Saat Anak Menemui Kegagalan
Anak Anda tentu ingin mendapatkan nilai tinggi untuk matematika. Tapi nilai ulangannya yang terakhir masih di menunjukkan angka enam. Apakah itu dia gagal dalam ulangan matematika? Apa yang bisa Anda lakukan? Cobalah langkah-langkah berikut ini.
Tinjau ulang target anak. Mungkin targetnya masih kabur atau malah terlalu berlebihan.
Tanyakan saran anak Anda. Anak-anak cenderung untuk mengikuti keinginannya sendiri mengenai langkah selanjutnya.
Membantu membayangkan keuntungannya. Tanyakan, “Bagaimana perasaanmu jika mendapat nilai lebih baik di ulangan berikutnya?”
Berbagi rasa frustasi. Anak mungkin akan merasa lebih baik jika Anda memberitahu bahwa dulu Anda juga sempat mengalami kesulitan ketika belajar pembagian.
Pujilah dia. Meski anak Anda tidak berhasil mendapatkan nilai yang diharapkannya, Anda tetap memuji usahanya (“Mama bangga kamu bisa serius belajar”).
Jangan gunakan ancaman atau sogokan. Menawarkan video game sebagai pengganti nilai 9, atau hukuman untuk nilai 5, tidak akan membantu anak Anda untuk memahami sikap pantang menyerah.
Tinjau ulang target anak. Mungkin targetnya masih kabur atau malah terlalu berlebihan.
Tanyakan saran anak Anda. Anak-anak cenderung untuk mengikuti keinginannya sendiri mengenai langkah selanjutnya.
Membantu membayangkan keuntungannya. Tanyakan, “Bagaimana perasaanmu jika mendapat nilai lebih baik di ulangan berikutnya?”
Berbagi rasa frustasi. Anak mungkin akan merasa lebih baik jika Anda memberitahu bahwa dulu Anda juga sempat mengalami kesulitan ketika belajar pembagian.
Pujilah dia. Meski anak Anda tidak berhasil mendapatkan nilai yang diharapkannya, Anda tetap memuji usahanya (“Mama bangga kamu bisa serius belajar”).
Jangan gunakan ancaman atau sogokan. Menawarkan video game sebagai pengganti nilai 9, atau hukuman untuk nilai 5, tidak akan membantu anak Anda untuk memahami sikap pantang menyerah.
Berbagi
Komentar