Waktunya Makan
Situasi makan malam dapat menjadi rusuh. Anda harus mencari makanan yang sehat dan ramah anak untuk disajikan, memasak, dan mengatur meja makan—semua dilakukan sambil menghibur batita Anda yang sulit dikendalikan. Sekarang waktunya untuk makan, dan tiba-tiba si kecil bertingkah. Dia tidak lapar. Dia tidak mau duduk. Dia terlalu sibuk bermain. Argh! Namun jangan dulu menyerah atas mimpi Anda mendapatkan makan malam keluarga yang damai. Strategi halus berikut akan membantu mengajarkan anak Anda bahwa duduk semeja dengan ayah dan ibu adalah hal yang asik.
MANUVER WAKTU MAKAN
Membantu Transisinya
Batita adalah makhluk sosial—mereka suka berkumpul dengan keluarga. Namun saat Anda memanggilnya untuk makan malam, mungkin dia sedang terlalu asik bermain. Cobalah ide cerdas dari Meredith Jacobs, penulis The Modern Jewish Mom’s Guide to Shabbat: ”Nyanyikan lagu yang mengajak keluarga duduk di meja. Ini adalah cara tenang untuk mulai makan dan memberi anak kesempatan membuat jeda dan berhenti dari aktivitasnya.” Konsultan pengasuhan Boston, Abbie Davies, menyarankan Anda mengajarkan lagu sederhana berikut ini. Orang tua: “Di mana Emma? Di mana Emma?” Anak: ”Aku di sini, aku di sini.” Orang tua: ”Duduk di meja, siap menyantap makanan lezat.” Anak: ”Nyam, nyam, nyam. Nyam, nyam, nyam.”
MANUVER WAKTU MAKAN
Perbolehkan Mainan
Tentu, kata Laura Markham, PhD, psikolog klinis yang mengkhususkan diri dalam perkembangan anak. ”Boleh saja membiarkan dia memiliki sesuatu yang bisa membuatnya merasa lebih nyaman saat makan,” ujarnya. ”Pikirkan hal ini: Sebuah meja adalah benda asing bagi seorang batita. Bentuknya tinggi menjulang, dan dia disuruh harus duduk tenang, yang melawan sifat alaminya.” Biarkan si kecil bermain dengan sendok, kereta api, boneka beruang—apa pun yang membuatnya tetap senang dan makan agar dia terbiasa duduk tenang di meja dan orang tua bisa menikmati sedikit obrolan. Kapan masa menaruh mainan di atas meja harus berakhir? ”Aku tidak akan membuat aturan tentang kapan harus berhenti memperbolehkan anak membawa sesuatu ke meja tapi kupikir secara alami dia akan berhenti di usia 4-5 tahun,” kata Dr. Markham.
MANUVER WAKTU MAKAN
Ciptakan Ritual
Anda bisa menyalakan lilin, dalam jarak aman dari anak Anda untuk membantu menyamankan situasi makan. ”Ini memberi petunjuk bahwa makan akan segera dimulai,” tutur Lesley-Anne Siegel, konsultan perilaku anak di Montreal. ”Menyemburkan makanan adalah pertanda akhir dari makan malam di meja.”
Bukan penggemar lilin? ”Ritual apa pun, seperti mengeluarkan serbet, menggunakan ’dinner china’, atau berdoa adalah cara menyampaikan kepada anak bahwa ini adalah waktu spesial,” ujar Patricia Nan Anderson, EdD, psikolog pendidikan di Seattle.
MANUVER WAKTU MAKAN
Biarkan Tetap Ala Keluarga
Bayangkan hal ini: Semua orang duduk, saat ayah berdiri sebentar untuk menerima ayam, yang membuat anak Anda yang berusia 3 tahun menjadi rusuh. Selain itu, jika ayahnya boleh berdiri, mengapa dia tidak bisa? ”Batita mudah teralihkan perhatiannya, jadi semakin sedikit gangguan di meja makan, akan lebih baik,” kata Siegel. Sediakan teko ekstra, serbet ekstra, dan sajikan piring di meja dalam jangkauan tangan.
MANUVER WAKTU MAKAN
Melatih Seni Pengalihan
Saat Anda melihat si kecil kehilangan minat makan, arahkan kembali perhatiannya. ”Jika dia merengek turun dari kursi dan belum menyentuh makanannya, katakan dengan suara bersemangat, ’Lihat deh kacangmu! Mereka sedang ngomong apa, ya?’ Anda dapat merasa bodoh tapi ini lebih bagus daripada saling ngotot,” kata Siegel.
MANUVER WAKTU MAKAN
Gunakan Taktik Negosiasi ”Kalau/Maka”
Daripada mengharapkan anak memakan seluruh brokolinya, cobalah trik psikologi favorit psikolog anak: Katakan kepadanya, ”Kalau kamu makan tiga gigitan, maka kamu boleh turun dari kursi.” Menggunakan frase kalau/maka bisa mencegahnya meledak dengan memberikan anak sedikit kontrol atas keadaan mereka, ujar Rahil Briggs, PsyD, asisten profesor kedokteran anak di Albert Einstein College of Medicine, New York.
MANUVER WAKTU MAKAN
Mulailah Percakapan
”Kebanyakan anak menginginkan perhatian orang tua mereka tidak terbagi, dan waktu makan adalah waktu Anda bisa memberikannya kepada mereka,” tutur Kate Geagan, dietitian terdaftar dan ibu dari dua batita di Park City, Utah. ”Ambil momen spesial ini untuk fokus pada anak Anda. Jika Anda secara konsisten menjadikan meja makan sebuah tempat yang tenang dan mengayomi, dia akan mau berada di sana.” Coba lontarkan beberapa pertanyaan untuk membangkitkan imajinasinya—mulai dari ”Apa yang kamu lihat di taman hari ini?” sampai ”Mana yang kamu lebih suka, gajah atau dinosaurus?” Anda berdua akan bersenang-senang, dan dia mungkin akan duduk dengan senang.
