APA KATA MEREKA TENTANG KAMI

Testimoni
Pak Rahmat
Alumni

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada guru dan seluruh staff Bina Amal 03 yang sudah mendidik anak kami, baik saat di playgroup sampai di TK sekarang ini. Saya merasa bahwa kesabaran dan ketelatenan ibu-ibu guru di Bina Amal 03 bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua. Dan karena kesabaran, ketelatenan, serta pendekatan yang terus-menerus membuat anak kami yang awalnya dulu tidak mau bersekolah bahkan takut ke sekolah, sekarang sudah merasa enjoy dan happy bersekolah, bahkan jika diminta libur sekolah tidak mau. Hal yang tidak kalah penting di TKIT Bina Amal 03 mengutamakan pendidikan karakter ke anak, hal ini sangat bagus karena pendidikan karakter memang harus diterapkan sejak usia dini.

Testimoni
Pak Joko
Alumni

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada guru dan seluruh staff Bina Amal 03 yang sudah mendidik anak kami, baik saat di playgroup sampai di TK sekarang ini. Saya merasa bahwa kesabaran dan ketelatenan ibu-ibu guru di Bina Amal 03 bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua. Dan karena kesabaran, ketelatenan, serta pendekatan yang terus-menerus membuat anak kami yang awalnya dulu tidak mau bersekolah bahkan takut ke sekolah, sekarang sudah merasa enjoy dan happy bersekolah, bahkan jika diminta libur sekolah tidak mau. Hal yang tidak kalah penting di TKIT Bina Amal 03 mengutamakan pendidikan karakter ke anak, hal ini sangat bagus karena pendidikan karakter memang harus diterapkan sejak usia dini.

Testimoni
Pak Bambang
Alumni

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada guru dan seluruh staff Bina Amal 03 yang sudah mendidik anak kami, baik saat di playgroup sampai di TK sekarang ini. Saya merasa bahwa kesabaran dan ketelatenan ibu-ibu guru di Bina Amal 03 bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua. Dan karena kesabaran, ketelatenan, serta pendekatan yang terus-menerus membuat anak kami yang awalnya dulu tidak mau bersekolah bahkan takut ke sekolah, sekarang sudah merasa enjoy dan happy bersekolah, bahkan jika diminta libur sekolah tidak mau. Hal yang tidak kalah penting di TKIT Bina Amal 03 mengutamakan pendidikan karakter ke anak, hal ini sangat bagus karena pendidikan karakter memang harus diterapkan sejak usia dini.

Featured Posts

Featured Posts

Arsip

Error 404

Sorry! The content you were looking for does not exist or changed its url.

Please check if the url is written correctly or try using our search form.
Ekstrakurikuler

Sarana pengembangan bakat minat yang mewadahi kegiatan anak. Ada banyak pilihan Ekstra kurikuler, diantaranya : Akademik : Matematika, IPS, Fisika, Biologi, Desain Grafis, English Club, Arabic Club Kewiraan : Pramuka, PMR, Paskibra Seni : Teater, Nasyid, Cerpen, Kaligrafi, Qiroah, Rebana, Sinematografi Olah Raga : Basket, Futsal, Voli, Badminton, Beladiri, Panahan

Selengkapnya
Puncak Tema

PUNCAK TEMA Puncak Tema adalah kegiatan untuk memberikan kebermaknaan pembahasan tema, maka pada setiap akhir tema perlu dikokohkan dengan puncak tema.. Kegiatan puncak tema bersifat menggembirakan, penguatan sikap, pengetahuan, keterampilan yang melibatkan berbagai pihak terutama orang tua/keluarga. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan cara : Berdiskusi dengan anak tentang pengalaman yang berkaitan dengan tema yang sudah digunakan. Mengajak anak untuk menceritakan kembali hasil karya selama penggunaan tema kepada teman, orang tua dan atau keluarga. Kunjungan lapangan dalam rangka penguatan kompetensi yang sudah dimiliki anak. Mengundang orang tua untuk kegiatan bersama yang berkaitan dengan tema. Membuat setting lingkungan sesuai dengan tema TRANSISI ANTAR TEMA Setelah mengakhiri tema guru harus dapat mengkaitkan tema sebelum dan tema yang akan digunakan selanjutnya untuk membangun minat dan ketertarikan anak dalam memasuki kegiatan main di tema berikutnya. Proses ini disebut transisi antar tema. Transisi antar tema yang dilakukan dengan berbagai cara antara lain: Diskusi tentang pengalaman anak terkait tema lama Berkunjung ke suatu tempat yang terkait dengan tema baru Membacakan cerita yang terkait dengan tema baru Berdiskusi sesuai dengan pengalaman anak yang terkait dengan tema baru Mengundang narasumber yang memiliki keahlian/pengetahuan terkait dengan tema baru

