APA KATA MEREKA TENTANG KAMI

Testimoni
Pak Rahmat
Alumni

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada guru dan seluruh staff Bina Amal 03 yang sudah mendidik anak kami, baik saat di playgroup sampai di TK sekarang ini. Saya merasa bahwa kesabaran dan ketelatenan ibu-ibu guru di Bina Amal 03 bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua. Dan karena kesabaran, ketelatenan, serta pendekatan yang terus-menerus membuat anak kami yang awalnya dulu tidak mau bersekolah bahkan takut ke sekolah, sekarang sudah merasa enjoy dan happy bersekolah, bahkan jika diminta libur sekolah tidak mau. Hal yang tidak kalah penting di TKIT Bina Amal 03 mengutamakan pendidikan karakter ke anak, hal ini sangat bagus karena pendidikan karakter memang harus diterapkan sejak usia dini.

Testimoni
Pak Joko
Alumni

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada guru dan seluruh staff Bina Amal 03 yang sudah mendidik anak kami, baik saat di playgroup sampai di TK sekarang ini. Saya merasa bahwa kesabaran dan ketelatenan ibu-ibu guru di Bina Amal 03 bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua. Dan karena kesabaran, ketelatenan, serta pendekatan yang terus-menerus membuat anak kami yang awalnya dulu tidak mau bersekolah bahkan takut ke sekolah, sekarang sudah merasa enjoy dan happy bersekolah, bahkan jika diminta libur sekolah tidak mau. Hal yang tidak kalah penting di TKIT Bina Amal 03 mengutamakan pendidikan karakter ke anak, hal ini sangat bagus karena pendidikan karakter memang harus diterapkan sejak usia dini.

Testimoni
Pak Bambang
Alumni

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada guru dan seluruh staff Bina Amal 03 yang sudah mendidik anak kami, baik saat di playgroup sampai di TK sekarang ini. Saya merasa bahwa kesabaran dan ketelatenan ibu-ibu guru di Bina Amal 03 bisa membimbing dan mendidik anak saya menjadi anak yang sholih, berbakti pada orang tua. Dan karena kesabaran, ketelatenan, serta pendekatan yang terus-menerus membuat anak kami yang awalnya dulu tidak mau bersekolah bahkan takut ke sekolah, sekarang sudah merasa enjoy dan happy bersekolah, bahkan jika diminta libur sekolah tidak mau. Hal yang tidak kalah penting di TKIT Bina Amal 03 mengutamakan pendidikan karakter ke anak, hal ini sangat bagus karena pendidikan karakter memang harus diterapkan sejak usia dini.

Featured Posts

Featured Posts

Arsip

Error 404

Sorry! The content you were looking for does not exist or changed its url.

Please check if the url is written correctly or try using our search form.
Ekstrakurikuler

Sarana pengembangan bakat minat yang mewadahi kegiatan anak. Ada banyak pilihan Ekstra kurikuler, diantaranya : Akademik : Matematika, IPS, Fisika, Biologi, Desain Grafis, English Club, Arabic Club Kewiraan : Pramuka, PMR, Paskibra Seni : Teater, Nasyid, Cerpen, Kaligrafi, Qiroah, Rebana, Sinematografi Olah Raga : Basket, Futsal, Voli, Badminton, Beladiri, Panahan

