 2 serta pembacaan puisi. Penampilan Gerak dan Lagu Siswa Kelas 2 Acara kemudian dilanjutkan penyampaian materi dan diskusi. Alhamdulillah orang tua juga aktif berpatisipasi dalam tanya jawab. Diharapkan dari seminar ini, orang tua memiliki gambaran dan wawasan terkait pentingnya membangun komunikasi dengan anak. Diawali dengan mengenal gaya belajar anak. Dengan mengenal gaya belajar anak, maka di harapkan orang tua lebih mudah dalam membimbing dan menggali poten...

Batasi Garam Untuk Anak

Sekitar 43 persen garam yang diasup si kecil berasal dari 10 jenis makanan yang paling sering mereka makan, di antaranya: Pizza, roti, daging, camilan gurih, roti isi, keju, nugget, sup, dan sebagainya. Beberapa dari makanan di atas sebenarnya tidak berasa asin, tapi sebenarnya mengandung sodium cukup tinggi. Hal ini karena kebanyakan sodium sudah ada dalam makanan, bahkan sebelum makanan tersebut diproses. Seperti halnya orang dewasa, konsumsi garam yang berlebihan pada anak-anak juga bisa mendatangkan masalah pada kesehatan. Salah satunya adalah tekanan darah tinggi. "Satu dari enam anak di Amerika mengalami darah tinggi yang bisa menyebabkan hipertensi di usia dewasa," kata Ileana Arias dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit AS (CDC). Lebih lanjut dikatakan Ileana, menurut hasil sebuah survei yang dilakukan di Amerika Serikat, rata-rata anak berusia 6-18 tahun di sana mengasup 3.300 miligram sodium perhari, belum termasuk garam yang ditambahkan di meja. Jumla...

TENTANG BINA AMAL

Yayasan Wakaf Bina Amal adalah Lembaga dakwah yang menjadi bagian integral dari dakwah ummat, untuk dapat memberikan kontribusi positif kepada bangsa dan negara, terutama dalam melahirkan SDM berkualitas yaitu generasi mandiri yang memiliki karakter robbaniyah. Fokus utama Yayasan Wakaf Bina Amal adalah Bidang Pendidikan.

Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT, Yayasan Wakaf Bina Amal yang didirikan sejak tahun 2001, beralamat di Jalan Kyai Saleh no.8 Mugasari Semarang Selatan, memiliki banyak unit Pendidikan yaitu kampus 1 ( PAUDIT dan SDIT Bina Amal), kampus 2 (SMPIT dan SMAIT Bina Amal yang menggunakan sistem pembelajaran Boarding scholl/asrama dalam Pondok Pesantren Tahfidz Bina Amal) ) , kampus 3 (TKIT dan SDIT Bina Amal 02) dan kampus 4 (PAUDIT Bina Amal 03).

Bina Amal menjawab kebutuhan masyarakat yang mencari Pendidikan terbaik buat putra putrinya yang berkesinambungan dari jenjang PAUD hingga SMA. Dengan tenaga pengajar yang sebagian besar terdiri dari generasi muda yang memiliki semangat untuk terus belajar terlebih menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan society 5.0, maka Bina Amal siap menjadi bagian dalam pelopor perubahan dan pembangun peradaban bangsa Indonesia.

TENTANG BINA AMAL

Bina Amal Semarang


Yayasan Bina Amal

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

LEMBAGA PENDIDIK ISLAM TERPADU BINA AMAL TAHUN AJARAN 2023/2024

Trending now

Kenali Dampak Buruk Memukul Anak

Seringkali orangtua merasa pusing menghadapi kenakalan dan perilaku yang tidak terpuji dari anak-anak mereka yang masih kecil.

Sulit dinasihati, berlarian kesana-kemari dan bahkan membangkang pada semua nasihat yang kita berikan, apalagi saat perilaku anak sudah mulai merugikan oranglain dan bahkan menyakiti teman-temannya, rasanya ingin sekali menjewer anak dan melampiaskan semua kekesalan kita dan berharap anak bisa seketika menurut dan patuh pada semua perintah yang kita berikan.

Namun ahukah anda memukul atau melakukan tindakan kekerasan pada anak bukanlah cara yang tepat dalam mendisiplinkan mereka dan membuat mereka mematuhi semua perkataan kita. Sebaliknya, hal ini justru dapat berdampak buruk dan memberikan pengaruh negatif terhadap perkembangan mental anak.