Selengkapnya
Takhasus Al Quran

Adalah program menghapal Al Quran 30 Juz. Program ini diawali dengan tahsin, yaitu mengeluarkan setiap huruf-huruf al Quran dari tempat keluarnya dengan memberikan hak dan mustahaknya.” Atau dengan kata lain menyempurnakan semua hal yang berkaitan dengan kesempurnaan pengucapan huruf-huruf al Quran dari aspek sifat-sifatnya yang senantiasa melekat padanya dan menyempurnakan pengucapan hukum hubungan antara satu huruf dengan yang lainnya seperti idzhar, idgham, ikhfa dan sebagainya. Dengan kata lain adalah memperbaiki bacaan santri agar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Adapun metode menghafal yang di terapkan menganut prinsip “Penambahan” (Ziadah) dan “Pengulangan” (Murojaah). Cara menghafalkan santri dalam satu hari harus mengajukan tambahan hafalan pada pagi dan malam hari serta mengulang kembali hafalan pada sore hari. Santri dibagi menjadi kelompok-kelompok/halaqoh hafalan yang dipimpin oleh satu ustadz pembimbing. Setiap ustadz pembimbing bertanggungjawab mengawasi dan mengoreksi kualitas bacaan santri

Selengkapnya
Pendidikan Karakter

Penanaman nilai-nilai karakter merupakan hal penting yang harus ditanamkan pada siswa dari jenjang sekolah rendah hingga perguruan tinggi. Religius adalah salah satu unsur utama dalam pendidikan karakter. Bina Amal adalah salah satu sekolah yang telah lama mengimplementasikan nilai-nilai agama Islam pada diri siswa. Model penanaman Pendidikan karakter pada siswa di Sekolah Islam Terpadu Bina Amal Semarang meliputi dua ruang, yakni ruang dalam sekolah dan ruang luar sekolah. Di dalam sekolah, model yang diterapkan meliput i; (1) Pembiasaan adab harian di sekolah, (2) pembiasaan berpakaian Islam syar’I baik siswa maupun guru, (3) pembiasaan pelafalan kalam Islami sebelum pelajaran, (4) Pembiasaan pergaulan Islami, (5) Menempatkan pelajaran Quran sebelum matapelajaran umum, (6) program salat berjamaah, (7) program makan siang bersama, dan (8) peka ananda.

Selengkapnya
Logo
Slide 2
Slide 1

Slider

4-latest-1110px-slider

Comments

4-comments

[Yayasan][horizontal][animated][7]

Recent Post [simple][recent][10]

Bina Amal Semarang


Yayasan Bina Amal

Populer

Agar Anak Rajin Shalat

Solat Jamaah saat acara malam bina iman taqwa di Bina Amal Diriwayatkan, Umar bin Khattab setiap kali membangunkan anaknya untuk shalat beliau membaca ayat dalam surah Thaha yang artinya, “Dan, perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan, akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (QS Thaha : 132). Rupanya, ayat ini yang mendasari motivasi Amirul Mukminin Umar bin Khattab sehingga tak pernah merasa lelah dalam menegakkan shalat dalam rumah tangganya. Setidaknya, ada empat pelajaran berharga yang dipetik dari ayat di atas. Pertama. Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah ( berislam). Maknanya setiap anak pada hakikatnya berpotensi senang shalat dan merasa membutuhkan shalat. Orang tuanyalah yang dengan atau tanpa sadar telah memalingkan fitrah anaknya selama ini. Penghasilan dan makanan yang haram atau bercampur yang haram, to...

Siswa PAUD IT Bina Amal Bermain ke Toko Bunga dan Tanaman

Siswa siswi KBIT - TKIT Bina Amal melakukan kunjungan ke toko bunga dan tanaman dalam rangka puncak tema bunga, Kamis, 4 Oktober 2018.   Di sana, mereka melihat dan mengenal bunga - bunga yang ada. Seru sekali kegiatan puncak tema bunga kali ini...   Siswa siswi dapat melihat secara langsung bunga - bunga yang cantik dan warna warni.

Agar Anak Selalu Optimis

Anak yang optimis adalah anak yang percaya diri. Dia akan selalu percaya bahwa yang dia lakukan adalah baik. Dia tidak takut untuk mencoba. Bila melakukan kesalahan, dia tidak akan larut dalam perasaan bersalah. Bila mengalami kegagalan, dia tidak akan ngembek, dan akan terus mencoba  untuk mencapai keberhasilan.  Menjadi pribadi yang optimis tentu tidaklah mudah. Membutuhkan peran serta aktif dari orang tua. Bagaimana caranya? 1.Pujian dan Penghargaan Bila anak melakukan hal yang baik, jangan jual mahal kata-kata pujian. Meskipun yang telah dilakukan anak adalah hal  sepele menurut kita, namun bagi anak-anak itu bisa jadi sesuatu yang luar biasa. Misalnya, pada saat anak selesai bermain. Lalu anak kita mengembalikan mainan yang selesai dia mainkan ke dalam kotak mainan. Pujilah buah hati kita. Buatlah dia merasa bila apa yang dia lakukan sangatlah baik dan harus terus dilakukan. Tidak perlu kata-kata yang panjang. Cukup dengan tersenyum lalu katakana,”Wah…keren…...