Selengkapnya
Puncak Tema

PUNCAK TEMA Puncak Tema adalah kegiatan untuk memberikan kebermaknaan pembahasan tema, maka pada setiap akhir tema perlu dikokohkan dengan puncak tema.. Kegiatan puncak tema bersifat menggembirakan, penguatan sikap, pengetahuan, keterampilan yang melibatkan berbagai pihak terutama orang tua/keluarga. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan cara : Berdiskusi dengan anak tentang pengalaman yang berkaitan dengan tema yang sudah digunakan. Mengajak anak untuk menceritakan kembali hasil karya selama penggunaan tema kepada teman, orang tua dan atau keluarga. Kunjungan lapangan dalam rangka penguatan kompetensi yang sudah dimiliki anak. Mengundang orang tua untuk kegiatan bersama yang berkaitan dengan tema. Membuat setting lingkungan sesuai dengan tema TRANSISI ANTAR TEMA Setelah mengakhiri tema guru harus dapat mengkaitkan tema sebelum dan tema yang akan digunakan selanjutnya untuk membangun minat dan ketertarikan anak dalam memasuki kegiatan main di tema berikutnya. Proses ini disebut transisi antar tema. Transisi antar tema yang dilakukan dengan berbagai cara antara lain: Diskusi tentang pengalaman anak terkait tema lama Berkunjung ke suatu tempat yang terkait dengan tema baru Membacakan cerita yang terkait dengan tema baru Berdiskusi sesuai dengan pengalaman anak yang terkait dengan tema baru Mengundang narasumber yang memiliki keahlian/pengetahuan terkait dengan tema baru

Selengkapnya
Takhasus Al Quran

Adalah program menghapal Al Quran 30 Juz. Program ini diawali dengan tahsin, yaitu mengeluarkan setiap huruf-huruf al Quran dari tempat keluarnya dengan memberikan hak dan mustahaknya.” Atau dengan kata lain menyempurnakan semua hal yang berkaitan dengan kesempurnaan pengucapan huruf-huruf al Quran dari aspek sifat-sifatnya yang senantiasa melekat padanya dan menyempurnakan pengucapan hukum hubungan antara satu huruf dengan yang lainnya seperti idzhar, idgham, ikhfa dan sebagainya. Dengan kata lain adalah memperbaiki bacaan santri agar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Adapun metode menghafal yang di terapkan menganut prinsip “Penambahan” (Ziadah) dan “Pengulangan” (Murojaah). Cara menghafalkan santri dalam satu hari harus mengajukan tambahan hafalan pada pagi dan malam hari serta mengulang kembali hafalan pada sore hari. Santri dibagi menjadi kelompok-kelompok/halaqoh hafalan yang dipimpin oleh satu ustadz pembimbing. Setiap ustadz pembimbing bertanggungjawab mengawasi dan mengoreksi kualitas bacaan santri

Selengkapnya
Pendidikan Karakter

Penanaman nilai-nilai karakter merupakan hal penting yang harus ditanamkan pada siswa dari jenjang sekolah rendah hingga perguruan tinggi. Religius adalah salah satu unsur utama dalam pendidikan karakter. Bina Amal adalah salah satu sekolah yang telah lama mengimplementasikan nilai-nilai agama Islam pada diri siswa. Model penanaman Pendidikan karakter pada siswa di Sekolah Islam Terpadu Bina Amal Semarang meliputi dua ruang, yakni ruang dalam sekolah dan ruang luar sekolah. Di dalam sekolah, model yang diterapkan meliput i; (1) Pembiasaan adab harian di sekolah, (2) pembiasaan berpakaian Islam syar’I baik siswa maupun guru, (3) pembiasaan pelafalan kalam Islami sebelum pelajaran, (4) Pembiasaan pergaulan Islami, (5) Menempatkan pelajaran Quran sebelum matapelajaran umum, (6) program salat berjamaah, (7) program makan siang bersama, dan (8) peka ananda.

Selengkapnya
Logo
Slide 2
Slide 1

Slider

4-latest-1110px-slider

Comments

4-comments

[Yayasan][horizontal][animated][7]

Recent Post [simple][recent][10]

Bina Amal Semarang


Yayasan Bina Amal

Populer

Goes To Campus SMA IT Bina Amal 2020

Semarang,  11-13 Februari 2020, SMA IT Bina Amal mengadakan agenda tahunan untuk siswa-siswi kelas XI yakni Goes To Campus (GTC). Pada GTC tahun ini sekolah memutuskan untuk berkunjung ke Universitas_Universitas yang ada di wilayah Jawa Timur, yakni Institut Teknologi Sepuluh November yang ada di Kota Surabaya dan Universitas Brawijaya yang ada di Kota Malang. Sebanyak 52 siswa dan siswi yang terdiri dari kelas IPS dan IPA mengikuti acara ini. Pada acara yang berlangsung kurang lebih tiga hari tersebut semua siswa dan guru pendamping antusias untuk menjalani setiap kegiatan yang telah terjadwal sebelumnya dengan penuh semangat.  Pada kunjungan pertama, rombongan SMA IT Bina Amal mengunjungi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan di terima di perpustakaan ITS lantai 4. Ketika di ITS pihak universitas memaparkan profil terkait ITS dan menjelaskan juga jurusan/ departemen yang ada di ITS dan biaya kuliah. Setelah dipaparkan profil ITS dilanjutkan dengan sesi Tanya j...

