Kartini menjadi sosok fenomenal di Indonesia karena menjadi salah satu tokoh pejuang keseteraan perempuan. Sejarah mencatat Kartini memasuki usia 12 tahun, tahun 1892, ia harus meninggalkan ELS (Europese Lagere School) untuk masuk ke pingitan.
Tradisi yang mematahkan semangat untuk melanjutkan sekolah meskipun memiliki darah bangsawan Jawa. Harapan Kartini untuk memperoleh pendidikan ke Eropa pupus. Harapan yang tinggi bagi perempuan di zaman itu.
Meskipun meninggal muda di usia 25 tahun, Kartini mampu menggerakan perempuan untuk memperoleh pendidikan yang sama dengan laki-laki. Pendidikan sangat penting bagi perempuan karena salah satu faktor penting dalam menentukan kemajuan bangsa, dengan pendidikan menjadikan masyarakat berpikir lebih maju, bermoral dan mampu bersaing dengan negara lain.
Berbagi
1 komentar
-
binaamal 24 April 2016 pukul 01.18Sukses untuk generasi kartini berikutnya yang ada di Bina Amal.
1 komentar