Lima Hal Positif Yang Perlu Ditanamkan Dalam Diri Kid Jaman Now

Kids Zaman Now begitu viral di dunia nyata maupun di dunia maya. Istilah yang begitu mudah di dengar dan ditirukan banyak orang. Apa sih sebenarnya arti Zaman Now itu sendiri? Jaman dalam istilah umum berarti masa / waktu dan Now dari bahasa inggris yang artinya sekarang atau kekinian. Pertanyaannya adalah mengapa tidak memakai istilah anak jaman sekarang saja atau anak kekinian? Saya fikir ini ini bukan masalah istilah biar keren dengan menggunakan bahasa inggris akan tetapi pemakaian istilah ini merujuk kepada Kids Zaman Now sangat lekat dengan dunia digital dan media sosial. Hal inilah yang membedakan masa muda kita dengan anak-anak yang lahir tahun 2000an.  Perkembangan teknologi dan tidak diimbangi dengan kesiapan mental para user akan menimbulkan efek samping yang membahayan. Berikut akan saya sampaikan beberapa fakta sederhana tetapi kalau dibiarkan akan menjadi Petaka Sosial. Pada masa 90an sampai masuk tahun 2000 generasi waktu itu belum terlalu disibukkan dengan “G...

Cara Mendidik Anak Aktif Menjadi Kreatif

Anak yang aktif kadang menggemaskan. Ada saja polah tingkah mereka yang bisa membuat kita tersenyum. Namun bila terlalu dibiarkan akan semakin menjadi. Dan bila kita memberlakukan pola asuh yang salah, bisa jadi anak aktif tersebut mengarah pada anak “bandel” . Lagu bagaimana untuk mengatasi atau mendidik anak aktif ini? Salah satunya adalah mengubah mereka menjadi anak yang kreatif . Bagaimana caranya? Ikuti tips-tips di bawah ini: 1. Jangan membatasi anak dengan banyak larangan Anak yang aktif adalah anak yang suka bergerak. Itu sudah menjadi sifat dari sang anak. Bila kita terlalu banyak memberikan ini dan itu, tentu dia akan merasa ada semacam kerangkeng yang membelenggu tubuhnya. Mungkin ada saatnya dia akan menuruti aturan tersebut. Namun bila ada hal-hal yang membuatnya kecewa, dia bisa berubah menjadi anak yang tidak mau tahu aturan, dan seakan-akan dia akan tumbuh menjadi anak yang pemberontak. Anak yang aktif biasanya butuh….. 2. Pengarahan ya...

Panduan Mudah Belajar

J am sudah menunjukkan lewat waktu tidur dan si kecil yang berusia 6 tahun menangis karena belum bisa mengingat kata-kata ejaannya. Beberapa jam sebelumnya, Anda memintanya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Kini, Anda menyuruhnya menutup buku dan tidur. Dia terlalu lelah, sangat tidak siap, dan cemas. Jangan putus asa. Si kecil baru saja memulai hubungan jangka panjang dengan belajar, dan Anda juga terlibat di dalamnya. Jika melihatnya sebagai suatu proses pengenalan pada kebiasaan positif, Anda akan segera menemukan jalan untuk sesi mengerjakan tugas yang produktif, tenang, dan menyenangkan. Ajarkan Konsistensi Hindari pengacau jadwal belajar, misalnya bermain sepulang sekolah. Anak harus mencoba mengerjakan tugasnya di waktu yang sama setiap hari. “Tanpa rutinitas,  tugas akan sangat mudah untuk ditunda,” ujar Jeanne Shay Schumm, PhD, penulis How to Help Your Chilc With Homework . Untuk mencari waktu yang optimal, pertimbangkan juga jadwal keluarga dan temp...

Pesona Edu Hadir untuk Bina Amal

Rabu 23 Oktober 2019, pukul 08.00 siswa SD IT Bina Amal 02 berkunjung ke SMP IT Bina Amal. Mereka dikenalkan dengan pembelajaran digital melalui Pesona Edu. Pesona Edu merupakan software edukasi dengan beberapa produk unggulan kami meliputi konten pengayaan interaktif, buku digital interaktif dan software latihan soal digital. Pesona Edu termasuk software yang mengisi ruang layar menu tablet di Samsung Smart Learning Center (SSLC). Secara bergiliran siswa SD IT Bina Amal 02 bergantian menuju ke SSLC SMP IT Bina Amal. Untuk yang mendapat giliran pertama masuk ke ruang SSLC adalah siswa putri. Sementara siswa putri belajar di SSLC, siswa putra berkeliling melihat komplek kampus SMIT Bina Amal dan menyaksikan video Profil SMP IT Bina Amal. Kegiatan pembelajaran digital dibimbing oleh Ibu Ani Wahyuni S.Pd. selaku guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP IT Bina Amal. Siswa sangat senang dalam melaksanakan pembelajaran digital karena seolah mereka sedang bermain dengan ponsel layar sentuh. ...

Kandungan Bahan Makanan dalam Permen Kenyal

Anak senang makan permen kenyal/chewy, karena rasanya yang manis dan tekstur yang kenyal. Tapi, apa saja komposisi bahan makan dalam camilan ini?   Tak ada salahnya Mama kenali bahan dan nutrisi yang terkandung dalam permen favorit anak ini. * Bahan Penstabil (Gelatin Sapi) Sama seperti pada produk biskuit, bahan penstabil (stabilizer) adalah BTP yang berfungsi untuk menstabilkan sistem dispersi agar campuran ingredient menjadi homogen. Untuk produk permen kenyal yang biasa digunakan memang jenis gelatin. Fungsi lain gelatin adalah sebagai bahan pembentuk gel atau pembentuk tekstur. * Humektan Merupakan BTP yang digunakan untuk mempertahankan kelembaban produk pangan. Bahan yang sering digunakan sebagai humektan untuk permen adalah sorbitol dan xilitol yang juga mampu memperbaiki cita rasa kunyah untuk  permen chewy. * Pengatur Keasaman (asam sitrat, asam laktat) Fungsi sama dengan pada produk chips dan biskuit * Perisa Buah-Buahan Merupakan jenis BTP flavouring yang...