Agar Penglihatan Anak Sehat

Sebuah studi di Australia menemukan bahwa 1 dari 16 anak usia pra-sekolah mempunyai masalah penglihatan. Masalah yang paling umum adalah astigmatisma (mata silindris), rabun jauh, dan amblyopia atau ‘mata malas’. Hasil penelitian tersebut menegaskan pentingnya deteksi dini dan tindakan untuk mengoreksi masalah penglihatan sedini mungkin agar saat masuk sekolah anak memiliki sepasang mata sehat, demikian saran para peneliti yang dimuat dalam jurnal Ophthalmology.  “Pada usia dini, masalah penglihatan yang ringan masih mudah diperbaiki, misalnya dengan penggunaan kacamata. Tapi jika masalah dibiarkan, bisa jadi sudah tidak bisa diperbaiki saat anak lebih besar. Apalagi jika masalah penglihatan cukup berat, kemungkinan besar justru akan bertambah parah,” ujar Dr.Rohit Varma, salah satu peneliti dari University of Southern California, AS. Anak mengalami masalah penglihatan karena berbagai sebab, “Beberapa di antaranya merupakan faktor genetik, dan kemungkinan dipengaruhi ...

New Discovery SMP IT Bina Amal : "Dedikasi Tanpa Henti Untuk Indonesia Yang Benderang"

Semarang, 18 Februari 2020 Siswa dan siswi Kelas 7 SMP IT Bina Amal didampingi  Ustadz Muslih, Ustadz Vias, Ustadz Mustakim, Ustadz Imam, Ustadzah Ifah, Ustadzah Winta, Ustadzah Hikmah dan Ustadzah Eva melaksanakan kegiatan Puncak Tema dengan tema New Discovery. Adapun tujuan puncak temanya adalah PT PLN Pusharlis UP2W V Semarang. Setelah apel asrama siswa diminta untuk Sholat Dhuha kemudian berkumpul di Lapangan Futsal SMIT Bina Amal pukul 07.15 wib dilanjutkan breafing dan penjelasan penugasan lembar kerja siswa pukul 07.15 - 07.45. Pukul 07.45 - 08.30 perjalanan menuju ke PT PLN Pusharlis UP2W V Semarang. Alhamdulillah, setiba di Pusharlis, siswa disambut Bapak Handy selaku perwakilan PT PLN Pusharlis UP2W V Semarang yang tampil enerjik bak motivator dimeriahkan dengan pembagian bingkisan dalam sesi tanya jawab sehingga acara menjadi dinamis dan seru. Bapak Edwin selaku manajer PT PLN Pusharlis UP2W V Semarang menjelaskan bahwa "Pusharlis adalah unit dari PT PLN yang bergerak...

Kreatif Membuat Anak Menjadi Kreati

Siswa Bina Amal saat acara perkemahan Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk membuat anak kita menjadi kreatif  dan Cerdas, lakukanlah berbagai hal yang sederhana dengan anak kita tercinta, tidak butuh sesuatu yang mahal, yang di perlukan adalah kreatifitas dan kemauan kita untuk membuat ruang bagi anak-anak tercinta melakukan aktifitas yang menyenangkan, sekaligus mampu membangun anak menjadi kreatif dan cerdas. Dirumah kita biasanya ada keretas-keretas sisa kita mencetak (nge-print) tidak terpakai, nah biar ada manfaatnya gunakanlah keretas tersebut sebagai media anak-anak kita untuk menjadi lebih kreatif dengan menulis dan membuat gambar pada keretas yang kita tempel di dinding rumah. menulis dan menggambar adalah aktivitas yang menyenangkan bagi anak-anak, biasanya anak-anak kita mencoret-coret dimana saja seperti di dingding rumah. tentu ini adalah salah satu solusi agar tembok rumah kita tidak kontor oleh coretan tangan kreatif anak-anak kita terci...

