Si Kecil Menjadi Bayi Lagi
Saat si kecil sampai pada tahap berjalan dan berbicara, meski terdengar klise, Anda mungkin mendapati diri sendiri sedang berpikir, ”Anak-anak tumbuh begitu cepat.” Ya, dia telah berubah dengan dramatis dalam banyak cara dan dalam waktu singkat. Namun jangan berasumsi bahwa dalam usia 2 atau 3 tahun, dia akan menghilangkan kebiasaannya saat bayi.
”Tahun-tahun batita adalah periode transisi,” ujar Prachi Shah, MD, asisten guru besar di Baylor College of Medicine, Houston. “Mahluk mungil ini berubah jam demi jam dan hari demi hari, mencapai tahap perkembangan dan menjadi lebih mandiri dan lebih lagi.” Selama masa perkembangan ini, beberapa kebiasaan khusus anak sewaktu bayi yang Anda pikir telah berlalu mungkin tiba-tiba muncul kembali untuk alasan-alasan yang sangat berbeda. Walaupun aneh melihat anak mengalami kemundurkan, perilaku ini normal. Yang Anda butuhkan adalah kemampuan untuk mengatasi.
PERILAKU SEPERTI BAYI
Mengunyah Benda-benda
Pada usia sekitar 3 atau 4 bulan, bayi mulai memasukkan jari, mainan, jari kaki, dan cukup banyak benda lainnya ke dalam mulut mereka. ”Ini adalah insting,” kata John Snyder, MD, kepala seksi kedokteran anak umum di Saint Vincent’s Hospital di New York. ”Bayi terlahir dengan kebutuhan mengisap untuk bisa bertahan. Memasukkan benda-benda ke mulut bukan hanya menenangkan bagi bayi, tapi juga sebagai cara mereka mengeksplorasi dunia.”
MENGAPA? Batita sering merasa tidak sadar memasukkan benda-benda ke dalam mulut saat mereka sedang berkonsentrasi akan hal lain. ”Perilaku ini menenangkan dan sepertinya membantu anak fokus dan mengorganisir pikiran mereka,” tutur Dr. Shah. Pikirkan saja—Anda mungkin menggigit-gigit pulpen saat sedang menghitung pengeluaran.
CARA MEMPERBAIKI Jika Anda mendapati dia memasukkan benda kotor ke mulut, alihkan perhatiannya dengan aktivitas baru atau berikan dia mainan bersih yang berbeda untuk dipegang. Juga pujilah saat dia tidak memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya. Anda mungkin bisa berkata, ”Mama suka deh kalau kamu bermain dengan mainanmu di lantai daripada memasukkannya ke dalam mulut. Itu baru anak yang sudah besar!” Kecuali dia sedang mengisap sesuatu yang berbahaya atau mengandung kuman, atau melakukannya terlalu sering sehingga cara berbicara atau jajaran giginya terpengaruh, ini bukanlah masalah yang besar. Anak-anak akhirnya akan mengatasi kebiasaan yang tidak berbahaya ini.
PERILAKU SEPERTI BAYI
Tidak Mau Makan
Bayi umumnya menutup mulut mereka rapat-rapat karena tidak terbiasa dengan tekstur makanan baru atau sensasi sendok di dalam mulut mereka. Selain itu, sampai Anda akhirnya mulai memberinya makanan padat, dia meminum semua makanannya.
MENGAPA? Sulit makan selama masa batita adalah wajar dan hampir tidak bisa dihindari. Keributan saat makan adalah pertanda bahwa anak mencoba menggunakan beberapa hal (yang agak terbatas) yang sudah dikuasai dalam dunianya. Saat dia menyingkirkan apa yang Anda masak, bukan berarti dia tidak menyukainya, tapi dia ingin memilih sendiri—misalnya sore ini ia tidak ingin bakso.
CARA MEMPERBAIKI Berikan anak kendali yang sangat diinginkannya dengan membiarkan dia menentukan sendiri beberapa keputusan. ”Mintalah dia memilih piring dan serbet, atau berikan dia 2 pilihan apa yang bisa dimakan atau diminum,” kata Dr. Shah. “Jika batita Anda diizinkan membuat keputusan sederhana di waktu makan, dia tidak akan terlalu ingin memulai keributan saat makan.” Apapun yang Anda lakukan, jangan mencoba memaksa anak makan atau menghukumnya jika tidak mau makan. Anda hanya akan memperbesar pembangkangannya. Lanjutkan menyajikan berbagai jenis makanan, akhirnya anak akan makan. Juga, manfaatkan kesukan anak batita untuk meniru. ”Jika dia melihat Anda makan dan menikmati hal-hal tertentu, dia akan ingin meniru Anda,” tutur Dr. Shah.
Kebanyakan fase makanan berlalu, dan si kecil tidak akan merasa kelaparan saat itu. Lihat apa makanan utama yang dikonsumsinya selama seminggu—bukan dalam satu kali makan atau dalam sehari. Jika dia tidak makan banyak di hari Senin dan Selasa, kemungkinannya adalah dia akan menebusnya kemudian di minggu itu juga.
PERILAKU SEPERTI BAYI
Menolak Mandi
Duduk di dalam bak mandi yang keras dipenuhi dengan air terasa aneh bagi seorang bayi karena sistem sensornya sangat peka. Seiring bayi mulai tumbuh, mereka bisa menyukai atau membenci mandi. Ketika mereka membenci pengalamannya, ini biasanya disebabkan karena air—atau ruangannya—berada pada temperatur yang tidak nyaman.
MENGAPA? Banyak batita yang hanya tidak ingin merasa terganggu dengan mandi. ”Anak-anak usia 2 dan 3 tahun tidak mengerti mengapa menjadi bersih itu hal penting,” kata Dr. Snyder. ”Mereka terganggu karena mandi mengganggu waktu bermain mereka.”