Pentingnya Membangun Komunikasi dengan Anak untuk menjadi Generasi Juara

Psikolog Nurina, S.Psi., CHA., CGA SD IT Bina Amal Semarang mengadakan Seminar Smart Parenting dengan tema " Pentingnya Membangun Komunikasi dengan Anak untuk menjadi Generasi Juara bersama psikolog Nurina, S.Psi., CHA., CGA. Seminar diadakan pada Sabtu, 24 September 2016 dengan peserta merupakan wali murid siswa, khususnya kelas 1 dan kelas 2. Secara umum, seminar berlangsung dengan lancar. Di awali dengan tilawah dari siswa kelas 1 dan kelas 2. Kemudian ada persembahan gerak dan lagu dari siswa kelas 2 serta pembacaan puisi. Penampilan Gerak dan Lagu Siswa Kelas 2 Acara kemudian dilanjutkan penyampaian materi dan diskusi. Alhamdulillah orang tua juga aktif berpatisipasi dalam tanya jawab. Diharapkan dari seminar ini, orang tua memiliki gambaran dan wawasan terkait pentingnya membangun komunikasi dengan anak. Diawali dengan mengenal gaya belajar anak. Dengan mengenal gaya belajar anak, maka di harapkan orang tua lebih mudah dalam membimbing dan menggali poten...

Batasi Garam Untuk Anak

Sekitar 43 persen garam yang diasup si kecil berasal dari 10 jenis makanan yang paling sering mereka makan, di antaranya: Pizza, roti, daging, camilan gurih, roti isi, keju, nugget, sup, dan sebagainya. Beberapa dari makanan di atas sebenarnya tidak berasa asin, tapi sebenarnya mengandung sodium cukup tinggi. Hal ini karena kebanyakan sodium sudah ada dalam makanan, bahkan sebelum makanan tersebut diproses. Seperti halnya orang dewasa, konsumsi garam yang berlebihan pada anak-anak juga bisa mendatangkan masalah pada kesehatan. Salah satunya adalah tekanan darah tinggi. "Satu dari enam anak di Amerika mengalami darah tinggi yang bisa menyebabkan hipertensi di usia dewasa," kata Ileana Arias dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit AS (CDC). Lebih lanjut dikatakan Ileana, menurut hasil sebuah survei yang dilakukan di Amerika Serikat, rata-rata anak berusia 6-18 tahun di sana mengasup 3.300 miligram sodium perhari, belum termasuk garam yang ditambahkan di meja. Jumla...

TENTANG BINA AMAL

Yayasan Wakaf Bina Amal adalah Lembaga dakwah yang menjadi bagian integral dari dakwah ummat, untuk dapat memberikan kontribusi positif kepada bangsa dan negara, terutama dalam melahirkan SDM berkualitas yaitu generasi mandiri yang memiliki karakter robbaniyah. Fokus utama Yayasan Wakaf Bina Amal adalah Bidang Pendidikan.

Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT, Yayasan Wakaf Bina Amal yang didirikan sejak tahun 2001, beralamat di Jalan Kyai Saleh no.8 Mugasari Semarang Selatan, memiliki banyak unit Pendidikan yaitu kampus 1 ( PAUDIT dan SDIT Bina Amal), kampus 2 (SMPIT dan SMAIT Bina Amal yang menggunakan sistem pembelajaran Boarding scholl/asrama dalam Pondok Pesantren Tahfidz Bina Amal) ) , kampus 3 (TKIT dan SDIT Bina Amal 02) dan kampus 4 (PAUDIT Bina Amal 03).

Bina Amal menjawab kebutuhan masyarakat yang mencari Pendidikan terbaik buat putra putrinya yang berkesinambungan dari jenjang PAUD hingga SMA. Dengan tenaga pengajar yang sebagian besar terdiri dari generasi muda yang memiliki semangat untuk terus belajar terlebih menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan society 5.0, maka Bina Amal siap menjadi bagian dalam pelopor perubahan dan pembangun peradaban bangsa Indonesia.

TENTANG BINA AMAL

Bina Amal Semarang


Yayasan Bina Amal

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

LEMBAGA PENDIDIK ISLAM TERPADU BINA AMAL TAHUN AJARAN 2023/2024

Trending now

Ayah, Bunda ...mengeluh betapa sulit mengasuh anak di masa sekarang, Ini Dia Tips Mendidik Ananda Tercinta

Anak-Anak Sholih Sholihah SDIT Bina Amal 

Banyak orang tua yang mengeluhkan betapa sulit mengasuh anak di masa sekarang ini. Apalagi jika tidak sekedar ingin mendapatkan anak yang pintar, tetapi juga shalih. Bukan saja sikap anak-anak sekarang yang memang lebih berani dan agak “sulit” di atur, tetapi juga tantangan globalisasi budaya, informasi dan teknologi yang turut andil dalam mewarnai sikap dan perilaku anak. Ibarat seperti membuat istana pasir di tepi pantai, begitu tersapu ombak maka akan hanyut hilang begitu saja. Apa yang sudah diupayakan orang tua rasanya sia-sia. Keadaan yang demikian tidak jarang kemudian menimbulkan stress. Repot, capai, dua hal ini yang sering terucap oleh para ibu ketika sudah merasa jenuh dengan anak-anak. Apalagi bila anak sudah cenderung bertindak semaunya. Tidak mau diatur, susah tidur, rewel, tidak mau makan, berantem dengan kakak adiknya, mengacak-acak apa saja yang ada di rumah, atau segala macam perilaku “menjengkelkan” anak-anak. Rumah yang sudah ditata rapi akan kembali bagaikan kapal pecah.

