Santai Menghadapi Ujian
Hari-hari menjelang ujian bisa jadi sangat melelahkan bagi anak karena mungkin saja anak sudah disuapi try out sejak jauh-jauh hari. Selain itu, keharusan lulus bisa menjadi tekanan yang akan menambah beban mental. Anak yang seharusnya berada dalam kondisi prima menjelang ujian mungkin justru mengalami stres.
Anda bisa membantu anak mengatasi perasaan tertekan yang berlebihan menjelang ujian. Berikut ini beberapa tip untuk membantu anak agar siap menghadapi hal itu.
Tunjukkan perspektif positif
Ujian memang menentukan tapi beri pengertian kepada anak agar tidak menganggap ujian sebagai persoalan hidup dan mati. Tunjukkan dukungan bahwa anak bisa mengerjakan semua soal dengan baik.
Persiapan optimal
Pastikan anak tahu betul bentuk tes yang akan diujikan sehingga dia bisa melakukan persiapan optimal. Misalnya, berapa lama waktu yang diberikan untuk masing-masing jenis mata pelajaran? Apakah ada rehat di antara dua ujian? Apakah bentuk soal berupa pilihan ganda atau esai?
Bersikap mendukung
Pagi di hari ujian, hindari bersikap terlalu bawel atau adu pendapat sehingga anak bisa memulai hari pentingnya dengan baik. Untuk meminimalkan keributan di pagi hari, minta anak untuk menyiapkan segala perlengkapan ujian pada malam sebelumnya. Jika perlu, bantu dia dalam menyiapkan perlengkapan penting seperti nomor ujian.
Menawarkan strategi menghadapi ujian
Meskipun persiapan di malam sebelumnya sudah cukup, anak tetap harus memiliki strategi saat menghadapi ujian. Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda beritahu kepada anak agar dapat mengerjakan ujian secara optimal.
* Membaca pertanyaan dengan cermat. Minta anak agar membaca kalimat pertanyaan dengan hati-hati. Ajarkan dia agar cermat terhadap kata yang diketik tebal, miring, atau diberi garis bawah. Selain itu, minta dia untuk memerhatikan kata-kata seperti ‘tidak’, ‘semua’ atau ‘kecuali’.
* Menebak dengan cerdas. Untuk ujian dengan soal pilihan ganda, ingatkan anak agar tidak mengosongkan jawaban. Sebab, selama sistem penilaian adalah tidak memberi penalti terhadap jawaban yang salah, maka bukan masalah jika anak menebak jawaban.
* Jawab yang mudah dulu. Ingatkan anak untuk tidak membuang-buang waktu memikirkan jawaban dari pertanyaan yang sulit. Sebaliknya, minta dia mengerjakan soal-soal yang mudah terlebih dahulu. Tetapi jangan sampai terlena karena waktu akan terus berjalan. Selain itu, beritahu anak agar tidak perlu panik jika tidak dapat menjawab beberapa pertanyaan dengan benar. Karena, untuk mendapat nilai bagus bukan berarti harus menjawab semua pertanyaan dengan benar.
* Jangan terburu-buru. Meskipun berhasil menjawab semua soal, ingatkan anak agar tidak tergesa-gesa mengumpulkan soal beserta lembar jawaban. Gunakan sisa waktu yang ada untuk kembali memeriksa lembar jawaban, termasuk kolom nama dan nomor ujian yang ada kalanya terlewat tanpa sadar. Khususnya untuk soal bertipe pilihan ganda, periksa kembali semua jawaban. Siapa tahu, karena terlampau terburu-buru, ada jawaban yang terlewat atau malah dibubuhkan pada soal yang salah.
* Tidak ambil pusing terhadap ujian yang telah berlalu. Tak jarang karena penasaran, anak masih membahas soal-soal yang tak bisa dijawab dengan baik di waktu istirahat. Padahal, ini hanya akan membuang-buang waktu karena tidak akan mengubah keadaan. Yakinkan anak agar dia tetap santai dan tak perlu ambil pusing apabila bisa mengerjakan soal sebelumnya dengan baik atau tidak. Karena dia harus fokus untuk menghadapi soal ujian selanjutnya.
