Tips Memilih Video Game untuk Anak Anda
Apakah anak-anak Anda fanatik video game? Jika demikian, Anda tidak sendirian. Studi menunjukkan bahwa mayoritas anak-anak Amerika bermain video game. Anda juga tidak sendirian jika Anda mengambil kesenangan dalam melihat orang-orang muda Anda menjerit dengan gembira balap mini-jamur melalui hutan yang lebat.
Itu dikatakan, ketika anak-anak yang sama memasuki masa remaja mereka, kebiasaan game video mereka dapat dan sering melakukan perubahan secara mendasar. Asik bermain sendirian dan tidak mau dipotong lagi. Remaja lebih suka interaksi sosial dan persaingan tinggi. Untuk video game, ini dapat melibatkan lebih intens kompetisi multi-player. Sebagai orang tua, kita memahami bahwa ini adalah normal dan tak terelakkan. Namun itu tidak berarti sebagai orang tua kita menjadi “lepas tangan” akan hobi anak tersebut. Memilih video game untuk Anak Anda harus dilakukan dengan cermat. Karena cukup banyak video games yang mengandung unsur kekerasan, kata-kata yang kasar, serta tampilan “seksi” dari para tokoh yang ada di video games tersebut.
Dan berikut ini adalah Tips Memilih Video Game untuk Anak Anda.
1. Cari tahu rating dari video game tersebut.
Ini adalah tips pertama, dan terpenting dibanding tiga tips lainnya. Untuk menentukan apakah permainan tertentu yang tepat untuk anak Anda, kita harus mulai dengan mecari tahu rating video games tersebut. The Entertainment Software Rating Board (ESRB website), sebuah organisasi non profit, memberikan rating/peringkat yang muncul di hampir setiap video game. Bagian depan dan belakang dari cover video game tersebut akan terdapat peringkat satu dari enam peringkat usia. Pada bagian belakang paket, di samping rating, deskripsi konten menjelaskan apa yang mungkin telah memicu rating, dan menunjukkan apa yang mungkin menarik atau perhatian kepada orang tua.
Dengan menggunakan rating ini, anda dapat mengetahui secara tepat apakah video game ini cocok untuk dimainkan oleh anak Anda. Sebab pemilihan video game yang kurang tepat, akan memicu perilaku yang tidak baik pada anak. Semisal anak menjadi suka berkata kasar/kotor, anak jadi menyukai kekerasan, dan berbagai macam efek negatif lain yang akan terjadi.
2. Tetap pada pendirian Anda.
Kebanyakan orang tua telah mendengar anak-anak mereka mengucapkan: “Semua teman-teman aku boleh memainkannya, masa aku ga boleh?!! “.
Hal tersebut cukup wajar bagi anak-anak untuk menginginkan apa yang dimiliki oleh anak-anak yang lebih tua. Namun, sebagai orang tua tidak perlu ragu untuk mengatakan “tidak” ketika permainan tampaknya tidak sesuai untuk mereka. Banyak survey menunjukkan bahwa mayoritas orang tua mengatakan, bahwa mereka tidak pernah mengizinkan anak-anak mereka di yang berusia dibawah 17 tahun untuk bermain game dengan rating Mature/Dewasa (baca lagi tips nomor 1).
3. Set Parental Controls Anda.
Tidak ada orang tua dapat bersama dengan anak mereka sepanjang waktu, sehingga menjadi sangat penting bagi Anda untuk terus melakukan kontrol pada anak. Untuk beberapa device Microsoft Xbox 360, Nintendo Wii, PLAYSTATION 3, Sony PlayStation Portable (PSP), game console tersebut memiliki fasilitas settings terhadap game dengan rating tertentu. Apabila Anda sedang tidak berada dekat dengan anak Anda, dan mereka mencoba untuk memainkan game dengan rating yang tidak Anda perbolehkan, maka video game console tersebut akan menolak untuk memainkan video game yang anak Anda inginkan. Dengan setting otomatis berdasarkan ESRB, maka Anda akan lebih tenang karena anak tidak memainkan video game yang tidak sesuai dengan tingkat umurnya.
Untuk melakukan pengaturan (setting) tersebut-pun cukup mudah. Anda bisa memberi kunci (password) pada game console tersebut, maka anak tidak akan dapat merubah pengaturan yang telah Anda buat.
4. Menggali Lebih Dalam.
Tips Memilih Video Game untuk Anak yang ke-empat adalah menggali lebih dalam. Kita harus menyadari bahwa kita dan anak tumbuh pada masa dan era yang berbeda. Kalau dulu kita bermain petak umpet, galasin, masak-masakan, rumah-rumahan dan berbagai permainan tradisional lainnya, tentu saja permainan tersebut menjadi konservatif dan kuno bagi “anak sekarang”.
Dan kita juga harus menyadari bahwa tidak dapat memaksakan permainan tersebut pada anak kita. Tapi hal tersebut bukan berarti kita tidak melakukan kontrol dan penelusuran mendalam tentang apa yang akan mereka mainkan.
Ditengah kemajuan era teknologi sekarang ini, Anda dapat menggunakan internet. Cari tahu rating sebuah game, review game tersebut, tokoh-tokoh yang ada dalam game tersebut dan lain sebagainya. Ingat, Anda yang mengeluarkan uang, dan tentu saja Anda yang membeli. Maka sudah seharusnya juga Anda mengetahui secara detail patas atau tidaknya video game tersebut untuk dimainkan oleh anak Anda.