Stress merupakan reaksi tubuh pada seseorang akibat berbagai persoalan yang dihadapi. Masalah anak-anak merupakan salah satu persoalan yang dapat menimbulkan stress. Gejala-gejalanya mencakup mental, sosial dan fisik. Bisa berupa kelelahan, kemurungan, kelesuan, kehilangan atau meningkatnya nafsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur atau malah tidur berlebihan. Stress akan merubah cara kerja sistem kekebalan tubuh, menurunkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. Banyak penelitian yang menemukan adanya kaitan sebab-akibat antara stress dengan penyakit, seperti jantung, gangguan pencernaan, darah tinggi, maag, alergi, dan beberapa penyakit lainnya. Oleh karenanya, perlu kesadaran penuh setiap orang untuk mempertahankan tidak hanya kesehatan dan keseimbangan fisik saja, tetapi juga psikisnya agar tidak mudah dihinggapi stess. 

Lalu bagaimana mengurangi tekanan agar dapat mengasuh anak tanpa stress?

1. Pahami Cara Pandang Islam Tentang Anak

“Wahai orang-orang yang beriman, jangan kalian mengkhianati Allah dan Rasul, dan jangan kalian mengkhianati amanat-amanat kalian, sedang kalian mengetahui. Ketahuilah bahwa harta kalian dan anak-anak kalian adalah ujian. Dan di sisi Allah ada pahala yang besar”. (QS. Al-Anfal: 27-28)

Anak adalah amanah sekaligus ujian dari Allah SWT. Sebagaimana amanah maka harus dididik dan diasuh dengan baik. Ujian yang diberikan lewat anak sangat beragam. Ketika ajaran Islam tentang anak dapat dipahami dengan baik, maka Insya Allah kita akan dapat mendidik dan mengasuh anak-anak dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.

2. Kenali Potensi Anak

Allah SWT menciptakan manusia sekaligus dengan potensinya berupa akal, kebutuhan jasmani, dan naluri. Pada masa anak-anak ketiga potensi ini masih terus tumbuh dan berkembang. Disinilah perlunya bimbingan dan pengarahan. Ketidak mampuan orang tua dalam mengenali potensi anak dan penampakannya seringkali menimbulkan masalah. Karena sejatinya, permasalahan manusia termasuk anak-anak berkisar tentang pemenuhan kebutuhan jasmani dan naluri. Sebelum memasuki usia baligh akal anak masih belum sempurna, sehingga terkadang belum mampu menyelesaikan problemnya dengan pemahaman yang benar. Banyak orang tua (ibu) yang tidak mengenal dengan baik potensi-potensi anak. Tidak mampu membedakan antara kebutuhan jasmani dan naluri. Akibatnya, sering merasa kesulitan ketika harus menangani masalah perilaku anak.

Sebagai contoh, anak yang terus menerus menangis sering membuat ibunya kesal. Ketika anak menangis, hal pertama yang semestinya dilakukan adalah mencari tahu kenapa anak terus menangis. Bisa jadi lapar, sakit, ngantuk, haus, atau ingin digendong. Disinilah dibutuhkan analisa yang tepat. Anak yang menangis karena lapar, tidak bisa dihentikan tangisnya dengan gendongan, karena lapar merupakan kebutuhan jasmani yang harus dipenuhi tidak bisa dialihkan. Anak lapar membutuhkan makan, bukan gendongan, maka saat itu juga anak harus segera diberi makan. Belajar mengenali potensi anak dapat dimulai dengan melakukan analisa-analisa kecil dari setiap masalah anak. Bagaimana mungkin penyelesaian masalah akan didapat kalau akar masalahnya sendiri tidak dikenali.

3. Pelajari Tumbuh Kembang Anak

Setiap anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan usianya. Ketidak tahuaan orang tua tentang tumbuh kembang anak sesuai usia, bisa menimbulkan tekanan. Apalagi jika orang tua terlalu ambisius dalam menuntut hasil bukan proses. Pendidikan dan pengasuhan yang baik harus dilakukan sesuai dengan usia anak. Pengetahuan tentang tumbuh kembang akan sangat membantu dalam melakukan penanganan terhadap masalah anak, sehingga tidak sempat stress karena salah memperlakukan anak. Anak butuh kesempatan untuk mencoba kemampuan baru yang dimilikinya. Anak umur 3 tahun yang ingin mencoba makan sendiri, maka ibu harus siap dengan nasi yang tercecer dimana-mana. Karena anak usia 3 tahun tentu belum bisa terampil memakai sendok atau memasukkan makanan tepat di mulutnya. Atau ia ingin mengambil minum memakai wadah gelas kaca, karena dia sering melihat ibunya minum dengan gelas seperti itu. Biarkan saja, sampaikan dengan lembut untuk memegangnya dengan hati-hati dan awasi dari jauh. Banyak ibu yang tidak memahami masalah ini, dan tidak jarang pula yang menimbulkan stress. Padahal sesungguhnya dengan mencoba-coba, anak sedang melakukan proses belajar.