Kumpulkan 35 Juta Lebih, Bina Amal Salurkan Donasi ke Rohingya

Semarang- Ratusan pelajar dari Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Bina Amal Semarang, Rabu, menggelar aksi solidaritas serta penggalangan dana guna membantu etnis Rohingya yang menjadi korban tindak kekerasan di Myanmar. Hari ini, Rabu, 06/09/2017 bertempat di Kampus Jl. Kyai saleh no. 8, Kota Semarang. Aksi solidaritas yang berlangsung di halaman sekolah dimulai dengan doa bersama, berbagai orasi dukungan moral untuk rakyat Rohingya dari siswa-siswi Bina Amal dan guru maupun Kepala Sekolah, kemudian dilanjutkan dengan penggalangan dana secara sukarela yang telah mereka persiapkan dari rumah. Satu per satu pelajar dari beberapa tingkatan yang berbaris rapi memasukkan sejumlah uang ke kotak kaca bertuliskan "Infaq Solidaritas Rohingya". Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu Bina Amal Eka Mulyanto mengatakan bahwa aksi solidaritas yang dilakukan ratusan pelajar ini merupakan bagian dari pendidikan karakter terkait dengan penanaman kepe...

Dampak Positif dan Negatif Homeschooling Untuk Anak

Homeschooling merupakan alternatif baru yang hadir dalam dunia pendidikan di dunia. Terutama di Indonesia, Homeschooling mulai dikenal dan dilirik sebagai salah satu alternatif pelaksanaan pembelajaran yang cukup efektif. Banyak orang yang beranggapan bahwa homeschooling lebih baik dibandingkan dengan sekolah formal pada umumnya, namun jika dibandingkan dan dilihat lebih seksama, kedua lembaga pembelajaran ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Bagi setiap keluarga yang memutuskan anaknya untuk menjalani homeschooling maka hasil yang didapat akan bervariasi tergantung pada kondisi dan metode pembelajaran yang dipilih apakah memang sesuai dengan mereka atau tidak. Nah, sebelum anda memutuskan menyekolahkan anak dengan metode homeschooling, ada baiknya jika anda mempertimbangkan beberapa keuntungan dan kerugian yang berdampak pada anak. Seperti apa? kita simak berikut ini. Apa Sajakah Keuntungan atau Dampak positif yang didapat Anak Saat Homeschooling? 1. Kebebasan Dal...

Bekas-bekas kebaikan apa yang tertinggal dalam diri kita setelah Ramadhan berlalu?

Bulan Ramadhan yang penuh dengan berkah dan keutamaan berlalu sudah. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang celaka karena tidak mendapatkan pengampunan dari Allah Subhanahu wa ta’ala selama bulan Ramadhan, sebagaimana tersebut dalam doa malaikat Jibril dan diamini Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni (oleh Allah Subhanahu wa ta’ala).” (HR. Ahmad [2/254], Al-Bukhari dalam al-Adabul mufrad No. 644, Ibnu Hibban No. 907 dan al-Hakim [4/170]; dinyatakan sahih oleh Ibnu Hibban, al-Hakim, adz-Dzahabi dan al-Albani) Salah seorang ulama salaf berkata, “Barangsiapa yang tidak diampuni dosa-dosanya di bulan Ramadhan, maka tidak akan diampuni dosa-dosanya di bulan-bulan lainnya.” (dinukil oleh imam Ibnu Rajab dalam Kitab Latha-iful ma’aarif, hal. 297) Oleh karena itu, mohonlah dengan sungguh-sungguh kepada Allah Subhanahu wa ta’ala agar Dia menerima amal kebaikan k...

