APA KATA MEREKA TENTANG KAMI

Testimoni
Pak Rahmat
Alumni

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada guru dan seluruh staff Bina Amal 03 yang sudah mendidik anak kami, baik saat di playgroup sampai di TK sekarang ini. Saya merasa bahwa kesabaran dan ketelatenan ibu-ibu guru di Bina Amal 03 bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua. Dan karena kesabaran, ketelatenan, serta pendekatan yang terus-menerus membuat anak kami yang awalnya dulu tidak mau bersekolah bahkan takut ke sekolah, sekarang sudah merasa enjoy dan happy bersekolah, bahkan jika diminta libur sekolah tidak mau. Hal yang tidak kalah penting di TKIT Bina Amal 03 mengutamakan pendidikan karakter ke anak, hal ini sangat bagus karena pendidikan karakter memang harus diterapkan sejak usia dini.

Testimoni
Pak Joko
Alumni

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada guru dan seluruh staff Bina Amal 03 yang sudah mendidik anak kami, baik saat di playgroup sampai di TK sekarang ini. Saya merasa bahwa kesabaran dan ketelatenan ibu-ibu guru di Bina Amal 03 bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua. Dan karena kesabaran, ketelatenan, serta pendekatan yang terus-menerus membuat anak kami yang awalnya dulu tidak mau bersekolah bahkan takut ke sekolah, sekarang sudah merasa enjoy dan happy bersekolah, bahkan jika diminta libur sekolah tidak mau. Hal yang tidak kalah penting di TKIT Bina Amal 03 mengutamakan pendidikan karakter ke anak, hal ini sangat bagus karena pendidikan karakter memang harus diterapkan sejak usia dini.

Testimoni
Pak Bambang
Alumni

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada guru dan seluruh staff Bina Amal 03 yang sudah mendidik anak kami, baik saat di playgroup sampai di TK sekarang ini. Saya merasa bahwa kesabaran dan ketelatenan ibu-ibu guru di Bina Amal 03 bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua. Dan karena kesabaran, ketelatenan, serta pendekatan yang terus-menerus membuat anak kami yang awalnya dulu tidak mau bersekolah bahkan takut ke sekolah, sekarang sudah merasa enjoy dan happy bersekolah, bahkan jika diminta libur sekolah tidak mau. Hal yang tidak kalah penting di TKIT Bina Amal 03 mengutamakan pendidikan karakter ke anak, hal ini sangat bagus karena pendidikan karakter memang harus diterapkan sejak usia dini.

Featured Posts

Featured Posts

Arsip

Error 404

Sorry! The content you were looking for does not exist or changed its url.

Please check if the url is written correctly or try using our search form.
Ekstrakurikuler

Sarana pengembangan bakat minat yang mewadahi kegiatan anak. Ada banyak pilihan Ekstra kurikuler, diantaranya : Akademik : Matematika, IPS, Fisika, Biologi, Desain Grafis, English Club, Arabic Club Kewiraan : Pramuka, PMR, Paskibra Seni : Teater, Nasyid, Cerpen, Kaligrafi, Qiroah, Rebana, Sinematografi Olah Raga : Basket, Futsal, Voli, Badminton, Beladiri, Panahan

Selengkapnya
Puncak Tema

PUNCAK TEMA Puncak Tema adalah kegiatan untuk memberikan kebermaknaan pembahasan tema, maka pada setiap akhir tema perlu dikokohkan dengan puncak tema.. Kegiatan puncak tema bersifat menggembirakan, penguatan sikap, pengetahuan, keterampilan yang melibatkan berbagai pihak terutama orang tua/keluarga. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan cara : Berdiskusi dengan anak tentang pengalaman yang berkaitan dengan tema yang sudah digunakan. Mengajak anak untuk menceritakan kembali hasil karya selama penggunaan tema kepada teman, orang tua dan atau keluarga. Kunjungan lapangan dalam rangka penguatan kompetensi yang sudah dimiliki anak. Mengundang orang tua untuk kegiatan bersama yang berkaitan dengan tema. Membuat setting lingkungan sesuai dengan tema TRANSISI ANTAR TEMA Setelah mengakhiri tema guru harus dapat mengkaitkan tema sebelum dan tema yang akan digunakan selanjutnya untuk membangun minat dan ketertarikan anak dalam memasuki kegiatan main di tema berikutnya. Proses ini disebut transisi antar tema. Transisi antar tema yang dilakukan dengan berbagai cara antara lain: Diskusi tentang pengalaman anak terkait tema lama Berkunjung ke suatu tempat yang terkait dengan tema baru Membacakan cerita yang terkait dengan tema baru Berdiskusi sesuai dengan pengalaman anak yang terkait dengan tema baru Mengundang narasumber yang memiliki keahlian/pengetahuan terkait dengan tema baru

