Aku Mau Itu!
Berjalan-jalan di mal bisa menjadi kegiatan menyenangkan. Namun, menghadapi anak usia 7 tahun yang tanpa lelah terus merengek dibelikan sesuatu yang Anda tidak ingin dia punyai, atau yang tidak mampu Anda beli, bisa membawa Anda ke ujung kesabaran. Memang sulit menemukan hadiah yang akan menyenangkan hati anak tanpa harus mahal atau memanjakan mereka. Yang lebih penting lagi, Anda harus mengendalikan keinginan anak, bahwa dia tidak bisa mendapatkan semua yang dia inginkan pada saat itu juga. “Anak-anak yang mendapatkan apapun yang mereka inginkan tidak akan membangun kecakapan penting dari disiplin diri,” kata David Walsh, PhD, penulis No: Why Kids-of all Ages-Need to Hear It and Ways Parents Can Say It. Anda bisa mengendalikan keinginan anak dengan mengikuti taktik-taktik cerdas di bawah ini.
Belajar dengan Menabung
Hadiah yang diminta: Putra kami, 7 tahun, minta dibelikan konsol game Nintendo Wii. Itu berarti kami harus mengeluarkan uang dalam jumlah sangat besar.
Katakan tidak: Ketika dia mengatakan betapa dia ingin memiliki benda tersebut, responslah dengan tenang. Misalnya dengan mengatakan, “Mainan itu sangat mahal. Mama tidak sanggup membelikannya.” Kemudian, tawarkan bantuan dengan membantunya menyisihkan uang. Anda bisa memulainya dengan memberi uang saku. “Daripada menyangkal keinginan anak, Anda bisa memberinya kesempatan untuk mendapatkan sesuatu yang dia yakin harus dimiliki,” kata Dr. Walsh. Anak-anak yang membeli barang dengan menggunakan tabungan sendiri kerap menemukan bahwa benda yang dia beli bukanlah sesuatu yang harus dimiliki. Atau, mereka akan bangga dan lebih menghargai benda itu daripada jika Anda yang menghadiahkan itu kepadanya.
Perbaharui
Hadiah yang diminta: Putri saya, 6 tahun, memiliki boneka Barbie dalam jumlah yang sangat banyak. Dia jarang memainkan mereka tapi masih saja merengek minta dibelikan yang baru.
Katakan tidak: Anak-anak seusia putri Anda kerap ingin mengulangi perasaan bahagia ketika pertama kali menerima hadiah sehingga mereka meminta lagi barang yang sama. Selain itu, secara alamiah, anak-anak senang mengumpulkan barang. Mereka merasa sangat senang dengan benda yang berjibun jumlahnya, bahkan sekalipun mereka tidak benar-benar membutuhkannya. Anda harus membuat batasan ketika benda yang mereka kumpulkan, yang berarti harus Anda beli, berharga sangat mahal. Anda bisa mengajarkan si kecil untuk menghargai benda yang sudah dia miliki dengan membantunya menemukan cara-cara baru dalam bermain. Misalnya, bantu dia membuat pakaian boneka baru atau bermain bersama kawan-kawannya. Dia juga bisa membungkus salah satu bonekanya sebagai hadiah kecil.
Jika Anda pikir dia hanya senang mendapatkan sesuatu, arahkan minatnya ke sesuatu yang bergantung pada kelihaian, bukan uang. Misalnya mengumpulkan kulit kerang dan perangko. Tahukah Anda? Anak senang meniru perilaku yang mereka lihat di sekitarnya. Jika Anda memiliki tumpukan sepatu yang masih tersimpan di dalam kotak atau satu lemari berisi penuh pakaian yang selalu Anda tambah tapi tidak pernah dipakai, secara tidak sengaja Anda menunjukkan kepada anak Anda bahwa membeli sesuatu adalah cara terbaik untuk membahagiakan diri.
Bersikukuh
Hadiah yang diminta: Anak saya, 8 tahun, terus merengek karena minta dibelikan video game Spider-Man 3 yang baru dengan mengatakan, “Semua temanku punya.” Tapi saya tidak ingin dia memainkan game dengan rating untuk “remaja.”
Katakan tidak: Jelaskan alasan di balik keputusan Anda dengan kata-kata yang sederhana. Misalnya katakan, “Papa dan Mama pikir kamu masih terlalu kecil untuk game ini. Game ini lebih cocok untuk orang dewasa.” Anda tak perlu khawatir apabila anak Anda tampak frustasi atau kecewa. “Anak-anak usia ini belum siap untuk mengerti bahwa orang tuanya membuat dan menerapkan peraturan untuk melindungi, bukan untuk menghukum mereka,” kata Dr. Walsh. Yang penting anak Anda belajar bahwa Anda memiliki nilai-nilai. Dan yang paling penting, nilai-nilai itu cukup berarti sehingga Anda mempertahankannya. Rengekan tanpa henti seorang anak bisa melemahkan keteguhan kita. Tapi, tetaplah bersikukuh. Bila anak Anda tahu dia bisa mengubah pikiran Anda, dia akan mencoba memanipulasi Anda tiap kali menginginkan sesuatu. Alih-alih demikian, pastikan pembicaraan selesai dan jika dia terus merengek, dia akan kehilangan hak untuk menonton TV atau bermain video game. Pastikan Anda menerapkan semua ini. Kalau tidak, dia akan belajar bahwa mengganggu Anda adalah cara terbaik untuk mendapatkan yang dia inginkan.