4. Kerjasama

Mengasuh dan mendidik anak memang tugas utama ibu, tapi diperlukan juga kerjasama untuk meringankan tugasnya. Sekali waktu suami membantu atau menghendel pekerjaan rumah dan anak-anak dengan mengajak orang-orang terdekat yang bisa diminta bantuannya. Luangkan waktu khusus bersama suami untuk membicarakan persoalan anak-anak dan mencari solusinya, terutama yang sekiranya bisa menimbulkan stress. Mempekerjakan pembantu rumah tangga juga akan sangat membantu meringankan pekerjaan rutin. Sehingga ibu bisa punya lebih banyak waktu untuk memperhatikan anak-anak. Tetapi jika tidak, cobalah untuk bekerja efektif dan efisien dengan manajemen waktu yang baik. Banyak ibu yang merasa sangat capai dengan pekerjaan rumah tangga hanya karena sebenarnya tidak pandai mengatur waktu. Jika mempunyai anak yang relatif lebih besar, dapat ditanamkan pengertian pada mereka untuk ikut membantu mengelola tugas rumah tangga sehari-hari. Ajarkan prinsip kerja sama dan tanggung jawab sejak dini pada anak, agar ia terbiasa bersikap mandiri, berinisiatif dan dapat diandalkan.

5. Jauhkan Anak Dari Situasi yang Menekan

Anak rewel terkadang hanya karena merasa tidak nyaman. Maka perlu diperhatikan saat-saat anak mengalami kelelahan. Kapan dia harus makan dan beristirahat. Ketika merasa tidak nyaman, capai, lelah, ngantuk, lapar maka gampang sekali anak menimbulkan masalah.

6. Cari teman Untuk Berbagi

Teman merupakan sesuatu yang sangat berharga dalam hidup. Bayangkan jika banyak sekali masalah yang dihadapi, tetapi tidak ada teman curhat yang dapat dipercaya. Ibarat gelas jika diisi air terus menerus, maka akan tumpah luber kemana-mana. Pastikan bahwa teman yang dipilih benar-benar yang bisa membantu bukan teman yang justru akan menambah masalah baru. Mengunjungi atau berbagi pengalaman dengan para ibu yang sukses dalam melakukan pengasuhan terhadap anak-anak akan sangat membantu. Suami tentu saja diharapkan dapat menjadi teman (sahabat) terbaik buat isteri untuk menumpahkan segala masalahnya termasuk urusan anak-anak. Insya Allah curhat dengan suami rahasia akan lebih terjaga. .

7. Sabar

Sabar merupakan cara mengatasi stress yang paling jitu. Jika tidak dengan kesabaran, bagaimana mungkin akan sanggup menghadapi setiap masalah anak-anak dengan baik dari sejak bangun tidur sampai tidur kembali. Sabar disertai dengan niatan ikhlas hanya semata-mata untuk mencari ridlo Allah SWT akan menjadi energi yang luar biasa dalam menjalani kehidupan. Maka seberat apapun beban dan ujian yang diberikan lewat anak-anak Insya Allah akan dapat dihadapi dengan ringan.

8. Tawakal dan Doa

Tak ada masalah yang tidak ada penyeselesaian. Begitu pula dengan persoalan anak-anak. Bertawakallah kepada Allah, maka akan diberi jalan yang kadang di luar perkiraan. Saat sudah merasa sangat tertekan dengan persoalan anak-anak, rasanya sudah tidak ada jalan keluar, tanpa diduga terjadi perubahan yang luar biasa pada anak-anak kita. Kepasrahan puncak kepada Allah perlahan akan meringankan beban dan tidak menimbulkan stress. Berdoalah selalu minta bantuan Allah SWT dalam menyelesaikan masalah anak-anak. Kadang kita sudah berusaha optimal untuk memperlakukan dan memberikan yang terbaik. Tetapi sejatinya hanya Allah jualah yang membukakan mata, hati dan pikiran anak-anak kita untuk mau mengerti seperti yang kita inginkan. Sebutkan namanya satu persatu ketika mendoakan mereka. Mintalah jalan kepada Allah sesuai dengan apa yang kita inginkan untuk masing-masing anak. Doa akan memberikan kekuatan ketika kita menghadapi anak-anak dan permasalahannya. Karena hanya Allah jualah yang paling mengerti apa yang terbaik untuk anak-anak kita. Doa akan menguatkan kita dalam menghadapi masalah seberat apapun.



