Ikatan Kekerabatan
Ketika anak masih batita,
orang tua adalah dunianya. Namun seiring bertambahnya usia, dia mulai
mengerti konsep yang lebih luas mengenai keluarga. “Balita menemukan
bahwa mereka adalah bagian dari keluarga besar dan mereka punya tempat
khusus di sana,” kata Jodi Dworkin PhD, asisten profestor bidang ilmu
sosial keluarga di University of Minnesota, St. Paul.
Ini terjadi karena anak usia 4 dan 5 tahun sudah bisa mengingat orang lebih baik jika dibandingkan setahun sebelumnya. Mereka juga mulai bisa melihat saudara sebagai individu dengan kepribadian berbeda. Hal ini menjadikan periode balita sebagai waktu yang tepat untuk membangun dan mengeratkan ikatan kekerabatan. “Hubungan dengan kakek-nenek, om-tante, dan sepupu menawarkan rasa aman kepada anak. Maksudnya, selain Papa dan Mama, ada banyak orang yang peduli terhadapnya,” kata Barbara Fiese, PhD, profesor psikologi di Syracuse University.
Ini terjadi karena anak usia 4 dan 5 tahun sudah bisa mengingat orang lebih baik jika dibandingkan setahun sebelumnya. Mereka juga mulai bisa melihat saudara sebagai individu dengan kepribadian berbeda. Hal ini menjadikan periode balita sebagai waktu yang tepat untuk membangun dan mengeratkan ikatan kekerabatan. “Hubungan dengan kakek-nenek, om-tante, dan sepupu menawarkan rasa aman kepada anak. Maksudnya, selain Papa dan Mama, ada banyak orang yang peduli terhadapnya,” kata Barbara Fiese, PhD, profesor psikologi di Syracuse University.
Pertemuan rutin
Apakah keluarga Anda tinggal jauh atau di sebelah rumah, tidaklah
mudah mempertahankan hubungan untuk tetap stabil. Cara cerdas untuk
menjaga eratnya ikatan adalah dengan menjadwalkan waktu keluarga secara
rutin. Apabila keluarga Anda tinggal dekat dengan Anda, atur waktu
pertemuan setiap 1 atau 2 minggu sekali. Cari minat yang sama yang akan
disukai anak Anda. Misalnya berkemah dengan kakek atau bermain sepatu
roda dengan sepupu. Kemudian, atur waktu agar mereka bisa melakukan
kegiatan ini bersama-sama.
Jika tidak bertetangga, luangkan waktu beberapa menit setiap minggu bersama balita Anda untuk menelepon atau mengirim email
ke nenek atau saudara yang lain. Gunakan pula waktu tidur sebagai
kesempatan untuk memberitahu anak berita terbaru mengenai kegiatan
keluarga, kata Meg Cox, penulis The Book of New Family Traditions.
“Sebelum mematikan lampu, minta dia mengucapkan selamat tidur kepada
semua anggota keluarga,” katanya. Kemudian, sebarkan informasi menarik,
misalnya, “Ayo kita ucapkan ‘selamat tidur’ ke Stacy, sepupumu.
Ngomong-ngomong, hari ini dia punya anjing baru, loh.”
Berbagi cerita.
“Anak usia 4 dan 5 tahun senang mendengarkan dongeng,” kata Dr.
Fiese, “dan cerita adalah cara yang baik untuk memberi gambaran mengenai
saudara mereka.” Perdengarkan legenda favorit keluarga kepada anak,
misalnya ketika kakek mencoba bermain sepatu roda atau ketika sepupunya
dijuluki “Si Kinoy” untuk pertama kali. Ketika berkumpul dengan
keluarga, luangkan waktu untuk berbagi cerita. Dorong semua orang untuk
membagi cerita spesial mereka.
Menjembatani jarak.
Memperlihatkan foto adalah satu dari beberapa cara terbaik untuk
membuat anak tetap kenal dengan keluarga yang tinggal jauh. “Anak-anak
pada usia ini adalah para pemikir konkret, dan foto menawarkan hubungan
ke orang yang jarang mereka lihat dalam waktu lebih cepat,” kata
Elizabeth Sawyer Danowski, terapis keluarga di Birmingham, Michigan.
Kumpulkan foto-foto lalu bentuk pohon kekerabatan bersama anak, atau
buatlah kolase foto untuk digantung di dinding. Kemudian, luangkan waktu
untuk menunjukkan kemiripan dalam keluarga, misalnya, “Lihat, rambut
tante dan sepupu-sepupumu ikal, sama sepertimu.”
Reuni akbar
Reuni keluarga adalah cara terbaik untuk berhubungan kembali dengan
saudara, baik yang tinggal dekat maupun jauh. Luisa Frey Gaynor dari
Nutley, New Jersey tinggal 3 jam dari saudara perempuannya. Jadi, kedua
keluarga itu berkumpul setiap tahun dalam sebuah perjalanan ke Cape Cod.
Sebagai penulis artikel perjalanan, dia membawa Ethan, putranya yang
berusia 5 tahun, ke tempat-tempat eksotik, mulai dari Alaska hingga
Karibia. Tetapi, tempat favorit si buyung adalah ke Cape. Karena dia
bisa bermain bersama sepupu-sepupunya di sana.
Cara lain untuk membantu anak menjalin ikatan dengan anggota keluarga
yang sebaya adalah dengan membuat “perkemahan sepupu.” Ini sama
sederhananya dengan memperpanjang liburan di rumah Anda atau di rumah
nenek setiap tahun,” kata Cox. Apabila Anda memilih reuni tradisional,
yakni kegiatan yang dihadiri semua anggota keluarga di manapun berada,
maka pastikan Anda datang dengan membawa beberapa aktivitas yang bisa
membuat anak-anak berusia muda merasa diikutsertakan. Undang anak-anak
untuk membantu membuat roti lapis atau membuat kartu bertuliskan nama
anggota keluarga untuk diletakkan di meja. Jika Anda mengadakan reuni di
hari libur panjang, buat meja hias atau minta anak berlatih lalu
mengadakan pertunjukkan kecil. Siapkan waktu bagi balita Anda untuk
berkumpul dengan keluarga yang lebih dewasa, yang bisa membagi cerita
atau menjawab pertanyaan mengenai keluarga. Sebelum Anda menyadarinya,
langkah-langkah sederhana ini akan membantu si kecil membangun hubungan
yang kekal.
Sumber : http://parentsindonesia.com/
Berbagi
Komentar