Kerjasama Orang Tua dan Guru
Pendidikan adalah proses kerja tim yang meliputi guru, orang-orang di sekitar anak (teman, keluarga, dll), dan Anda sebagai orang tua. Guru adalah partner Anda dalam mendidik anak. Ia bukanlah faktor tunggal yang menentukan keberhasilan pendidikan anak Anda. Jadi, jangan enggan untuk mencampuri proses pendidikan anak dengan dalih, “Itu, kan, tugasnya guru di sekolah.”
Untunglah, saat ini, sudah semakin banyak sekolah yang paham bahwa keberhasilan pendidikan anak juga memerlukan kerjasama dari orang tua, sehingga pihak sekolah ‘menciptakan’ banyak kesempatan bagi orang tua agar bisa terlibat dalam proses belajar mengajar anak. Misalnya, buku penghubung orang tua dan guru yang mencatat semua kegiatan anak selama di sekolah, Parent Teacher Conference (PTC) yang merupakan one on one discussion antara guru dan orang tua saat pembagian rapor, bahkan ada juga sekolah yang menyelenggarakan seminar khusus orang tua untuk memperkenalkan kurikulum sekolah. Semua ini demi orang tua tak menjadi ‘buta’ pada pendidikan anaknya di sekolah.
Penelitian menunjukkan bahwa pencapaian akademis anak secara langsung dipengaruhi oleh keterlibatan orang tua pada proses pendidikannya. Anak pasti akan lebih semangat belajar dan berangkat sekolah jika Anda sebagai orang tuanya juga antusias. Tapi, pastikan juga antusiasme Anda tak berlebihan, ya. Jangan sampai Anda malah dianggap terlalu ikut campur dalam penerapan kurikulum sekolah oleh guru anak.
Menurut Rosdiana Setyaningrum, M.Psi, MHPEd, psikolog anak dan keluarga, ada satu hal yang harus dipatuhi semua orang tua terkait kerja sama dengan guru anak.
Untunglah, saat ini, sudah semakin banyak sekolah yang paham bahwa keberhasilan pendidikan anak juga memerlukan kerjasama dari orang tua, sehingga pihak sekolah ‘menciptakan’ banyak kesempatan bagi orang tua agar bisa terlibat dalam proses belajar mengajar anak. Misalnya, buku penghubung orang tua dan guru yang mencatat semua kegiatan anak selama di sekolah, Parent Teacher Conference (PTC) yang merupakan one on one discussion antara guru dan orang tua saat pembagian rapor, bahkan ada juga sekolah yang menyelenggarakan seminar khusus orang tua untuk memperkenalkan kurikulum sekolah. Semua ini demi orang tua tak menjadi ‘buta’ pada pendidikan anaknya di sekolah.
Penelitian menunjukkan bahwa pencapaian akademis anak secara langsung dipengaruhi oleh keterlibatan orang tua pada proses pendidikannya. Anak pasti akan lebih semangat belajar dan berangkat sekolah jika Anda sebagai orang tuanya juga antusias. Tapi, pastikan juga antusiasme Anda tak berlebihan, ya. Jangan sampai Anda malah dianggap terlalu ikut campur dalam penerapan kurikulum sekolah oleh guru anak.
Menurut Rosdiana Setyaningrum, M.Psi, MHPEd, psikolog anak dan keluarga, ada satu hal yang harus dipatuhi semua orang tua terkait kerja sama dengan guru anak.
Hormati guru anak Anda. Banyak kejadian di mana orang tua kerap menyalahkan guru ketika terjadi sesuatu yang negatif pada anaknya, misalnya mendapat nilai jelek, di-bully teman, bahkan ketika anak dihukum karena melakukan kesalahan. Meski tak setuju dengan guru, hindari menyatakannya secara terang-terangan di depan anak, karena bisa membuatnya ikut tak respek pada gurunya. Komunikasikan semua ketidaksetujuan, pertanyaan, dan protes Anda dengan cara baik dan bertanggung jawab.
Sumber : parenting.co.id
Berbagi
Komentar