Bila anak anda merengek-rengek, ingat kembali tips nomor 2 “Tetap Pada Pendirian Anda”. Ada baiknya kita memilih game yang baik untuk perkembangan otak anak. Karena selain menyenangkan, juga akan mencerdaskan buah hati tercinta.
Itu dikatakan, ketika anak-anak yang sama memasuki masa remaja mereka, kebiasaan game video mereka dapat dan sering melakukan perubahan secara mendasar. Asik bermain sendirian dan tidak mau dipotong lagi. Remaja lebih suka interaksi sosial dan persaingan tinggi. Untuk video game, ini dapat melibatkan lebih intens kompetisi multi-player. Sebagai orang tua, kita memahami bahwa ini adalah normal dan tak terelakkan. Namun itu tidak berarti sebagai orang tua kita menjadi “lepas tangan” akan hobi anak tersebut. Memilih video game untuk Anak Anda harus dilakukan dengan cermat. Karena cukup banyak video games yang mengandung unsur kekerasan, kata-kata yang kasar, serta tampilan “seksi” dari para tokoh yang ada di video games tersebut.
Dan berikut ini adalah Tips Memilih Video Game untuk Anak Anda.
1. Cari tahu rating dari video game tersebut.
Ini adalah tips pertama, dan terpenting dibanding tiga tips lainnya. Untuk menentukan apakah permainan tertentu yang tepat untuk anak Anda, kita harus mulai dengan mecari tahu rating video games tersebut. The Entertainment Software Rating Board (ESRB website), sebuah organisasi non profit, memberikan rating/peringkat yang muncul di hampir setiap video game. Bagian depan dan belakang dari cover video game tersebut akan terdapat peringkat satu dari enam peringkat usia. Pada bagian belakang paket, di samping rating, deskripsi konten menjelaskan apa yang mungkin telah memicu rating, dan menunjukkan apa yang mungkin menarik atau perhatian kepada orang tua.
Dengan menggunakan rating ini, anda dapat mengetahui secara tepat apakah video game ini cocok untuk dimainkan oleh anak Anda. Sebab pemilihan video game yang kurang tepat, akan memicu perilaku yang tidak baik pada anak. Semisal anak menjadi suka berkata kasar/kotor, anak jadi menyukai kekerasan, dan berbagai macam efek negatif lain yang akan terjadi.
2. Tetap pada pendirian Anda.
Kebanyakan orang tua telah mendengar anak-anak mereka mengucapkan: “Semua teman-teman aku boleh memainkannya, masa aku ga boleh?!! “.
Hal tersebut cukup wajar bagi anak-anak untuk menginginkan apa yang dimiliki oleh anak-anak yang lebih tua. Namun, sebagai orang tua tidak perlu ragu untuk mengatakan “tidak” ketika permainan tampaknya tidak sesuai untuk mereka. Banyak survey menunjukkan bahwa mayoritas orang tua mengatakan, bahwa mereka tidak pernah mengizinkan anak-anak mereka di yang berusia dibawah 17 tahun untuk bermain game dengan rating Mature/Dewasa (baca lagi tips nomor 1).
3. Set Parental Controls Anda.
Tidak ada orang tua dapat bersama dengan anak mereka sepanjang waktu, sehingga menjadi sangat penting bagi Anda untuk terus melakukan kontrol pada anak. Untuk beberapa device Microsoft Xbox 360, Nintendo Wii, PLAYSTATION 3, Sony PlayStation Portable (PSP), game console tersebut memiliki fasilitas settings terhadap game dengan rating tertentu. Apabila Anda sedang tidak berada dekat dengan anak Anda, dan mereka mencoba untuk memainkan game dengan rating yang tidak Anda perbolehkan, maka video game console tersebut akan menolak untuk memainkan video game yang anak Anda inginkan. Dengan setting otomatis berdasarkan ESRB, maka Anda akan lebih tenang karena anak tidak memainkan video game yang tidak sesuai dengan tingkat umurnya.
Untuk melakukan pengaturan (setting) tersebut-pun cukup mudah. Anda bisa memberi kunci (password) pada game console tersebut, maka anak tidak akan dapat merubah pengaturan yang telah Anda buat.
4. Menggali Lebih Dalam.
Tips Memilih Video Game untuk Anak yang ke-empat adalah menggali lebih dalam. Kita harus menyadari bahwa kita dan anak tumbuh pada masa dan era yang berbeda. Kalau dulu kita bermain petak umpet, galasin, masak-masakan, rumah-rumahan dan berbagai permainan tradisional lainnya, tentu saja permainan tersebut menjadi konservatif dan kuno bagi “anak sekarang”.
Dan kita juga harus menyadari bahwa tidak dapat memaksakan permainan tersebut pada anak kita. Tapi hal tersebut bukan berarti kita tidak melakukan kontrol dan penelusuran mendalam tentang apa yang akan mereka mainkan.
Ditengah kemajuan era teknologi sekarang ini, Anda dapat menggunakan internet. Cari tahu rating sebuah game, review game tersebut, tokoh-tokoh yang ada dalam game tersebut dan lain sebagainya. Ingat, Anda yang mengeluarkan uang, dan tentu saja Anda yang membeli. Maka sudah seharusnya juga Anda mengetahui secara detail patas atau tidaknya video game tersebut untuk dimainkan oleh anak Anda.
Bila anak anda merengek-rengek, ingat kembali tips nomor 2 “Tetap Pada Pendirian Anda”. Ada baiknya kita memilih game yang baik untuk perkembangan otak anak. Karena selain menyenangkan, juga akan mencerdaskan buah hati tercinta.
Sumber : .blog.brainfit.co.id
Berbagi
Komentar