Pesantren Kilat Bina Amal Hadirkan Motivator dari Palestina
Syeich Mahmoud Hamdan Hamdaqa memotivasi siswa Bina Amal untuk lebih bersyukur dan meningkatkan amalan ramadhan terutama menghafal Alquran |
“Anak-anak gaza mampu hafal 30 juz
karena setiap hari menghafal minimal satu lembar dan murojaah dua lembar
alquran setiap harinya. Padahal mereka belajar di bawah reruntuhan tembok dan
ancaman serangan penjajah yang bisa datang kapan saja,” tutur Syeich Mahmoud
Hamdan Hamdaqa dari Palestina dalam bahasa Arab yang diterjemahkan Ustadz Malikhan
LC alumni Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA).
Syeich Mahmoud hadir dalam pesantren
kilat SDIT Bina Amal untuk memotivasi siswa agar semangat menuntul ilmu, belajar
dengan sungguh-sungguh terutama alquran dan bahasa arab sebagai pedoman masa
depan Bangsa Indonesia, serta meningkatkan amalan di bulan Ramadhan. Selain itu
Syeich Mahmoud sebagai hafidz 30 juz juga menceritakan kisah anak-anak Palestina
ketika Ramadhan. Mereka semangat menghafal alquran dan melaksanakan puasa.
Sayangnya, mereka tidak seenak siswa Bina Amal yang punya waktu banyak untuk
menghafal dan bisa sahur serta buka dengan makanan yang tersedia.
“Jika bulan Ramadhan, anak-anak Palestina
tidak sepenuhnya bisa sahur dan buka puasa. Jika tidak ada makanan, mereka
sahur dengan air dan garam,” ungkapnya saat menceritakan kisah anak-anak
Palestina, Jumat (10/06) di lapangan SDIT Bina Amal.
Haru dan kagum menyelimuti ratusan siswa
ketika Syeich Mahmoud menceritkaan anak-anak Palestina yang berjuang melawan
tentara di jalur Gaza. “Ketika pagi mereka belajar cara memegang senjata,
memegang batu agar lemparan kuat dan sorenya hafalan alquran,” ungkapnya di
hadapan ratusan siswa Bina Amal.
Adiba Sanie Nayyara menbacakan puisi tentang Batu Anak-anak Palestina |
Ratusan siswa juga terketuk hatinya
untuk membantu anak-anak Palestina lewat doa dan infak ketika Orasi dari Ustadz
Wainim, Yayasan LPIT Bina Amal. “Sebagai saudara muslim, kita tidak patut hanya
berpangku tangan. Minimal kita mendoakan mereka, salurkan bantuan infak lewat
uang saku kita,” nasehatnya kepada siswa.
Motivasi Ramadhan yang menghadirkan Ustadz
Mahmoud sebagai relawan kemanusiaan di bidang relief dan development di
Teka Foundation diawali dengan sholat
dhuha berjamaah dan diakhiri dengan pengumpulan infak dari civitas akademia
SDIT Bina Amal sejumlah Rp. 11.710.000,00. Infak tersebut akan disalurkan ke
Palestina bekerjasama dengan ACT (Aksi Cepat Tanggap) Indonesia. Kegiatan aksi
solidaritas terhadap Palestina merupakan rangkaian dari Pesantren kilat di SDIT
Bina Amal.(HMS)
Berbagi
Komentar