Selengkapnya
Takhasus Al Quran

Adalah program menghapal Al Quran 30 Juz. Program ini diawali dengan tahsin, yaitu mengeluarkan setiap huruf-huruf al Quran dari tempat keluarnya dengan memberikan hak dan mustahaknya.” Atau dengan kata lain menyempurnakan semua hal yang berkaitan dengan kesempurnaan pengucapan huruf-huruf al Quran dari aspek sifat-sifatnya yang senantiasa melekat padanya dan menyempurnakan pengucapan hukum hubungan antara satu huruf dengan yang lainnya seperti idzhar, idgham, ikhfa dan sebagainya. Dengan kata lain adalah memperbaiki bacaan santri agar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Adapun metode menghafal yang di terapkan menganut prinsip “Penambahan” (Ziadah) dan “Pengulangan” (Murojaah). Cara menghafalkan santri dalam satu hari harus mengajukan tambahan hafalan pada pagi dan malam hari serta mengulang kembali hafalan pada sore hari. Santri dibagi menjadi kelompok-kelompok/halaqoh hafalan yang dipimpin oleh satu ustadz pembimbing. Setiap ustadz pembimbing bertanggungjawab mengawasi dan mengoreksi kualitas bacaan santri

Selengkapnya
Pendidikan Karakter

Penanaman nilai-nilai karakter merupakan hal penting yang harus ditanamkan pada siswa dari jenjang sekolah rendah hingga perguruan tinggi. Religius adalah salah satu unsur utama dalam pendidikan karakter. Bina Amal adalah salah satu sekolah yang telah lama mengimplementasikan nilai-nilai agama Islam pada diri siswa. Model penanaman Pendidikan karakter pada siswa di Sekolah Islam Terpadu Bina Amal Semarang meliputi dua ruang, yakni ruang dalam sekolah dan ruang luar sekolah. Di dalam sekolah, model yang diterapkan meliput i; (1) Pembiasaan adab harian di sekolah, (2) pembiasaan berpakaian Islam syar’I baik siswa maupun guru, (3) pembiasaan pelafalan kalam Islami sebelum pelajaran, (4) Pembiasaan pergaulan Islami, (5) Menempatkan pelajaran Quran sebelum matapelajaran umum, (6) program salat berjamaah, (7) program makan siang bersama, dan (8) peka ananda.

Selengkapnya
Logo
Slide 2
Slide 1

Slider

4-latest-1110px-slider

Comments

4-comments

[Yayasan][horizontal][animated][7]

Recent Post [simple][recent][10]

Bina Amal Semarang


Yayasan Bina Amal

Populer

TENTANG BINA AMAL

Yayasan Wakaf Bina Amal adalah Lembaga dakwah yang menjadi bagian integral dari dakwah ummat, untuk dapat memberikan kontribusi positif kepada bangsa dan negara, terutama dalam melahirkan SDM berkualitas yaitu generasi mandiri yang memiliki karakter robbaniyah. Fokus utama Yayasan Wakaf Bina Amal adalah Bidang Pendidikan.

Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT, Yayasan Wakaf Bina Amal yang didirikan sejak tahun 2001, beralamat di Jalan Kyai Saleh no.8 Mugasari Semarang Selatan, memiliki banyak unit Pendidikan yaitu kampus 1 ( PAUDIT dan SDIT Bina Amal), kampus 2 (SMPIT dan SMAIT Bina Amal yang menggunakan sistem pembelajaran Boarding scholl/asrama dalam Pondok Pesantren Tahfidz Bina Amal) ) , kampus 3 (TKIT dan SDIT Bina Amal 02) dan kampus 4 (PAUDIT Bina Amal 03).

Bina Amal menjawab kebutuhan masyarakat yang mencari Pendidikan terbaik buat putra putrinya yang berkesinambungan dari jenjang PAUD hingga SMA. Dengan tenaga pengajar yang sebagian besar terdiri dari generasi muda yang memiliki semangat untuk terus belajar terlebih menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan society 5.0, maka Bina Amal siap menjadi bagian dalam pelopor perubahan dan pembangun peradaban bangsa Indonesia.

TENTANG BINA AMAL

Bina Amal Semarang


Yayasan Bina Amal

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

LEMBAGA PENDIDIK ISLAM TERPADU BINA AMAL TAHUN AJARAN 2023/2024

Trending now

Ajarkan Anak Waspadai Orang Tak Dikenal

Belakangan, kasus kejahatan terhadap anak kembali marak. Data Komnas Anak terbaru menyebutkan, selama 6 bulan pertama di tahun 2015, sudah terjadi sekitar 40 kasus kejahatan terhadap anak. Salah satunya adalah penculikan. Data tersebut tentu menjadi semacam alarm bagi orang tua untuk meningkatkan kewaspadaannya dalam menjaga anak. Tak heran, jika belakangan ini, semakin banyak orang tua yang merasa perlu memasang monitor CCTV di penjuru rumahnya, memakaikan GPS tracker pada anak, hingga melakukan tes kepribadian pada calon pengasuh anak! Terdengar berlebihan? Tidak juga, kalau Anda menganggap keselamatan anak adalah yang utama.

Tapi, di atas semua tindakan pengamanan tersebut, ada satu hal yang tak boleh Anda lupa lakukan sebagai orang tua: Membekali anak dengan kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri! Iya, karena itulah ‘kunci terakhir’ anak untuk menyelamatkan diri kalau-kalau semua tools yang Anda pasang ternyata tidak bekerja efektif. Bagaimana caranya? Simak paparan Anna Surti Ariani, SPsi, MSi, atau kerap disapa Nina, dalam kelas parenting “Is Stranger Danger?” yang diadakan TigaGenerasi beberapa waktu lalu.

Kenapa Anak?
Kenapa anak? Padahal, mereka hanyalah makhluk kecil tak berdaya yang polos dan tak berdosa. Rasanya, sulit membayangkan ada seseorang yang begitu tega menyakiti anak-anak. Tetapi justru sifat dasar anak anak yang pada umumnya tidak memiliki prasangka buruk, mudah dibujuk, atau dimanipulasi, serta masih memiliki banyak keterbatasan dalam hal kekuatan fisik, logika berpikir, dan keberanian, yang menjadi ‘pendorong’ seseorang untuk berbuat jahat kepada anak. Dan, menurut Nina, kalau diteliti lebih lanjut, ternyata ada berbagai motif yang bisa melatar belakangi terjadinya kejahatan pada anak, terutama penculikan. Beberapa di antaranya adalah, motif ekonomi, perebutan hak asuh anak, kelainan perilaku, balas dendam, dll.

Siapa Pelakunya?
Pelaku kejahatan pada anak bisa berasal dari anggota keluarga atau orang yang dikenal biasa terjadi pada kasus perceraian atau perebutan hak asuh, atau dendam serta orang lain yang non keluarga. Latar belakang motif penculikan biasanya masalah ekonomi (minta tebusan), untuk mengancam atau menakut-nakuti orang tua, perdagangan anak, kejahatan seksual pada anak, serta gangguan jiwa si pelaku.