Belajar dengan Menabung
Hadiah yang diminta: Putra kami, 7 tahun, minta dibelikan konsol game Nintendo Wii. Itu berarti kami harus mengeluarkan uang dalam jumlah sangat besar.
Katakan tidak: Ketika dia mengatakan betapa dia ingin memiliki benda tersebut, responslah dengan tenang. Misalnya dengan mengatakan, “Mainan itu sangat mahal. Mama tidak sanggup membelikannya.” Kemudian, tawarkan bantuan dengan membantunya menyisihkan uang. Anda bisa memulainya dengan memberi uang saku. “Daripada menyangkal keinginan anak, Anda bisa memberinya kesempatan untuk mendapatkan sesuatu yang dia yakin harus dimiliki,” kata Dr. Walsh. Anak-anak yang membeli barang dengan menggunakan tabungan sendiri kerap menemukan bahwa benda yang dia beli bukanlah sesuatu yang harus dimiliki. Atau, mereka akan bangga dan lebih menghargai benda itu daripada jika Anda yang menghadiahkan itu kepadanya.
Perbaharui
Hadiah yang diminta: Putri saya, 6 tahun, memiliki boneka Barbie dalam jumlah yang sangat banyak. Dia jarang memainkan mereka tapi masih saja merengek minta dibelikan yang baru.
Katakan tidak: Anak-anak seusia putri Anda kerap ingin mengulangi perasaan bahagia ketika pertama kali menerima hadiah sehingga mereka meminta lagi barang yang sama. Selain itu, secara alamiah, anak-anak senang mengumpulkan barang. Mereka merasa sangat senang dengan benda yang berjibun jumlahnya, bahkan sekalipun mereka tidak benar-benar membutuhkannya. Anda harus membuat batasan ketika benda yang mereka kumpulkan, yang berarti harus Anda beli, berharga sangat mahal. Anda bisa mengajarkan si kecil untuk menghargai benda yang sudah dia miliki dengan membantunya menemukan cara-cara baru dalam bermain. Misalnya, bantu dia membuat pakaian boneka baru atau bermain bersama kawan-kawannya. Dia juga bisa membungkus salah satu bonekanya sebagai hadiah kecil.
Jika Anda pikir dia hanya senang mendapatkan sesuatu, arahkan minatnya ke sesuatu yang bergantung pada kelihaian, bukan uang. Misalnya mengumpulkan kulit kerang dan perangko. Tahukah Anda? Anak senang meniru perilaku yang mereka lihat di sekitarnya. Jika Anda memiliki tumpukan sepatu yang masih tersimpan di dalam kotak atau satu lemari berisi penuh pakaian yang selalu Anda tambah tapi tidak pernah dipakai, secara tidak sengaja Anda menunjukkan kepada anak Anda bahwa membeli sesuatu adalah cara terbaik untuk membahagiakan diri.
Bersikukuh
Hadiah yang diminta: Anak saya, 8 tahun, terus merengek karena minta dibelikan video game Spider-Man 3 yang baru dengan mengatakan, “Semua temanku punya.” Tapi saya tidak ingin dia memainkan game dengan rating untuk “remaja.”
Katakan tidak: Jelaskan alasan di balik keputusan Anda dengan kata-kata yang sederhana. Misalnya katakan, “Papa dan Mama pikir kamu masih terlalu kecil untuk game ini. Game ini lebih cocok untuk orang dewasa.” Anda tak perlu khawatir apabila anak Anda tampak frustasi atau kecewa. “Anak-anak usia ini belum siap untuk mengerti bahwa orang tuanya membuat dan menerapkan peraturan untuk melindungi, bukan untuk menghukum mereka,” kata Dr. Walsh. Yang penting anak Anda belajar bahwa Anda memiliki nilai-nilai. Dan yang paling penting, nilai-nilai itu cukup berarti sehingga Anda mempertahankannya. Rengekan tanpa henti seorang anak bisa melemahkan keteguhan kita. Tapi, tetaplah bersikukuh. Bila anak Anda tahu dia bisa mengubah pikiran Anda, dia akan mencoba memanipulasi Anda tiap kali menginginkan sesuatu. Alih-alih demikian, pastikan pembicaraan selesai dan jika dia terus merengek, dia akan kehilangan hak untuk menonton TV atau bermain video game. Pastikan Anda menerapkan semua ini. Kalau tidak, dia akan belajar bahwa mengganggu Anda adalah cara terbaik untuk mendapatkan yang dia inginkan.
Sumber : http://parentsindonesia.com/
Berbagi
Komentar