Sayangnya, masih ada banyak orangtua yang mengasumsikan hukuman dan kekerasan adalah solusi terbaik dalam mendisiplinkan anak mereka. Hal ini banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya berdasarkan pengalaman. Anda mungkin pernah melihat atau mendengar teman anda yang memiliki anak yang bandel, menjadikan pukulan pada anak sebagai hukuman yang membuat anak mudah jera dan rupanya hal tersebut memang berhasil. Namun benarkah demikian? Jawabannya tentu saja tidak.

Dampak buruk memukul

Setiap anak memiliki karakter dan sifat yang berbeda. Selain itu pola didikan dan asuhan yang diberikan oleh orangtua terhadap anak-anak masing-masingnya tidak sama. Dengan demikian sewaktu anda melihat teman anda mendisiplinkan anaknya dengan jalan kekerasan dan hal tersebut terbukti berhasil, tidak berarti hal yang sama bisa terjadi dengan anak anda. Mungkin saja, teman anda menerapkan pola didikan tersebut karena didukung dengan mental anak yang akan melemah sewaktu diberikan kekerasan atau bisa juga karena hal tersebut sudah merupakan peraturan turun temurun dalam keluarga teman anda, sehingga semua anggota keluarga sudah menjadikan hal tersebut sebagai peraturan mutlak yang harus dijalankan semua keluarga.

Sementara dengan anak anda, mungkin saja karakter yang dimiliki anak anda adalah karakter yang keras sehingga menghadapinya dengan kekerasan lagi tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya, hal ini malah akan semakin menambah masalah dan membuat hubungan anda bersama dengan buah hati semakin memburuk.

Selain itu, para dokter anak memperingatkan oratua untuk tidak memukul anak-anaknya. Peringatan ini dilatarbelakangi dengan alasan bahwa jika sekali orangtua memberikan kekerasa pada anak, maka hal yang lebih buruk bisa mereka lakukan dilain waktu terhadap anak-anaknya. Para ahli juga mengungkapkan bahwa hubungan yang setara dengan serangan fisik merupakan perilaku buruk yang amat tidak efektif, sebab kekerasan yang dilakukan bukan malah mendisiplinkan anak dan membuat mereka merasa jera, justru malah akan memperburuk perilaku yang dimiliki si anak.

Perilaku memukul dan mempraktikan kekerasan terhadap anak bukan hanya dilakukan oleh orangtua. Meskipun orangtua sudah dengan berusaha keras tidak melakukan perlakukan ini pada anaknya dan dengan sekuat tenaga melindungi anak-anak mereka. Namun tidak bisa dipungkiri, perlakuan yang buruk yang diterima anak-anak terkadang datang dari orang terdekatnya yang setiap hari selalu bersama-sama dengan mereka, misalkan seperti kakak mereka yang sudah besar atau pengsuh mereka. Nah, jika anda mendapati hal ini terjadi pada anak-anak anda, maka segeralah atasi sebab ada begitu banyak dampak buruk yang bisa dihasilkan dari perlakuan memukul anak. Nah, guna membuat orangtua lebih waspada, berikut ini beberapa dampak buruk yang dihasilkan dari memukul anak.

1. Memukul Anak Malah Akan Melahirkan Anak yang Suka Memukul

Cukup banyak penelitian yang menunjukan bahwa anak-anak yang sering dihukum dengan kekerasan dan pukulan sering banyak melahirkan anak yang memiliki perilaku yang agresif dan menyimpang. Hal ini mungkin tidak akan berimbas pada anak seketika saat mereka masih kecil. Namun hal yang lebih buruk akan terjadi pada perilaku anak saat mereka menginjak usia remaja dan saat dewasa. Sebab hal ini terjadi sewaktu mereka masih kecil, anak-anak akan secara alami belajar bagaiman harus bersikap melalui pengamatan da meniru sikap orangtua mereka.

Jika ayah mereka seringkali memukul anak-anaknya saat mereka masih kecil, terutama anak tersebut adalah perempuan, maka akan membuat mereka tumbuh menjadi pribadi yang tidak menghargai orang lain dan menganggap kekerasan adalah cara menaklukan seseorang.