Lima Hal Positif Yang Perlu Ditanamkan Dalam Diri Kid Jaman Now

Kids Zaman Now begitu viral di dunia nyata maupun di dunia maya. Istilah yang begitu mudah di dengar dan ditirukan banyak orang. Apa sih sebenarnya arti Zaman Now itu sendiri? Jaman dalam istilah umum berarti masa / waktu dan Now dari bahasa inggris yang artinya sekarang atau kekinian. Pertanyaannya adalah mengapa tidak memakai istilah anak jaman sekarang saja atau anak kekinian? Saya fikir ini ini bukan masalah istilah biar keren dengan menggunakan bahasa inggris akan tetapi pemakaian istilah ini merujuk kepada Kids Zaman Now sangat lekat dengan dunia digital dan media sosial. Hal inilah yang membedakan masa muda kita dengan anak-anak yang lahir tahun 2000an.  Perkembangan teknologi dan tidak diimbangi dengan kesiapan mental para user akan menimbulkan efek samping yang membahayan. Berikut akan saya sampaikan beberapa fakta sederhana tetapi kalau dibiarkan akan menjadi Petaka Sosial. Pada masa 90an sampai masuk tahun 2000 generasi waktu itu belum terlalu disibukkan dengan “G...

Pentingnya Membangun Komunikasi dengan Anak untuk menjadi Generasi Juara

Psikolog Nurina, S.Psi., CHA., CGA SD IT Bina Amal Semarang mengadakan Seminar Smart Parenting dengan tema " Pentingnya Membangun Komunikasi dengan Anak untuk menjadi Generasi Juara bersama psikolog Nurina, S.Psi., CHA., CGA. Seminar diadakan pada Sabtu, 24 September 2016 dengan peserta merupakan wali murid siswa, khususnya kelas 1 dan kelas 2. Secara umum, seminar berlangsung dengan lancar. Di awali dengan tilawah dari siswa kelas 1 dan kelas 2. Kemudian ada persembahan gerak dan lagu dari siswa kelas 2 serta pembacaan puisi. Penampilan Gerak dan Lagu Siswa Kelas 2 Acara kemudian dilanjutkan penyampaian materi dan diskusi. Alhamdulillah orang tua juga aktif berpatisipasi dalam tanya jawab. Diharapkan dari seminar ini, orang tua memiliki gambaran dan wawasan terkait pentingnya membangun komunikasi dengan anak. Diawali dengan mengenal gaya belajar anak. Dengan mengenal gaya belajar anak, maka di harapkan orang tua lebih mudah dalam membimbing dan menggali poten...

Post Holiday Blues

Sehabis liburan panjang, biasanya kita merasa ‘berat’ untuk kembali beraktivitas. Ini yang disebut sebagai post holiday blues. Dan sindrom ini melanda siapapun, termasuk anak-anak. Maraton liburan, mulai dari liburan sekolah, libur awal puasa, hingga libur Lebaran menghasilkan liburan yang sangat panjang untuk anak. Setelah masa-masa menyenangkan ini usai, anak mungkin merasa sedih harus kembali ke rutinitasnya yang biasa. Bantu anak mengatasi sindrom post holiday blues: Cari tahu tanda-tandanya. Misalnya nafsu makan berkurang, sulit tidur, moody, malas beraktivitas, bahkan tantrum. Jika hal ini berlangsung lebih dari tiga minggu, Anda harus curiga dan menemui ahli. Dengarkan anak. Berikan perhatian penuh pada anak. Ia akan merasa didukung karena Anda mendengarkan apa yang diutarakan dan dirasakannya. Buat aktivitas menarik. Meski ia malas kembali beraktivitas seperti biasa, Mama harus tetap mengajaknya melakukan sesuatu. Buatlah kegiatan yang bisa menarik minatnya s...

TENTANG BINA AMAL

Yayasan Wakaf Bina Amal adalah Lembaga dakwah yang menjadi bagian integral dari dakwah ummat, untuk dapat memberikan kontribusi positif kepada bangsa dan negara, terutama dalam melahirkan SDM berkualitas yaitu generasi mandiri yang memiliki karakter robbaniyah. Fokus utama Yayasan Wakaf Bina Amal adalah Bidang Pendidikan.

Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT, Yayasan Wakaf Bina Amal yang didirikan sejak tahun 2001, beralamat di Jalan Kyai Saleh no.8 Mugasari Semarang Selatan, memiliki banyak unit Pendidikan yaitu kampus 1 ( PAUDIT dan SDIT Bina Amal), kampus 2 (SMPIT dan SMAIT Bina Amal yang menggunakan sistem pembelajaran Boarding scholl/asrama dalam Pondok Pesantren Tahfidz Bina Amal) ) , kampus 3 (TKIT dan SDIT Bina Amal 02) dan kampus 4 (PAUDIT Bina Amal 03).

Bina Amal menjawab kebutuhan masyarakat yang mencari Pendidikan terbaik buat putra putrinya yang berkesinambungan dari jenjang PAUD hingga SMA. Dengan tenaga pengajar yang sebagian besar terdiri dari generasi muda yang memiliki semangat untuk terus belajar terlebih menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan society 5.0, maka Bina Amal siap menjadi bagian dalam pelopor perubahan dan pembangun peradaban bangsa Indonesia.

TENTANG BINA AMAL

Bina Amal Semarang


Yayasan Bina Amal

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

LEMBAGA PENDIDIK ISLAM TERPADU BINA AMAL TAHUN AJARAN 2023/2024

Trending now

Ini yang Bisa Ibu Lakukan Bila Anak Suka Ngeyel…


“Waktunya mandi, Nak…” kata seorang ibu. Ia sudah menyiapkan keperluannya; ember besar, air hangat, sampo, sabun, dan handuk.


Anak yang dipanggilnya, usianya sudah lima tahun. Malah terlihat makin asyik di depan televisi. Ia mendengar suara ibunya, namun tak menyahut. Pura-pura tak mendengar.

“Adek… ini airnya sudah siap…” panggil ibunya sekali lagi.

Si anak bergeming. Ia khusyuk menonton film kartun yang diputar pada jam sore. Film yang ia tonton memang film kesukaanya. Dan banyak anak-anak lain seusianya. Bahkan kaos yang ia pakai bergambar tokoh. Tas. Hingga buku gambar dan mewarnai.

Ibunya berjalan dari kamar mandi. Langkahnya cepat.

“Kok dipanggil gak dengar sih, Dek..? Ayo sudah waktunya mandi,” kata si ibu sambil mendengus.

“Nantiiii….,” kata si anak tanpa menoleh pada ibunya.

“Sekarang, udah jam berapa ini?”

“Tapi filmnya belum habis. Mamah berisik ih..” jawabnya.

Wajah ibunya merah. Ia marah.

***

Bunda bisa jadi akan mendapati kejadian di atas. Karena pada masa pertumbuhan anak, pasti ada masa ketika anak-anak mulai membangkang dan membantah. Tidak menuruti perkataan orang tuanya. Walaupun itu hanya sekadar hal sederhana. Untuk mandi, misalnya.

Kalau tidak disikapi dengan baik, tak jarang hal itu membuat orang tua marah. Jengkel. Merasa perintahnya tak dituruti. Tak jarang, banyak ibu-ibu yang kemudian main bentak. Main cubit. Saat anak tidak patuh.

Bunda..

Sebenarnya menghadapi anak yang membangkang. Yang tak mendengar perintah Bunda, itu perlu cara khusus. Dan anak membangkang, ngeyel, atau tak mendengar perintah ini bisa terjadi pada usia kapan saja.

Bisa terjadi di usia balita. Usia prasekolah. Bahkan usia remaja dan dewasa.
Maka saat anak menunjukkan tanda-tanda suka ngeyel, jangan dibiarkan sikap itu. Karena hal itu bisa berdampak negatif bagi pertumbuhan karakter dan mentalnya.

Lantas bagaimana cara menghadapi anak yang suka membangkang ini?

Nah, ini yang penting. Saya coba bagikan informasi yang saya dapatkan dari berbagai sumber ya Bunda..

Pertama, sikapi dengan lembut, apalagi bila usia anak masih balita.
Anak yang ngeyel, akan makin ngeyel bila dikerasi. Apalagi bila orang tua malah marah-marah pada anak. Perilaku marah orang tua ini bisa ditiru dan dijadikan pola bagi anak untuk menyelesaikan masalahnya.

