Mengapa anak tidak suka membaca?
Begitu banyak orang tua merasa bingung dan bertanya mengapa anak tidak suka membaca? Kita semua tentu sepakat bahwa membaca adalah alat untuk menimba ilmu yang akan terus dipakai seumur hidup. Sehingga tidak mengherankan begitu pentingnya kemampuan membaca untuk seorang anak. Telah terbukti bahwa anak yang suka membaca sejak kecil, memiliki IQ verbal yang tinggi karena kayanya perbendaharaan kata dan pengetahuan yang dimilikinya. Namun sayangnya tidak semua anak suka membaca. Apakah yang menyebabkan anak tidak suka membaca?
Dalam dunia parenting, kita sebagai orang tua perlu mengetahui penyebab kenapa anak tidak suka membaca adalah karena ia tidak menikmati kegiatan membaca akibat kurang pemahaman. Ia biasanya harus membaca sebuah paragraf berulang-ulang untuk bisa memahaminya. Kadang pemahamannya pun tidak tepat. Sehingga tidaklah mengherankan jika ia tidak suka membaca. Kunci keberhasilan membaca adalah anak tersebut harus bisa menikmati bacaannya.
Jika anak anda tidak suka membaca, janganlah memaksakan atau menghukumnya. Oleh karena itu, orang tua dan guru perlu mengetahui cara meningkatkan minat baca anak, yaitu :
1. Beri materi bacaan yang sesuai dengan kemampuan anak.
Setiap anak memiliki kemampuan membaca yang berbeda, walaupun usianya sama. Jika bacaan yang diberikan terlalu sulit bagi anak tersebut, maka ia akan mengalami kesulitan dalam memahaminya. Pilihlah materi bacaan yang pas dengan kemampuan anak agar ia bisa menikmatinya dan tidak menolak untuk membacanya.
2. Perhatikan kualitas bacaan.
Hampir semua anak tidak menolak membaca komik. Mengapa demikian? Karena membaca komik tidak membutuhkan konsentrasi dan analisa, kata – kata yang digunakan dalam komik pun tidak banyak, kalimatnya pendek. Oleh karena itu membaca komik biasanya sebagai hiburan bagi pembacanya. Terlebih didukung oleh ilustrasi yang lucu.
Memberikan komik kepada anak boleh boleh saja. Tetapi ketahuilah bahwa untuk meningkatkan kemampuan membaca, kualitas bacaannya sangat penting diperhatikan. Pilihlah bahan bacaan yang sarat akan perbendaharaan kata yang baru. Bacaan yang mengandung konten akademik atau novel yang sesuai dengan usia anak merupakan pilihan yang baik. Setidaknya anak akan terlatih menganalisa kalimat panjang dan mengasah pemahamannya.
3. Lakukan pengecekan visual anak.
Kemampuan visual (mata) tidak dapat kita pisahkan dengan kemampuan belajar, dan daya tahan belajar seorang anak. Terdapat dua poin terkait dengan kemampuan visual seorang anak. Yaitu kesehatan mata anak, dan kemampuan treking visual anak.
Kemampuan visual bukan hanya meliputi kondisi optik mata, apakah minus atau silinder. Tapi juga apakah anak bisa melihat sebuah objek dengan jelas atau tidak. Yang mana tentu saja perlu diperiksakan ke dokter mata terlebih dahulu.
Selain itu, faktor kecepatan treking visual juga perlu diperhatikan. Jika treking visual lambat bisa menyebabkan kesalahan dalam membaca tulisan yang banyak, dan pemahaman bacaan pun terhambat. Apapun usaha yang dilakukan untuk mendorong dan memotivasi anak dalam membaca menjadi semakin sulit karena terhambat oleh kemampuan treking visual.
Namun jangan khawatir karena kemampuan treking visual ini pun bisa ditingkatkan lewat latihan latihan khusus.
Anak yang sulit berkonsentrasi biasanya juga tidak suka membaca. Karena untuk membaca dibutuhkan stamina mental yang mampu bertahan lama. Ibarat mobil yang kehabisan bensin dan akhirnya mogok di tengah perjalanan, begitulah pula dengan anak yang sulit berkonsentrasi, akan kehabisan ‘stamina’ untuk bertahan berusaha bisa memahami apa yang dibacanya sampai selesai.