Anda tentu tidak ingin jika hal ini terjadi pada putra dan putri anda bukan? Untuk itulah, hindari memberikan hukuman dan kekerasan yang bisa menyakiti anak-anak. Kami memahami betul, rasa kesal kita seringkali membuat kita tenggelam dalam amarah yang sulit dikendalikan. Namun  setidaknya, lihatlah dan pikirkan kembali betapa kerugian yang akan anda dapatkan dengan memukul mereka.

2. Tidak Menyelesaikan Masalah, Sebaliknya Memperburuk Hubungan Orangtua dan Anak

Ikatan antara orangtua dengan anak seharusnya didasari dengan cinta dan kasih sayang. Bukanlah kebencian bak musuh dengan musuh. Setiap kali anak anda melakukan kesalahan dan melanggar peraturan dan setiap kali itu juga anda memberikan pukulan sebagai hukuman, hal ini tentu saja menghilangkan cinta dan kasih antara anak dengan orangtua dan sebaliknya.

Daripada memberikan pukulan, menjewer atau mencubit anak saat mereka melakukan kesalah. Ada baiknya, jika anda menghampiri mereka dan menanyakan mengapa mereka sampai berbuat hal demikian. Setelah diketahui alasannya, baru pertimbangkan untuk memberikan hukuman pada anak jika kesalahan tersebut dengan sengaja mereka lakukan. Hanya saja, hindari memberikan hukuman yang menyakitkan dan sadis, sebaliknya berikan hukuman mendidik yang membuat anak jera untuk melakukan kesalahan yang serupa.

3. Membuat Anak Mengasumsikan Kekerasan Adalah Solusi Menyelesaikan Masalah

Ketika anda memberikan hukuman dengan jalan kekerasan, hal ini bukan malah menyelesaikan masalah dan membuat anak patuh pada anda. Malah mungkin sebaliknya, hal ini bisa saja ditangkap dan diasumsikan anak bahwa memukul dan menyakiti orang yang lebih kecil dari mereka adalah tindakan yang benar. Selain itu, anak juga akan mengasumsikan bahwa kekerasan adalah jalan terbaik dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah.

Nah, jika hal ini telah tertanam dalam diri anak, maka siap-siaplah dengan watak keras yang akan tumbuh dalam diri mereka. Jangan heran pula jika ketika anak besar nanti mereka seringkali bertengkar dan mengalami percekcokan dengan teman-temannya yang lain.

4. Pada Anak yang Mudah Marah, Hal Ini Akan Menumbuhkan Dendam

Perilaku anda yang sering menghukum dan memukul anak-anak anda, terutama anak-anak yang mudah marah bukan saja akan membuat mereka kesal. Hal ini juga akan membuat kemarahan yang tidak berani mereka ungkapkan akan dipendam dalam hati. Yang mana jika hal ini terus-terusan terjadi, amarah anak akan terus terakumulasi dan menjadi dendam terhadap orangtuanya.

Ketika mereka sudah besar nanti, bukan tidak mungkin mereka akan melakukan hal serupa dan memperlakukan orangtua mereka dengan tidak hormat karena mereka berpikir orangtua mereka adalah musuh yang harus dilawan.

Untuk itulah, memperhatikan pola asuh anda pada anak-anak sejak mereka masih kecil adalah hal yang haru senantiasa anda perhatikan. Anda tentu tidak ingin jika buah hati yang anda besarkan dengan susah payah malah berbalik menyerang anda dan membalas anda dengan tidak sepantasnya.

Demikian beberapa dampak yang bisa dihasilkan dari kebiasaan memukul anak. Beberapa dampak diatas hanyalah segelintir akibat dari kebiasaan sering memukul anak. Semoga hal ini bisa menjadi pertimbangan orangtua untuk tidak mengaplikasikan kekerasan terhadap buah hati yang dicintainya.

Sumber : Bidanku.com

Popular Posts

Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Kenali Dampak Buruk Memukul Anak

Seringkali orangtua merasa pusing menghadapi kenakalan dan perilaku yang tidak terpuji dari anak-anak mereka yang masih kecil.

