Jatuh, Penyebab Utama Cedera Kepala Anak
Jatuh mungkin merupakan hal yang biasa pada anak. Namun sebuah studi baru yang melibatkan 43.000 anak-anak di Amerika Serikat menemukan bahwa jatuh merupakan penyebab paling umum cedera kepala anak.
Peneliti menemukan untuk anak-anak di bawah usia 2 tahun, jatuh menyumbang 77 persen dari cedera kepala. Sementara untuk anak-anak usia 2 sampai 12 tahun jatuh menyebabkan 38 persen cedera kepala.
“Banyak cedera otak serius ini merupakan hasil dari kecelakaan mobil dan sepeda," kata pemimpin peneliti Dr Nathan Kuppermann, seorang profesor di departemen emergensi dan pediatrik di University of California, Davis School of Medicine. "Helm sepeda dan sabuk pengaman dapat melindungi kepala dan otak anak Anda," katanya.
Menurut Kuppermann, di antara anak-anak yang menderita cedera kepala dalam kecelakaan mobil, kurang dari setengahnya mengenakan sabuk pengaman. Sementara pada anak-anak yang cedera akibat sepeda kurang dari 20 persen yang memakai helm.
Kuppermann menambahkan studi ini tidak menyertakan gegar otak. Cedera yang dimasukkan dalam studi ini adalah cedera yang menyebabkan perdarahan di otak.
"Studi ini memberikan gambaran tentang bagaimana anak-anak bisa dengan mudah menderita cedera kepala serius, seberapa sering mereka mendapatkan CT scan, dan seberapa sering mereka menjalani operasi otak," kata Kuppermann.
Penelitian ini diterbitkan pada 13 November 2014 di New England Journal of Medicine.
Sumber : http://parentsindonesia.com/
Peneliti menemukan untuk anak-anak di bawah usia 2 tahun, jatuh menyumbang 77 persen dari cedera kepala. Sementara untuk anak-anak usia 2 sampai 12 tahun jatuh menyebabkan 38 persen cedera kepala.
“Banyak cedera otak serius ini merupakan hasil dari kecelakaan mobil dan sepeda," kata pemimpin peneliti Dr Nathan Kuppermann, seorang profesor di departemen emergensi dan pediatrik di University of California, Davis School of Medicine. "Helm sepeda dan sabuk pengaman dapat melindungi kepala dan otak anak Anda," katanya.
Menurut Kuppermann, di antara anak-anak yang menderita cedera kepala dalam kecelakaan mobil, kurang dari setengahnya mengenakan sabuk pengaman. Sementara pada anak-anak yang cedera akibat sepeda kurang dari 20 persen yang memakai helm.
Kuppermann menambahkan studi ini tidak menyertakan gegar otak. Cedera yang dimasukkan dalam studi ini adalah cedera yang menyebabkan perdarahan di otak.
"Studi ini memberikan gambaran tentang bagaimana anak-anak bisa dengan mudah menderita cedera kepala serius, seberapa sering mereka mendapatkan CT scan, dan seberapa sering mereka menjalani operasi otak," kata Kuppermann.
Penelitian ini diterbitkan pada 13 November 2014 di New England Journal of Medicine.
Sumber : http://parentsindonesia.com/
Berbagi
Komentar