Penting bagi orang tua dan guru untuk membantu anak meningkatkan kemampuan konsentrasinya terlebih dahulu, agar stamina belajarnya naik, barulah ia bisa sukses dalam membaca.
Dalam dunia parenting, kita sebagai orang tua perlu mengetahui penyebab kenapa anak tidak suka membaca adalah karena ia tidak menikmati kegiatan membaca akibat kurang pemahaman. Ia biasanya harus membaca sebuah paragraf berulang-ulang untuk bisa memahaminya. Kadang pemahamannya pun tidak tepat. Sehingga tidaklah mengherankan jika ia tidak suka membaca. Kunci keberhasilan membaca adalah anak tersebut harus bisa menikmati bacaannya.
Jika anak anda tidak suka membaca, janganlah memaksakan atau menghukumnya. Oleh karena itu, orang tua dan guru perlu mengetahui cara meningkatkan minat baca anak, yaitu :
1. Beri materi bacaan yang sesuai dengan kemampuan anak.
Setiap anak memiliki kemampuan membaca yang berbeda, walaupun usianya sama. Jika bacaan yang diberikan terlalu sulit bagi anak tersebut, maka ia akan mengalami kesulitan dalam memahaminya. Pilihlah materi bacaan yang pas dengan kemampuan anak agar ia bisa menikmatinya dan tidak menolak untuk membacanya.
2. Perhatikan kualitas bacaan.
Hampir semua anak tidak menolak membaca komik. Mengapa demikian? Karena membaca komik tidak membutuhkan konsentrasi dan analisa, kata – kata yang digunakan dalam komik pun tidak banyak, kalimatnya pendek. Oleh karena itu membaca komik biasanya sebagai hiburan bagi pembacanya. Terlebih didukung oleh ilustrasi yang lucu.
Memberikan komik kepada anak boleh boleh saja. Tetapi ketahuilah bahwa untuk meningkatkan kemampuan membaca, kualitas bacaannya sangat penting diperhatikan. Pilihlah bahan bacaan yang sarat akan perbendaharaan kata yang baru. Bacaan yang mengandung konten akademik atau novel yang sesuai dengan usia anak merupakan pilihan yang baik. Setidaknya anak akan terlatih menganalisa kalimat panjang dan mengasah pemahamannya.
3. Lakukan pengecekan visual anak.
Kemampuan visual (mata) tidak dapat kita pisahkan dengan kemampuan belajar, dan daya tahan belajar seorang anak. Terdapat dua poin terkait dengan kemampuan visual seorang anak. Yaitu kesehatan mata anak, dan kemampuan treking visual anak.
Kemampuan visual bukan hanya meliputi kondisi optik mata, apakah minus atau silinder. Tapi juga apakah anak bisa melihat sebuah objek dengan jelas atau tidak. Yang mana tentu saja perlu diperiksakan ke dokter mata terlebih dahulu.
Selain itu, faktor kecepatan treking visual juga perlu diperhatikan. Jika treking visual lambat bisa menyebabkan kesalahan dalam membaca tulisan yang banyak, dan pemahaman bacaan pun terhambat. Apapun usaha yang dilakukan untuk mendorong dan memotivasi anak dalam membaca menjadi semakin sulit karena terhambat oleh kemampuan treking visual.
Namun jangan khawatir karena kemampuan treking visual ini pun bisa ditingkatkan lewat latihan latihan khusus.
Anak yang sulit berkonsentrasi biasanya juga tidak suka membaca. Karena untuk membaca dibutuhkan stamina mental yang mampu bertahan lama. Ibarat mobil yang kehabisan bensin dan akhirnya mogok di tengah perjalanan, begitulah pula dengan anak yang sulit berkonsentrasi, akan kehabisan ‘stamina’ untuk bertahan berusaha bisa memahami apa yang dibacanya sampai selesai.
Penting bagi orang tua dan guru untuk membantu anak meningkatkan kemampuan konsentrasinya terlebih dahulu, agar stamina belajarnya naik, barulah ia bisa sukses dalam membaca.
Berbagi
Komentar