Sulit dinasihati, berlarian kesana-kemari dan bahkan membangkang pada semua nasihat yang kita berikan, apalagi saat perilaku anak sudah mulai merugikan oranglain dan bahkan menyakiti teman-temannya, rasanya ingin sekali menjewer anak dan melampiaskan semua kekesalan kita dan berharap anak bisa seketika menurut dan patuh pada semua perintah yang kita berikan.

Namun ahukah anda memukul atau melakukan tindakan kekerasan pada anak bukanlah cara yang tepat dalam mendisiplinkan mereka dan membuat mereka mematuhi semua perkataan kita. Sebaliknya, hal ini justru dapat berdampak buruk dan memberikan pengaruh negatif terhadap perkembangan mental anak.

Sayangnya, masih ada banyak orangtua yang mengasumsikan hukuman dan kekerasan adalah solusi terbaik dalam mendisiplinkan anak mereka. Hal ini banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya berdasarkan pengalaman. Anda mungkin pernah melihat atau mendengar teman anda yang memiliki anak yang bandel, menjadikan pukulan pada anak sebagai hukuman yang membuat anak mudah jera dan rupanya hal tersebut memang berhasil. Namun benarkah demikian? Jawabannya tentu saja tidak.

Dampak buruk memukul

Setiap anak memiliki karakter dan sifat yang berbeda. Selain itu pola didikan dan asuhan yang diberikan oleh orangtua terhadap anak-anak masing-masingnya tidak sama. Dengan demikian sewaktu anda melihat teman anda mendisiplinkan anaknya dengan jalan kekerasan dan hal tersebut terbukti berhasil, tidak berarti hal yang sama bisa terjadi dengan anak anda. Mungkin saja, teman anda menerapkan pola didikan tersebut karena didukung dengan mental anak yang akan melemah sewaktu diberikan kekerasan atau bisa juga karena hal tersebut sudah merupakan peraturan turun temurun dalam keluarga teman anda, sehingga semua anggota keluarga sudah menjadikan hal tersebut sebagai peraturan mutlak yang harus dijalankan semua keluarga.

Sementara dengan anak anda, mungkin saja karakter yang dimiliki anak anda adalah karakter yang keras sehingga menghadapinya dengan kekerasan lagi tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya, hal ini malah akan semakin menambah masalah dan membuat hubungan anda bersama dengan buah hati semakin memburuk.

Selain itu, para dokter anak memperingatkan oratua untuk tidak memukul anak-anaknya. Peringatan ini dilatarbelakangi dengan alasan bahwa jika sekali orangtua memberikan kekerasa pada anak, maka hal yang lebih buruk bisa mereka lakukan dilain waktu terhadap anak-anaknya. Para ahli juga mengungkapkan bahwa hubungan yang setara dengan serangan fisik merupakan perilaku buruk yang amat tidak efektif, sebab kekerasan yang dilakukan bukan malah mendisiplinkan anak dan membuat mereka merasa jera, justru malah akan memperburuk perilaku yang dimiliki si anak.

Perilaku memukul dan mempraktikan kekerasan terhadap anak bukan hanya dilakukan oleh orangtua. Meskipun orangtua sudah dengan berusaha keras tidak melakukan perlakukan ini pada anaknya dan dengan sekuat tenaga melindungi anak-anak mereka. Namun tidak bisa dipungkiri, perlakuan yang buruk yang diterima anak-anak terkadang datang dari orang terdekatnya yang setiap hari selalu bersama-sama dengan mereka, misalkan seperti kakak mereka yang sudah besar atau pengsuh mereka. Nah, jika anda mendapati hal ini terjadi pada anak-anak anda, maka segeralah atasi sebab ada begitu banyak dampak buruk yang bisa dihasilkan dari perlakuan memukul anak. Nah, guna membuat orangtua lebih waspada, berikut ini beberapa dampak buruk yang dihasilkan dari memukul anak.

1. Memukul Anak Malah Akan Melahirkan Anak yang Suka Memukul

Cukup banyak penelitian yang menunjukan bahwa anak-anak yang sering dihukum dengan kekerasan dan pukulan sering banyak melahirkan anak yang memiliki perilaku yang agresif dan menyimpang. Hal ini mungkin tidak akan berimbas pada anak seketika saat mereka masih kecil. Namun hal yang lebih buruk akan terjadi pada perilaku anak saat mereka menginjak usia remaja dan saat dewasa. Sebab hal ini terjadi sewaktu mereka masih kecil, anak-anak akan secara alami belajar bagaiman harus bersikap melalui pengamatan da meniru sikap orangtua mereka.