Seperti saya kutip dari berbagai literatur, maka “cara bijaksana yang bisa dilakukan adalah jangan mudah terpancing emosi oleh penolakan anak. Berikan penjelasan dengan lemah lembut dan tidak mudah mengumbar kemarahan.”

Kedua, selalu berikan pilihan.
Jangan mendikte anak terus menerus. Paling tepat adalah memberikan perintah dengan gaya mengajak. Atau bisa juga dengan bertanya.

Misalnya begini, “Mau mandi jam empat atau jam setengah lima, Nak?” Begitu bisa. Kreatiflah dalam membujuk anak, jangan “sak-klek” terus-terusan.

Ketiga, Menghargai perilaku positif

Nah, Bunda harus fair ya. Bila anak menunjukkan perbuatan baik, maka berikan pujian pada anak seperlunya.

Keempat, komunikasi aktif.

Ini saya dapatkan dari situs parenting, bahwa “Sikap membangkang anak bisa direndam dengan selalu mengajaknya berkomunikasi aktif. Ajukan setiap peraturan dengan disertai penjelasan. Komunikasi semacam itu akan menyurutkan sikap membangkang anak karena ia paham akan konsekuensi bila ia tak melakukan peraturan itu.”

Kelima, konsisten terhadap aturan yang telah dibuat.

Terapkan peraturan dengan jelas dan menetap, misalnya kalau sudah ditentukan tidur jam 8 malam, patuhi jadwal tersebut dari hari ke hari. Jelaskan apa dampak atau risikonya kalau tidur larut malam. Menerapkan aturan yang konsisten juga melatih anak agar tahu bahwa hidup tak bisa diatur semau-maunya sendiri.

Terakhir, cobalah intropeksi.

Coba dilihat kembali bagaimana selama ini orang tua bersikap pada anak. Jangan-jangan perilaku anak hanya meniru orang tua. Jangan-jangan selama ini kita lebih banyak membentak anak, mendikte, marah-marah pada anak. Intropeksi diri bisa membuat kita lebih memahami diri kita sebagai orang tua.

Nah, kesimpulan yang bisa diambil adalah komunikasi antara orangtua dan anak serta saling mau mendengar adalah poin penting dalam mendidik dan mengajarkan anak. Pembangunan karakter dan mental yang kuat, pasti akan berbuah bagi kehidupan dan kesuksesan anak kelak.

Begitu bunda bila anak ngeyel dan suka membantah. Bila perilaku itu ada dalam diri anak, segera lakukan penanganan sejak dini yaa.. Sebelum terlambat.

Happy parenting yaa… ^_^

Popular Posts

Dwi Prastyo
Dwi Prastyo
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Ini yang Bisa Ibu Lakukan Bila Anak Suka Ngeyel…


“Waktunya mandi, Nak…” kata seorang ibu. Ia sudah menyiapkan keperluannya; ember besar, air hangat, sampo, sabun, dan handuk.


Anak yang dipanggilnya, usianya sudah lima tahun. Malah terlihat makin asyik di depan televisi. Ia mendengar suara ibunya, namun tak menyahut. Pura-pura tak mendengar.

“Adek… ini airnya sudah siap…” panggil ibunya sekali lagi.

Si anak bergeming. Ia khusyuk menonton film kartun yang diputar pada jam sore. Film yang ia tonton memang film kesukaanya. Dan banyak anak-anak lain seusianya. Bahkan kaos yang ia pakai bergambar tokoh. Tas. Hingga buku gambar dan mewarnai.

Ibunya berjalan dari kamar mandi. Langkahnya cepat.

“Kok dipanggil gak dengar sih, Dek..? Ayo sudah waktunya mandi,” kata si ibu sambil mendengus.

“Nantiiii….,” kata si anak tanpa menoleh pada ibunya.

“Sekarang, udah jam berapa ini?”

“Tapi filmnya belum habis. Mamah berisik ih..” jawabnya.

Wajah ibunya merah. Ia marah.

***

Bunda bisa jadi akan mendapati kejadian di atas. Karena pada masa pertumbuhan anak, pasti ada masa ketika anak-anak mulai membangkang dan membantah. Tidak menuruti perkataan orang tuanya. Walaupun itu hanya sekadar hal sederhana. Untuk mandi, misalnya.

