Anak Masih Terlalu Banyak Nonton TV
Anak-anak terutama remaja di Amerika Serikat, menurut survei, masih menghabiskan berjam-jam di depan TV dan komputer setiap hari. Ya, dalam dua survei nasional anak usia 12 sampai 15 tahun, para peneliti di Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan bahwa hampir tiga perempat remaja di AS menghabiskan setidaknya dua jam sehari menonton TV dan menggunakan komputer.
Survei nasional ini juga menemukan bahwa 15 persen remaja AS menonton TV selama empat jam atau lebih setiap hari. Dan hampir 12 persen anak AS menggunakan komputer selama empat jam atau lebih sehari. Sayang survei ini tidak membahas tentang penggunaan smartphone.
"Hasil survei ini memprihatinkan, tapi tidak mengejutkan," kata Dr. Marjorie Hogan, seorang dokter anak yang membantu menulis pedoman waktu layar anak-anak di American Academy of Pediatrics (AAP).
AAP telah lama merekomendasikan bahwa anak-anak dan remaja tidak boleh lebih dari dua jam menatap layar setiap hari. Saran itu didasarkan pada penelitian yang menyatakan bahwa menatap layar dalam waktu lama bisa menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol, kurang tidur, dan masalah di sekolah.
Dr. Hogan mengatakan orang tua memiliki tugas berat dalam membatasi waktu menonton TV dan komputer untuk anak-anak dalam rentang usia 12 sampai 15, terutama di era media sosial.
"Itulah mengapa sangat penting bagi orangtua untuk memulai diskusi tentang penggunaan media pada usia dini," kata Dr. Hogan.
Dia menambahkan bahwa rekomendasi AAP tidak dimaksudkan untuk meniadakan TV atau internet pada kehidupan. Sebaliknya, konsumsi media harus dilihat dengan cara yang sama seperti konsumsi makanan.
"Saya suka konsep diet media yang sehat," kata Hogan. "Ini semua tentang memilih konsumsi dengan bijak," katanya.
Hasil survei ini diterbitkan oleh NCHS Data Brief edisi Juli 2014.
Survei nasional ini juga menemukan bahwa 15 persen remaja AS menonton TV selama empat jam atau lebih setiap hari. Dan hampir 12 persen anak AS menggunakan komputer selama empat jam atau lebih sehari. Sayang survei ini tidak membahas tentang penggunaan smartphone.
"Hasil survei ini memprihatinkan, tapi tidak mengejutkan," kata Dr. Marjorie Hogan, seorang dokter anak yang membantu menulis pedoman waktu layar anak-anak di American Academy of Pediatrics (AAP).
AAP telah lama merekomendasikan bahwa anak-anak dan remaja tidak boleh lebih dari dua jam menatap layar setiap hari. Saran itu didasarkan pada penelitian yang menyatakan bahwa menatap layar dalam waktu lama bisa menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol, kurang tidur, dan masalah di sekolah.
Dr. Hogan mengatakan orang tua memiliki tugas berat dalam membatasi waktu menonton TV dan komputer untuk anak-anak dalam rentang usia 12 sampai 15, terutama di era media sosial.
"Itulah mengapa sangat penting bagi orangtua untuk memulai diskusi tentang penggunaan media pada usia dini," kata Dr. Hogan.
Dia menambahkan bahwa rekomendasi AAP tidak dimaksudkan untuk meniadakan TV atau internet pada kehidupan. Sebaliknya, konsumsi media harus dilihat dengan cara yang sama seperti konsumsi makanan.
"Saya suka konsep diet media yang sehat," kata Hogan. "Ini semua tentang memilih konsumsi dengan bijak," katanya.
Hasil survei ini diterbitkan oleh NCHS Data Brief edisi Juli 2014.
Sumber : http://parentsindonesia.com/
Berbagi
Komentar