Jika ayah mereka seringkali memukul anak-anaknya saat mereka masih kecil, terutama anak tersebut adalah perempuan, maka akan membuat mereka tumbuh menjadi pribadi yang tidak menghargai orang lain dan menganggap kekerasan adalah cara menaklukan seseorang.

Anda tentu tidak ingin jika hal ini terjadi pada putra dan putri anda bukan? Untuk itulah, hindari memberikan hukuman dan kekerasan yang bisa menyakiti anak-anak. Kami memahami betul, rasa kesal kita seringkali membuat kita tenggelam dalam amarah yang sulit dikendalikan. Namun  setidaknya, lihatlah dan pikirkan kembali betapa kerugian yang akan anda dapatkan dengan memukul mereka.

2. Tidak Menyelesaikan Masalah, Sebaliknya Memperburuk Hubungan Orangtua dan Anak

Ikatan antara orangtua dengan anak seharusnya didasari dengan cinta dan kasih sayang. Bukanlah kebencian bak musuh dengan musuh. Setiap kali anak anda melakukan kesalahan dan melanggar peraturan dan setiap kali itu juga anda memberikan pukulan sebagai hukuman, hal ini tentu saja menghilangkan cinta dan kasih antara anak dengan orangtua dan sebaliknya.

Daripada memberikan pukulan, menjewer atau mencubit anak saat mereka melakukan kesalah. Ada baiknya, jika anda menghampiri mereka dan menanyakan mengapa mereka sampai berbuat hal demikian. Setelah diketahui alasannya, baru pertimbangkan untuk memberikan hukuman pada anak jika kesalahan tersebut dengan sengaja mereka lakukan. Hanya saja, hindari memberikan hukuman yang menyakitkan dan sadis, sebaliknya berikan hukuman mendidik yang membuat anak jera untuk melakukan kesalahan yang serupa.

3. Membuat Anak Mengasumsikan Kekerasan Adalah Solusi Menyelesaikan Masalah

Ketika anda memberikan hukuman dengan jalan kekerasan, hal ini bukan malah menyelesaikan masalah dan membuat anak patuh pada anda. Malah mungkin sebaliknya, hal ini bisa saja ditangkap dan diasumsikan anak bahwa memukul dan menyakiti orang yang lebih kecil dari mereka adalah tindakan yang benar. Selain itu, anak juga akan mengasumsikan bahwa kekerasan adalah jalan terbaik dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah.

Nah, jika hal ini telah tertanam dalam diri anak, maka siap-siaplah dengan watak keras yang akan tumbuh dalam diri mereka. Jangan heran pula jika ketika anak besar nanti mereka seringkali bertengkar dan mengalami percekcokan dengan teman-temannya yang lain.

4. Pada Anak yang Mudah Marah, Hal Ini Akan Menumbuhkan Dendam

Perilaku anda yang sering menghukum dan memukul anak-anak anda, terutama anak-anak yang mudah marah bukan saja akan membuat mereka kesal. Hal ini juga akan membuat kemarahan yang tidak berani mereka ungkapkan akan dipendam dalam hati. Yang mana jika hal ini terus-terusan terjadi, amarah anak akan terus terakumulasi dan menjadi dendam terhadap orangtuanya.

Ketika mereka sudah besar nanti, bukan tidak mungkin mereka akan melakukan hal serupa dan memperlakukan orangtua mereka dengan tidak hormat karena mereka berpikir orangtua mereka adalah musuh yang harus dilawan.

Untuk itulah, memperhatikan pola asuh anda pada anak-anak sejak mereka masih kecil adalah hal yang haru senantiasa anda perhatikan. Anda tentu tidak ingin jika buah hati yang anda besarkan dengan susah payah malah berbalik menyerang anda dan membalas anda dengan tidak sepantasnya.

Demikian beberapa dampak yang bisa dihasilkan dari kebiasaan memukul anak. Beberapa dampak diatas hanyalah segelintir akibat dari kebiasaan sering memukul anak. Semoga hal ini bisa menjadi pertimbangan orangtua untuk tidak mengaplikasikan kekerasan terhadap buah hati yang dicintainya.

Sumber : Bidanku.com

Berbagi