Mengajar Anak untuk Bersabar
Apakah sedang berada di supermarket atau di ruang praktik dokter,
Anda pasti tahu bahwa Anda harus menunggu. Ini biasanya bukan merupakan
hal besar–kecuali, tentunya, Anda membawa batita. Si kecil akan bersuara
lantang, gelisah, dan merengek-rengek walau menunggu sebentar saja, dan
mungkin sebuah tangisan akan muncul. “Di usia ini, anak-anak tidak
memiliki kemampuan untuk menunggu,” kata Pete Stavinoha, PhD, psikolog
anak di Children’s Medical Center di Dallas. Karena itulah, menunggu
sebentar saja mungkin seperti tidak berujung baginya. Mengikuti berbagai
tip berikut akan membantunya untuk mulai mengembangkan kesabaran–dan
memungkinkan Anda untuk menghabiskan waktu bersama-sama dengan
menyenangkan.
lakukan aktivitas fisik
Biarkan anak mengeluarkan energinya sambil menunggu antrean. Tanya
apakah dia bisa berbaris seperti tentara, melompat seperti kodok, atau
berayun seperti pohon saat diterpa angin, saran Annie Fox, penulis Teaching Kids to Be Good People. Permainan “Simon Says”
adalah aktivitas lain yang bisa mengalihkan perhatian anak batita yang
lebih besar. Anak Anda akan sangat fokus pada gerakan sehingga dia akan
melupakan penantian–paling tidak untuk sebentar.
bermain
Anak-anak batita suka belajar dan, seperti halnya orang dewasa,
mereka bangga untuk berbagi apa yang mereka ketahui dengan orang lain,
kata Maureen Dawn Healy, penulis Growing Happy Kids. Biarkan
anak Anda menunjukkan kepandaiannya dengan memberikannya kategori,
seperti binatang-binatang atau makanan, dan biarkan dia memberi nama
beberapa contoh. Anda juga bisa memintanya untuk menunjukkan bagian
tubuh saat dia bernyanyi “Kepala, Lutut, Pundak”.
bertingkah lucu
Bertingkah lucu bersama batita Anda adalah cara bagus untuk
mengalihkan perhatiannya. Coba ubah lirik lagu kesukaan anak dengan
kreatif (“Row, row, row your shoe, gently down the street”) atau berikan rima (“Humpty dumpty sat on a cat”).
Karena anak-anak mengetahui kata-kata aslinya, dia akan terbahak-bahak
dengan kata yang Anda ubah. Ekspresi wajah lucu juga bisa berhasil.
Tampilkan ekspresi wajah gembira, sedih, marah, dan mengantuk secara
bergantian. Anda bisa mengerutkan hidung dan menaikkan alis. Efek suara
juga bisa berhasil: Menggonggong seperti anak anjing dan mendengung
seperti lebah bisa membuat si kecil senang. (Catatan: Tidak usah
pedulikan pandangan aneh dari orang-orang di antrean!)
bersiaplah
Anda mungkin sudah tahu cara mengemas kudapan atau mainan favorit
untuk situasi terjebak dalam antrean. Membawa serta buku bergambar atau
papan permainan mini yang hanya dikeluarkan untuk saat-saat menunggu
yang lama, juga merupakan ide bagus. Ini agar anak merasakannya sebagai
hal spesial. Masukkan juga barang-barang aneh, saran Joni Levine,
penulis 365 Toddler Activities That Inspire Creativity. Tempel lakban pada sebuah bola dan biarkan anak mencoba melepaskannya, atau buatlah bentuk berbeda-beda dari selembar aluminium foil bergantian dengannya.
berikan pujian
Ketika anak Anda berperilaku baik saat menunggu, Anda harus memujinya, kata Dr. Stavinoha. Katakan, “Wow.
Mama tahu anak yang berusaha dengan hebat karena bisa bersabar
menunggu.” Si kecil akan berteriak lantang kegirangan, “Aku!” Anda dan
dia akan sama-sama senang: Dia merasa bangga terhadap dirinya sendiri,
dan karena Anda mendukung perilaku positifnya, kemungkinan dia akan
mengulanginya lagi saat lain kali Anda menunggu.
Berbagi
Komentar