Dongkrak Prestasi dengan Obat Stimulan
Dongkrak Prestasi dengan Obat Stimulan
- Diposting oleh : binaamal
- pada tanggal : 10/23/2014
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa anak-anak Amerika di Amerika Serikat menggunakan obat stimulan 30 persen lebih tinggi selama satu tahun ajaran sekolah. Menurut peneliti anak-anak AS menggunakan stimulan untuk membantu mereka mendongkrak prestasi akademis.
Peneliti mengungkapkan obat stimulan bisa meningkatkan konsentrasi dan membantu mengelola gejala yang berhubungan dengan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD). Obat stimulant adalah obat yang paling banyak digunakan di kalangan remaja. Peneliti mengungkapkan, saat ini, sekitar 6 persen anak-anak AS menggunakan obat stimulan. Jumlah itu naik dari sekitar 2,4 persen dari tahun 1996.
Dalam studi ini, peneliti analisis resep obat stimulan yang diberikan dokter selama tahun ajaran 2007/2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat stimulan selama sekolah tertinggi di antara anak-anak dari keluarga kaya. Penggunaan stimulan selama sekolah juga lebih besar di negara-negara yang memiliki standar akademik yang lebih tinggi.
Meskipun studi ini menemukan hubungan penggunaan obat stimulan dengan sekolah namun penelitian ini tidak dirancang untuk mengetahui alasan mengapa hal itu terjadi. Namun, para peneliti menduga bahwa orang tua—baik sengaja atau tidak—memberikan anak obat stimulan untuk mendapatkan keuntungan pendidikan.
"Banyak orang tua yang dihadapkan pada keputusan sulit. Mereka memberikan anak-anak obat untuk untuk membantu meningkatkan prestasi karena sekolah semakin menuntut prestasi dari siswa," kata penulis penelitian Marissa King, asisten profesor perilaku organisasi di Yale University School of Management.
Menurut King daripada memberikan anak obat-obatan lebih baik melihat lebih dekat apa yang sebenarnya terjadi di sekolah.
Penelitian ini dipublikasikan pada 13 Oktober 2014 di jurnal American Sociological Review.
Peneliti mengungkapkan obat stimulan bisa meningkatkan konsentrasi dan membantu mengelola gejala yang berhubungan dengan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD). Obat stimulant adalah obat yang paling banyak digunakan di kalangan remaja. Peneliti mengungkapkan, saat ini, sekitar 6 persen anak-anak AS menggunakan obat stimulan. Jumlah itu naik dari sekitar 2,4 persen dari tahun 1996.
Dalam studi ini, peneliti analisis resep obat stimulan yang diberikan dokter selama tahun ajaran 2007/2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat stimulan selama sekolah tertinggi di antara anak-anak dari keluarga kaya. Penggunaan stimulan selama sekolah juga lebih besar di negara-negara yang memiliki standar akademik yang lebih tinggi.
Meskipun studi ini menemukan hubungan penggunaan obat stimulan dengan sekolah namun penelitian ini tidak dirancang untuk mengetahui alasan mengapa hal itu terjadi. Namun, para peneliti menduga bahwa orang tua—baik sengaja atau tidak—memberikan anak obat stimulan untuk mendapatkan keuntungan pendidikan.
"Banyak orang tua yang dihadapkan pada keputusan sulit. Mereka memberikan anak-anak obat untuk untuk membantu meningkatkan prestasi karena sekolah semakin menuntut prestasi dari siswa," kata penulis penelitian Marissa King, asisten profesor perilaku organisasi di Yale University School of Management.
Menurut King daripada memberikan anak obat-obatan lebih baik melihat lebih dekat apa yang sebenarnya terjadi di sekolah.
Penelitian ini dipublikasikan pada 13 Oktober 2014 di jurnal American Sociological Review.
Sumber : http://parentsindonesia.com/
Berbagi
Komentar