Anda bisa membantu anak mengatasi perasaan tertekan yang berlebihan menjelang ujian. Berikut ini beberapa tip untuk membantu anak agar siap menghadapi hal itu.
Tunjukkan perspektif positif
Ujian memang menentukan tapi beri pengertian kepada anak agar tidak menganggap ujian sebagai persoalan hidup dan mati. Tunjukkan dukungan bahwa anak bisa mengerjakan semua soal dengan baik.
Persiapan optimal
Pastikan anak tahu betul bentuk tes yang akan diujikan sehingga dia bisa melakukan persiapan optimal. Misalnya, berapa lama waktu yang diberikan untuk masing-masing jenis mata pelajaran? Apakah ada rehat di antara dua ujian? Apakah bentuk soal berupa pilihan ganda atau esai?
Bersikap mendukung
Pagi di hari ujian, hindari bersikap terlalu bawel atau adu pendapat sehingga anak bisa memulai hari pentingnya dengan baik. Untuk meminimalkan keributan di pagi hari, minta anak untuk menyiapkan segala perlengkapan ujian pada malam sebelumnya. Jika perlu, bantu dia dalam menyiapkan perlengkapan penting seperti nomor ujian.
Menawarkan strategi menghadapi ujian
Meskipun persiapan di malam sebelumnya sudah cukup, anak tetap harus memiliki strategi saat menghadapi ujian. Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda beritahu kepada anak agar dapat mengerjakan ujian secara optimal.
* Membaca pertanyaan dengan cermat. Minta anak agar membaca kalimat pertanyaan dengan hati-hati. Ajarkan dia agar cermat terhadap kata yang diketik tebal, miring, atau diberi garis bawah. Selain itu, minta dia untuk memerhatikan kata-kata seperti ‘tidak’, ‘semua’ atau ‘kecuali’.
* Menebak dengan cerdas. Untuk ujian dengan soal pilihan ganda, ingatkan anak agar tidak mengosongkan jawaban. Sebab, selama sistem penilaian adalah tidak memberi penalti terhadap jawaban yang salah, maka bukan masalah jika anak menebak jawaban.
* Jawab yang mudah dulu. Ingatkan anak untuk tidak membuang-buang waktu memikirkan jawaban dari pertanyaan yang sulit. Sebaliknya, minta dia mengerjakan soal-soal yang mudah terlebih dahulu. Tetapi jangan sampai terlena karena waktu akan terus berjalan. Selain itu, beritahu anak agar tidak perlu panik jika tidak dapat menjawab beberapa pertanyaan dengan benar. Karena, untuk mendapat nilai bagus bukan berarti harus menjawab semua pertanyaan dengan benar.
* Jangan terburu-buru. Meskipun berhasil menjawab semua soal, ingatkan anak agar tidak tergesa-gesa mengumpulkan soal beserta lembar jawaban. Gunakan sisa waktu yang ada untuk kembali memeriksa lembar jawaban, termasuk kolom nama dan nomor ujian yang ada kalanya terlewat tanpa sadar. Khususnya untuk soal bertipe pilihan ganda, periksa kembali semua jawaban. Siapa tahu, karena terlampau terburu-buru, ada jawaban yang terlewat atau malah dibubuhkan pada soal yang salah.
* Tidak ambil pusing terhadap ujian yang telah berlalu. Tak jarang karena penasaran, anak masih membahas soal-soal yang tak bisa dijawab dengan baik di waktu istirahat. Padahal, ini hanya akan membuang-buang waktu karena tidak akan mengubah keadaan. Yakinkan anak agar dia tetap santai dan tak perlu ambil pusing apabila bisa mengerjakan soal sebelumnya dengan baik atau tidak. Karena dia harus fokus untuk menghadapi soal ujian selanjutnya.
Berbagi
Komentar