Popular Posts

Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Ayah, Bunda ...mengeluh betapa sulit mengasuh anak di masa sekarang, Ini Dia Tips Mendidik Ananda Tercinta

Anak-Anak Sholih Sholihah SDIT Bina Amal 

Banyak orang tua yang mengeluhkan betapa sulit mengasuh anak di masa sekarang ini. Apalagi jika tidak sekedar ingin mendapatkan anak yang pintar, tetapi juga shalih. Bukan saja sikap anak-anak sekarang yang memang lebih berani dan agak “sulit” di atur, tetapi juga tantangan globalisasi budaya, informasi dan teknologi yang turut andil dalam mewarnai sikap dan perilaku anak. Ibarat seperti membuat istana pasir di tepi pantai, begitu tersapu ombak maka akan hanyut hilang begitu saja. Apa yang sudah diupayakan orang tua rasanya sia-sia. Keadaan yang demikian tidak jarang kemudian menimbulkan stress. Repot, capai, dua hal ini yang sering terucap oleh para ibu ketika sudah merasa jenuh dengan anak-anak. Apalagi bila anak sudah cenderung bertindak semaunya. Tidak mau diatur, susah tidur, rewel, tidak mau makan, berantem dengan kakak adiknya, mengacak-acak apa saja yang ada di rumah, atau segala macam perilaku “menjengkelkan” anak-anak. Rumah yang sudah ditata rapi akan kembali bagaikan kapal pecah.

Stress merupakan reaksi tubuh pada seseorang akibat berbagai persoalan yang dihadapi. Masalah anak-anak merupakan salah satu persoalan yang dapat menimbulkan stress. Gejala-gejalanya mencakup mental, sosial dan fisik. Bisa berupa kelelahan, kemurungan, kelesuan, kehilangan atau meningkatnya nafsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur atau malah tidur berlebihan. Stress akan merubah cara kerja sistem kekebalan tubuh, menurunkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. Banyak penelitian yang menemukan adanya kaitan sebab-akibat antara stress dengan penyakit, seperti jantung, gangguan pencernaan, darah tinggi, maag, alergi, dan beberapa penyakit lainnya. Oleh karenanya, perlu kesadaran penuh setiap orang untuk mempertahankan tidak hanya kesehatan dan keseimbangan fisik saja, tetapi juga psikisnya agar tidak mudah dihinggapi stess. 

Lalu bagaimana mengurangi tekanan agar dapat mengasuh anak tanpa stress?

1. Pahami Cara Pandang Islam Tentang Anak

“Wahai orang-orang yang beriman, jangan kalian mengkhianati Allah dan Rasul, dan jangan kalian mengkhianati amanat-amanat kalian, sedang kalian mengetahui. Ketahuilah bahwa harta kalian dan anak-anak kalian adalah ujian. Dan di sisi Allah ada pahala yang besar”. (QS. Al-Anfal: 27-28)

Anak adalah amanah sekaligus ujian dari Allah SWT. Sebagaimana amanah maka harus dididik dan diasuh dengan baik. Ujian yang diberikan lewat anak sangat beragam. Ketika ajaran Islam tentang anak dapat dipahami dengan baik, maka Insya Allah kita akan dapat mendidik dan mengasuh anak-anak dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.

2. Kenali Potensi Anak

Allah SWT menciptakan manusia sekaligus dengan potensinya berupa akal, kebutuhan jasmani, dan naluri. Pada masa anak-anak ketiga potensi ini masih terus tumbuh dan berkembang. Disinilah perlunya bimbingan dan pengarahan. Ketidak mampuan orang tua dalam mengenali potensi anak dan penampakannya seringkali menimbulkan masalah. Karena sejatinya, permasalahan manusia termasuk anak-anak berkisar tentang pemenuhan kebutuhan jasmani dan naluri. Sebelum memasuki usia baligh akal anak masih belum sempurna, sehingga terkadang belum mampu menyelesaikan problemnya dengan pemahaman yang benar. Banyak orang tua (ibu) yang tidak mengenal dengan baik potensi-potensi anak. Tidak mampu membedakan antara kebutuhan jasmani dan naluri. Akibatnya, sering merasa kesulitan ketika harus menangani masalah perilaku anak.

Sebagai contoh, anak yang terus menerus menangis sering membuat ibunya kesal. Ketika anak menangis, hal pertama yang semestinya dilakukan adalah mencari tahu kenapa anak terus menangis. Bisa jadi lapar, sakit, ngantuk, haus, atau ingin digendong. Disinilah dibutuhkan analisa yang tepat. Anak yang menangis karena lapar, tidak bisa dihentikan tangisnya dengan gendongan, karena lapar merupakan kebutuhan jasmani yang harus dipenuhi tidak bisa dialihkan. Anak lapar membutuhkan makan, bukan gendongan, maka saat itu juga anak harus segera diberi makan. Belajar mengenali potensi anak dapat dimulai dengan melakukan analisa-analisa kecil dari setiap masalah anak. Bagaimana mungkin penyelesaian masalah akan didapat kalau akar masalahnya sendiri tidak dikenali.

