Menonton televisi tidak selamanya buruk bagi anak. Namun sebaiknya
dibatasi. Menurut penelitian anak-anak yang menonton televisi setidaknya
selama 1,5 jam sehari bisa mengalami kurang tidur dibandingkan anak
yang tidak menonton televisi atau menonton televisi kurang dari 1,5 jam
sehari.
Menurut penelitian yang dilakukan lebih dari 1.700 anak ini, jam
menonton televisi di kalangan anak semakin meningkat. Dan hal ini mulai
berdampak pada penurunan waktu tidur mereka.
"Televisi bisa mengubah waktu tidur pada anak-anak," kata pemimpin
penelitian Marcella Marinelli yang melakukan penelitian bersama peneliti
dari Center for Research in Environmental Epidemiology di Barcelona.
Kurangnya waktu tidur bisa menjadi faktor penyebab obesitas dan masalah
perilaku seperti ADHD, tambah Marinelli.
Menurut Dr. Adriana Cadilla, dokter anak di Miami Children's Hospital
di Florida, menonton televisi juga memengaruhi banyak perilaku pada
anak-anak, termasuk kegiatan belajar di sekolah, berat badan, dan
perkembangan. Dr. Cadilla menyarankan orang tua tidak menggunakan TV
sebagai babysitter untuk membuat anak diam dan teruslah memantau acara
yang mereka tonton.
"Ada banyak teori tentang televisi. Salah satunya adalah warna-warna
cerah dapat memengaruhi pikiran anak sebelum tidur. Belum lagi ada
banyak adegan kekeran, bahkan dalam film kartun. Hal itu tentu dapat
mempengaruhi tidur anak," katanya.
Orang tua harus bisa menawarkan alternatif lain selain televisi.
Seperti melibatkan anak-anak dalam kegiatan-kegiatan sosial yang berbeda
seperti kegiatan olahraga atau musik. Atau menghabiskan banyak waktu
bersama keluarga.
"Beberapa kartun bertema pendidikan bisa membantu anak-anak
meningkatkan kemampuan bahasa mereka dan harus digunakan untuk tujuan
pendidikan. Tetapi orang tua harus bersama anak-anak mereka saat
menonton dan berkomunikasi dengan mereka selama menonton," kata
Marinelli .
Sumber : parentsindonesia.com
Berbagi
Komentar