Kalau tidak disikapi dengan baik, tak jarang hal itu membuat orang tua marah. Jengkel. Merasa perintahnya tak dituruti. Tak jarang, banyak ibu-ibu yang kemudian main bentak. Main cubit. Saat anak tidak patuh.

Bunda..

Sebenarnya menghadapi anak yang membangkang. Yang tak mendengar perintah Bunda, itu perlu cara khusus. Dan anak membangkang, ngeyel, atau tak mendengar perintah ini bisa terjadi pada usia kapan saja.

Bisa terjadi di usia balita. Usia prasekolah. Bahkan usia remaja dan dewasa.
Maka saat anak menunjukkan tanda-tanda suka ngeyel, jangan dibiarkan sikap itu. Karena hal itu bisa berdampak negatif bagi pertumbuhan karakter dan mentalnya.

Lantas bagaimana cara menghadapi anak yang suka membangkang ini?

Nah, ini yang penting. Saya coba bagikan informasi yang saya dapatkan dari berbagai sumber ya Bunda..

Pertama, sikapi dengan lembut, apalagi bila usia anak masih balita.
Anak yang ngeyel, akan makin ngeyel bila dikerasi. Apalagi bila orang tua malah marah-marah pada anak. Perilaku marah orang tua ini bisa ditiru dan dijadikan pola bagi anak untuk menyelesaikan masalahnya.

Seperti saya kutip dari berbagai literatur, maka “cara bijaksana yang bisa dilakukan adalah jangan mudah terpancing emosi oleh penolakan anak. Berikan penjelasan dengan lemah lembut dan tidak mudah mengumbar kemarahan.”

Kedua, selalu berikan pilihan.
Jangan mendikte anak terus menerus. Paling tepat adalah memberikan perintah dengan gaya mengajak. Atau bisa juga dengan bertanya.

Misalnya begini, “Mau mandi jam empat atau jam setengah lima, Nak?” Begitu bisa. Kreatiflah dalam membujuk anak, jangan “sak-klek” terus-terusan.

Ketiga, Menghargai perilaku positif

Nah, Bunda harus fair ya. Bila anak menunjukkan perbuatan baik, maka berikan pujian pada anak seperlunya.

Keempat, komunikasi aktif.

Ini saya dapatkan dari situs parenting, bahwa “Sikap membangkang anak bisa direndam dengan selalu mengajaknya berkomunikasi aktif. Ajukan setiap peraturan dengan disertai penjelasan. Komunikasi semacam itu akan menyurutkan sikap membangkang anak karena ia paham akan konsekuensi bila ia tak melakukan peraturan itu.”

Kelima, konsisten terhadap aturan yang telah dibuat.

Terapkan peraturan dengan jelas dan menetap, misalnya kalau sudah ditentukan tidur jam 8 malam, patuhi jadwal tersebut dari hari ke hari. Jelaskan apa dampak atau risikonya kalau tidur larut malam. Menerapkan aturan yang konsisten juga melatih anak agar tahu bahwa hidup tak bisa diatur semau-maunya sendiri.

Terakhir, cobalah intropeksi.

Coba dilihat kembali bagaimana selama ini orang tua bersikap pada anak. Jangan-jangan perilaku anak hanya meniru orang tua. Jangan-jangan selama ini kita lebih banyak membentak anak, mendikte, marah-marah pada anak. Intropeksi diri bisa membuat kita lebih memahami diri kita sebagai orang tua.

Nah, kesimpulan yang bisa diambil adalah komunikasi antara orangtua dan anak serta saling mau mendengar adalah poin penting dalam mendidik dan mengajarkan anak. Pembangunan karakter dan mental yang kuat, pasti akan berbuah bagi kehidupan dan kesuksesan anak kelak.

Begitu bunda bila anak ngeyel dan suka membantah. Bila perilaku itu ada dalam diri anak, segera lakukan penanganan sejak dini yaa.. Sebelum terlambat.

Happy parenting yaa… ^_^

Berbagi