Bekali Anak dengan Jurus Menghadapi Orang Asing
Menurut Nina, 1 hal yang paling harus dihindari orang tua adalah: Jangan katakan pada anak untuk tidak berbicara pada orang yang tak dikenal. Lho, kenapa? Karena, jika terjadi sesuatu pada anak di tempat umum, ia harus tahu caranya meminta tolong pada orang lain yang juga tidak dikenalinya. Jadi, yang harus Anda ajarkan adalah bahwa anak boleh bicara dengan orang asing ketika:
1. Sedang bersama dengan orang tua.
2. Orang tua memperkenalkan anak pada orang lain.
3. Orang tua menyebutkan bahwa orang itu adalah kenalan mama atau papa.
Sumber : www.parenting.co.id

Popular Posts

Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Ajarkan Anak Waspadai Orang Tak Dikenal

Belakangan, kasus kejahatan terhadap anak kembali marak. Data Komnas Anak terbaru menyebutkan, selama 6 bulan pertama di tahun 2015, sudah terjadi sekitar 40 kasus kejahatan terhadap anak. Salah satunya adalah penculikan. Data tersebut tentu menjadi semacam alarm bagi orang tua untuk meningkatkan kewaspadaannya dalam menjaga anak. Tak heran, jika belakangan ini, semakin banyak orang tua yang merasa perlu memasang monitor CCTV di penjuru rumahnya, memakaikan GPS tracker pada anak, hingga melakukan tes kepribadian pada calon pengasuh anak! Terdengar berlebihan? Tidak juga, kalau Anda menganggap keselamatan anak adalah yang utama.

Tapi, di atas semua tindakan pengamanan tersebut, ada satu hal yang tak boleh Anda lupa lakukan sebagai orang tua: Membekali anak dengan kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri! Iya, karena itulah ‘kunci terakhir’ anak untuk menyelamatkan diri kalau-kalau semua tools yang Anda pasang ternyata tidak bekerja efektif. Bagaimana caranya? Simak paparan Anna Surti Ariani, SPsi, MSi, atau kerap disapa Nina, dalam kelas parenting “Is Stranger Danger?” yang diadakan TigaGenerasi beberapa waktu lalu.

Kenapa Anak?
Kenapa anak? Padahal, mereka hanyalah makhluk kecil tak berdaya yang polos dan tak berdosa. Rasanya, sulit membayangkan ada seseorang yang begitu tega menyakiti anak-anak. Tetapi justru sifat dasar anak anak yang pada umumnya tidak memiliki prasangka buruk, mudah dibujuk, atau dimanipulasi, serta masih memiliki banyak keterbatasan dalam hal kekuatan fisik, logika berpikir, dan keberanian, yang menjadi ‘pendorong’ seseorang untuk berbuat jahat kepada anak. Dan, menurut Nina, kalau diteliti lebih lanjut, ternyata ada berbagai motif yang bisa melatar belakangi terjadinya kejahatan pada anak, terutama penculikan. Beberapa di antaranya adalah, motif ekonomi, perebutan hak asuh anak, kelainan perilaku, balas dendam, dll.

Siapa Pelakunya?
Pelaku kejahatan pada anak bisa berasal dari anggota keluarga atau orang yang dikenal biasa terjadi pada kasus perceraian atau perebutan hak asuh, atau dendam serta orang lain yang non keluarga. Latar belakang motif penculikan biasanya masalah ekonomi (minta tebusan), untuk mengancam atau menakut-nakuti orang tua, perdagangan anak, kejahatan seksual pada anak, serta gangguan jiwa si pelaku.

Bekali Anak dengan Jurus Menghadapi Orang Asing
Menurut Nina, 1 hal yang paling harus dihindari orang tua adalah: Jangan katakan pada anak untuk tidak berbicara pada orang yang tak dikenal. Lho, kenapa? Karena, jika terjadi sesuatu pada anak di tempat umum, ia harus tahu caranya meminta tolong pada orang lain yang juga tidak dikenalinya. Jadi, yang harus Anda ajarkan adalah bahwa anak boleh bicara dengan orang asing ketika:
1. Sedang bersama dengan orang tua.
2. Orang tua memperkenalkan anak pada orang lain.
3. Orang tua menyebutkan bahwa orang itu adalah kenalan mama atau papa.
Sumber : www.parenting.co.id

Berbagi