3. Pelajari Tumbuh Kembang Anak

Setiap anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan usianya. Ketidak tahuaan orang tua tentang tumbuh kembang anak sesuai usia, bisa menimbulkan tekanan. Apalagi jika orang tua terlalu ambisius dalam menuntut hasil bukan proses. Pendidikan dan pengasuhan yang baik harus dilakukan sesuai dengan usia anak. Pengetahuan tentang tumbuh kembang akan sangat membantu dalam melakukan penanganan terhadap masalah anak, sehingga tidak sempat stress karena salah memperlakukan anak. Anak butuh kesempatan untuk mencoba kemampuan baru yang dimilikinya. Anak umur 3 tahun yang ingin mencoba makan sendiri, maka ibu harus siap dengan nasi yang tercecer dimana-mana. Karena anak usia 3 tahun tentu belum bisa terampil memakai sendok atau memasukkan makanan tepat di mulutnya. Atau ia ingin mengambil minum memakai wadah gelas kaca, karena dia sering melihat ibunya minum dengan gelas seperti itu. Biarkan saja, sampaikan dengan lembut untuk memegangnya dengan hati-hati dan awasi dari jauh. Banyak ibu yang tidak memahami masalah ini, dan tidak jarang pula yang menimbulkan stress. Padahal sesungguhnya dengan mencoba-coba, anak sedang melakukan proses belajar.

4. Kerjasama

Mengasuh dan mendidik anak memang tugas utama ibu, tapi diperlukan juga kerjasama untuk meringankan tugasnya. Sekali waktu suami membantu atau menghendel pekerjaan rumah dan anak-anak dengan mengajak orang-orang terdekat yang bisa diminta bantuannya. Luangkan waktu khusus bersama suami untuk membicarakan persoalan anak-anak dan mencari solusinya, terutama yang sekiranya bisa menimbulkan stress. Mempekerjakan pembantu rumah tangga juga akan sangat membantu meringankan pekerjaan rutin. Sehingga ibu bisa punya lebih banyak waktu untuk memperhatikan anak-anak. Tetapi jika tidak, cobalah untuk bekerja efektif dan efisien dengan manajemen waktu yang baik. Banyak ibu yang merasa sangat capai dengan pekerjaan rumah tangga hanya karena sebenarnya tidak pandai mengatur waktu. Jika mempunyai anak yang relatif lebih besar, dapat ditanamkan pengertian pada mereka untuk ikut membantu mengelola tugas rumah tangga sehari-hari. Ajarkan prinsip kerja sama dan tanggung jawab sejak dini pada anak, agar ia terbiasa bersikap mandiri, berinisiatif dan dapat diandalkan.

5. Jauhkan Anak Dari Situasi yang Menekan

Anak rewel terkadang hanya karena merasa tidak nyaman. Maka perlu diperhatikan saat-saat anak mengalami kelelahan. Kapan dia harus makan dan beristirahat. Ketika merasa tidak nyaman, capai, lelah, ngantuk, lapar maka gampang sekali anak menimbulkan masalah.

6. Cari teman Untuk Berbagi

Teman merupakan sesuatu yang sangat berharga dalam hidup. Bayangkan jika banyak sekali masalah yang dihadapi, tetapi tidak ada teman curhat yang dapat dipercaya. Ibarat gelas jika diisi air terus menerus, maka akan tumpah luber kemana-mana. Pastikan bahwa teman yang dipilih benar-benar yang bisa membantu bukan teman yang justru akan menambah masalah baru. Mengunjungi atau berbagi pengalaman dengan para ibu yang sukses dalam melakukan pengasuhan terhadap anak-anak akan sangat membantu. Suami tentu saja diharapkan dapat menjadi teman (sahabat) terbaik buat isteri untuk menumpahkan segala masalahnya termasuk urusan anak-anak. Insya Allah curhat dengan suami rahasia akan lebih terjaga. .

7. Sabar

Sabar merupakan cara mengatasi stress yang paling jitu. Jika tidak dengan kesabaran, bagaimana mungkin akan sanggup menghadapi setiap masalah anak-anak dengan baik dari sejak bangun tidur sampai tidur kembali. Sabar disertai dengan niatan ikhlas hanya semata-mata untuk mencari ridlo Allah SWT akan menjadi energi yang luar biasa dalam menjalani kehidupan. Maka seberat apapun beban dan ujian yang diberikan lewat anak-anak Insya Allah akan dapat dihadapi dengan ringan.

8. Tawakal dan Doa

Tak ada masalah yang tidak ada penyeselesaian. Begitu pula dengan persoalan anak-anak. Bertawakallah kepada Allah, maka akan diberi jalan yang kadang di luar perkiraan. Saat sudah merasa sangat tertekan dengan persoalan anak-anak, rasanya sudah tidak ada jalan keluar, tanpa diduga terjadi perubahan yang luar biasa pada anak-anak kita. Kepasrahan puncak kepada Allah perlahan akan meringankan beban dan tidak menimbulkan stress. Berdoalah selalu minta bantuan Allah SWT dalam menyelesaikan masalah anak-anak. Kadang kita sudah berusaha optimal untuk memperlakukan dan memberikan yang terbaik. Tetapi sejatinya hanya Allah jualah yang membukakan mata, hati dan pikiran anak-anak kita untuk mau mengerti seperti yang kita inginkan. Sebutkan namanya satu persatu ketika mendoakan mereka. Mintalah jalan kepada Allah sesuai dengan apa yang kita inginkan untuk masing-masing anak. Doa akan memberikan kekuatan ketika kita menghadapi anak-anak dan permasalahannya. Karena hanya Allah jualah yang paling mengerti apa yang terbaik untuk anak-anak kita. Doa akan menguatkan kita dalam menghadapi masalah seberat apapun.



Berbagi