MANUVER WAKTU MAKAN
Membantu Transisinya
Batita adalah makhluk sosial—mereka suka berkumpul dengan keluarga. Namun saat Anda memanggilnya untuk makan malam, mungkin dia sedang terlalu asik bermain. Cobalah ide cerdas dari Meredith Jacobs, penulis The Modern Jewish Mom’s Guide to Shabbat: ”Nyanyikan lagu yang mengajak keluarga duduk di meja. Ini adalah cara tenang untuk mulai makan dan memberi anak kesempatan membuat jeda dan berhenti dari aktivitasnya.” Konsultan pengasuhan Boston, Abbie Davies, menyarankan Anda mengajarkan lagu sederhana berikut ini. Orang tua: “Di mana Emma? Di mana Emma?” Anak: ”Aku di sini, aku di sini.” Orang tua: ”Duduk di meja, siap menyantap makanan lezat.” Anak: ”Nyam, nyam, nyam. Nyam, nyam, nyam.”
MANUVER WAKTU MAKAN
Perbolehkan Mainan
Tentu, kata Laura Markham, PhD, psikolog klinis yang mengkhususkan diri dalam perkembangan anak. ”Boleh saja membiarkan dia memiliki sesuatu yang bisa membuatnya merasa lebih nyaman saat makan,” ujarnya. ”Pikirkan hal ini: Sebuah meja adalah benda asing bagi seorang batita. Bentuknya tinggi menjulang, dan dia disuruh harus duduk tenang, yang melawan sifat alaminya.” Biarkan si kecil bermain dengan sendok, kereta api, boneka beruang—apa pun yang membuatnya tetap senang dan makan agar dia terbiasa duduk tenang di meja dan orang tua bisa menikmati sedikit obrolan. Kapan masa menaruh mainan di atas meja harus berakhir? ”Aku tidak akan membuat aturan tentang kapan harus berhenti memperbolehkan anak membawa sesuatu ke meja tapi kupikir secara alami dia akan berhenti di usia 4-5 tahun,” kata Dr. Markham.
MANUVER WAKTU MAKAN
Ciptakan Ritual
Anda bisa menyalakan lilin, dalam jarak aman dari anak Anda untuk membantu menyamankan situasi makan. ”Ini memberi petunjuk bahwa makan akan segera dimulai,” tutur Lesley-Anne Siegel, konsultan perilaku anak di Montreal. ”Menyemburkan makanan adalah pertanda akhir dari makan malam di meja.”
Bukan penggemar lilin? ”Ritual apa pun, seperti mengeluarkan serbet, menggunakan ’dinner china’, atau berdoa adalah cara menyampaikan kepada anak bahwa ini adalah waktu spesial,” ujar Patricia Nan Anderson, EdD, psikolog pendidikan di Seattle.
MANUVER WAKTU MAKAN
Biarkan Tetap Ala Keluarga
Bayangkan hal ini: Semua orang duduk, saat ayah berdiri sebentar untuk menerima ayam, yang membuat anak Anda yang berusia 3 tahun menjadi rusuh. Selain itu, jika ayahnya boleh berdiri, mengapa dia tidak bisa? ”Batita mudah teralihkan perhatiannya, jadi semakin sedikit gangguan di meja makan, akan lebih baik,” kata Siegel. Sediakan teko ekstra, serbet ekstra, dan sajikan piring di meja dalam jangkauan tangan.
MANUVER WAKTU MAKAN
Melatih Seni Pengalihan
Saat Anda melihat si kecil kehilangan minat makan, arahkan kembali perhatiannya. ”Jika dia merengek turun dari kursi dan belum menyentuh makanannya, katakan dengan suara bersemangat, ’Lihat deh kacangmu! Mereka sedang ngomong apa, ya?’ Anda dapat merasa bodoh tapi ini lebih bagus daripada saling ngotot,” kata Siegel.
MANUVER WAKTU MAKAN
Gunakan Taktik Negosiasi ”Kalau/Maka”
Daripada mengharapkan anak memakan seluruh brokolinya, cobalah trik psikologi favorit psikolog anak: Katakan kepadanya, ”Kalau kamu makan tiga gigitan, maka kamu boleh turun dari kursi.” Menggunakan frase kalau/maka bisa mencegahnya meledak dengan memberikan anak sedikit kontrol atas keadaan mereka, ujar Rahil Briggs, PsyD, asisten profesor kedokteran anak di Albert Einstein College of Medicine, New York.
MANUVER WAKTU MAKAN
Mulailah Percakapan
”Kebanyakan anak menginginkan perhatian orang tua mereka tidak terbagi, dan waktu makan adalah waktu Anda bisa memberikannya kepada mereka,” tutur Kate Geagan, dietitian terdaftar dan ibu dari dua batita di Park City, Utah. ”Ambil momen spesial ini untuk fokus pada anak Anda. Jika Anda secara konsisten menjadikan meja makan sebuah tempat yang tenang dan mengayomi, dia akan mau berada di sana.” Coba lontarkan beberapa pertanyaan untuk membangkitkan imajinasinya—mulai dari ”Apa yang kamu lihat di taman hari ini?” sampai ”Mana yang kamu lebih suka, gajah atau dinosaurus?” Anda berdua akan bersenang-senang, dan dia mungkin akan duduk dengan senang.
Berbagi
Komentar