Gaya Belajar Anak
Setiap
manusia memiliki caranya sendiri untuk dapat memahami suatu informasi
atau pengetahuan baru. Hal itu biasa disebut dengan gaya belajar.
Pada umunya, ada 3 jenis gaya belajar yaitu gaya belajar visual,
auditori, dan kinestetik. Kata belajar bukan hanya terbatas pada
kegiatan belajar di sekolah. Setiap kali kita berusaha untuk memahami
suatu informasi, maka kita akan menggunakan gaya tertentu untuk
memahaminya.
Terkait kepada anak, ada baiknya Anda mengenali gaya belajarnya supaya dapat membantu mereka belajar dan memahami suatu informasi dengan lebih efektif. Biasanya, gaya belajar anak mulai terlihat jelas dan konsisten pada usia di atas 3 tahun. Pada saat itu anak mulai menunjukkan cara belajarnya yang efektif karena rentang perhatiannya sudah berkembang cukup baik dan fungsi-fungsi penunjang belajar lainnya, seperti kemampuan motorik dan postur tubuh, juga sudah berkembang siap untuk mengolah informasi. Orangtua dapat mengamati dari kegiatan anak sehari-hari, terutama bagaimana anak menerima informasi baru, mengingat, dan memahaminya.
Biasanya anak akan menunjukkan satu gaya belajar yang dominan, artinya ia akan lebih efektif menggunakan gaya belajar tersebut untuk dapat memahami pengetahuan atau menguasai keterampilan. Apakah ada kemungkinan berubah gaya belajar?
Tentu saja. Seiring dengan perkembangan dan pengalaman yang didapat oleh anak, sangat mungkin anak mendapatkan cara yang dirasakannya lebih efektif dan nyaman dalam mempelajari sesuatu. Tapi, tenang, perubahan gaya belajar tidak akan berubah dalam waktu semalam. Yang penting juga diperhatikan bahwa anak mendapat kesempatan yang sama untuk mengalami belajar dengan menggunakan berbagai gaya.
Bagaimana dengan di sekolah? Idealnya anak mendapatkan kesempatan untuk menerima informasi sesuai dengan gaya belajarnya. Tapi, jangan khawatir, Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan tempatnya berada. Anak tetap dapat belajar meskipun metodenya tidak tepat dengan gaya belajarnya. Walau mungkin kurang efektif, materi pelajaran tetap ada yang diserap, tetap ada yang dipahami. Tak mengapa, Ma, tak perlu terlalu khawatir atau ngotot memasukkan anak ke sekolah yang metodenya sesuai gaya belajar anak, karena belajar kan, bukan hanya di sekolah.
Di rumah, orangtua dapat memfasilitasi gaya belajar anak dengan membantunya mengenali gaya belajarnya dan menerapkannya untuk memproses informasi. Orangtua juga dapat membantu mengubah materi sehingga sesuai dengan gaya belajar anak. Sudah tidak jamannya lagi yang namanya belajar itu adalah duduk tenang berjam-jam di meja. Banyak sumber belajar di sekitar kita yang dapat digunakan sesuai dengan gaya belajar anak.
Anak dengan gaya belajar audio, misalnya, dapat merekam suaranya sendiri dengan perangkat elektronik yang dimiliki ketika membaca suatu bahan pelajaran. Kelebihannya, materi ini bisa diputar ulang kapan pun diperlukan. Anak dengan gaya belajar kinestetik dapat belajar dengan membuat ringkasan, lebih menarik dengan menggunakan fitur mind map di komputer tablet, misalnya. Anak dengan gaya belajar visual, yang relatif terakomodasi dengan gaya belajar konvensional, dapat membuat belajarnya lebih menarik dengan berbagai warna dan grafik yang menawan.
Sumber : http://www.parenting.co.id/
Berbagi
Komentar