CARA MEMPERBAIKI Berikan anak peringatan sejak awal agar dia memiliki kesempatan memusatkan kembali perhatiannya. Buatlah dia terbius untuk mandi busa dengan menjadikan transisinya menyenangkan. Katakan, ”10 menit menjelang mandi! Ayo kita mulai kumpulkan bebek karet supaya mereka bisa ikut masuk ke bak bersama kamu.”
”Tahun-tahun batita adalah periode transisi,” ujar Prachi Shah, MD, asisten guru besar di Baylor College of Medicine, Houston. “Mahluk mungil ini berubah jam demi jam dan hari demi hari, mencapai tahap perkembangan dan menjadi lebih mandiri dan lebih lagi.” Selama masa perkembangan ini, beberapa kebiasaan khusus anak sewaktu bayi yang Anda pikir telah berlalu mungkin tiba-tiba muncul kembali untuk alasan-alasan yang sangat berbeda. Walaupun aneh melihat anak mengalami kemundurkan, perilaku ini normal. Yang Anda butuhkan adalah kemampuan untuk mengatasi.
PERILAKU SEPERTI BAYI
Mengunyah Benda-benda
Pada usia sekitar 3 atau 4 bulan, bayi mulai memasukkan jari, mainan, jari kaki, dan cukup banyak benda lainnya ke dalam mulut mereka. ”Ini adalah insting,” kata John Snyder, MD, kepala seksi kedokteran anak umum di Saint Vincent’s Hospital di New York. ”Bayi terlahir dengan kebutuhan mengisap untuk bisa bertahan. Memasukkan benda-benda ke mulut bukan hanya menenangkan bagi bayi, tapi juga sebagai cara mereka mengeksplorasi dunia.”
MENGAPA? Batita sering merasa tidak sadar memasukkan benda-benda ke dalam mulut saat mereka sedang berkonsentrasi akan hal lain. ”Perilaku ini menenangkan dan sepertinya membantu anak fokus dan mengorganisir pikiran mereka,” tutur Dr. Shah. Pikirkan saja—Anda mungkin menggigit-gigit pulpen saat sedang menghitung pengeluaran.
CARA MEMPERBAIKI Jika Anda mendapati dia memasukkan benda kotor ke mulut, alihkan perhatiannya dengan aktivitas baru atau berikan dia mainan bersih yang berbeda untuk dipegang. Juga pujilah saat dia tidak memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya. Anda mungkin bisa berkata, ”Mama suka deh kalau kamu bermain dengan mainanmu di lantai daripada memasukkannya ke dalam mulut. Itu baru anak yang sudah besar!” Kecuali dia sedang mengisap sesuatu yang berbahaya atau mengandung kuman, atau melakukannya terlalu sering sehingga cara berbicara atau jajaran giginya terpengaruh, ini bukanlah masalah yang besar. Anak-anak akhirnya akan mengatasi kebiasaan yang tidak berbahaya ini.
PERILAKU SEPERTI BAYI
Tidak Mau Makan
Bayi umumnya menutup mulut mereka rapat-rapat karena tidak terbiasa dengan tekstur makanan baru atau sensasi sendok di dalam mulut mereka. Selain itu, sampai Anda akhirnya mulai memberinya makanan padat, dia meminum semua makanannya.
MENGAPA? Sulit makan selama masa batita adalah wajar dan hampir tidak bisa dihindari. Keributan saat makan adalah pertanda bahwa anak mencoba menggunakan beberapa hal (yang agak terbatas) yang sudah dikuasai dalam dunianya. Saat dia menyingkirkan apa yang Anda masak, bukan berarti dia tidak menyukainya, tapi dia ingin memilih sendiri—misalnya sore ini ia tidak ingin bakso.
CARA MEMPERBAIKI Berikan anak kendali yang sangat diinginkannya dengan membiarkan dia menentukan sendiri beberapa keputusan. ”Mintalah dia memilih piring dan serbet, atau berikan dia 2 pilihan apa yang bisa dimakan atau diminum,” kata Dr. Shah. “Jika batita Anda diizinkan membuat keputusan sederhana di waktu makan, dia tidak akan terlalu ingin memulai keributan saat makan.” Apapun yang Anda lakukan, jangan mencoba memaksa anak makan atau menghukumnya jika tidak mau makan. Anda hanya akan memperbesar pembangkangannya. Lanjutkan menyajikan berbagai jenis makanan, akhirnya anak akan makan. Juga, manfaatkan kesukan anak batita untuk meniru. ”Jika dia melihat Anda makan dan menikmati hal-hal tertentu, dia akan ingin meniru Anda,” tutur Dr. Shah.
Kebanyakan fase makanan berlalu, dan si kecil tidak akan merasa kelaparan saat itu. Lihat apa makanan utama yang dikonsumsinya selama seminggu—bukan dalam satu kali makan atau dalam sehari. Jika dia tidak makan banyak di hari Senin dan Selasa, kemungkinannya adalah dia akan menebusnya kemudian di minggu itu juga.
PERILAKU SEPERTI BAYI
Menolak Mandi
Duduk di dalam bak mandi yang keras dipenuhi dengan air terasa aneh bagi seorang bayi karena sistem sensornya sangat peka. Seiring bayi mulai tumbuh, mereka bisa menyukai atau membenci mandi. Ketika mereka membenci pengalamannya, ini biasanya disebabkan karena air—atau ruangannya—berada pada temperatur yang tidak nyaman.
MENGAPA? Banyak batita yang hanya tidak ingin merasa terganggu dengan mandi. ”Anak-anak usia 2 dan 3 tahun tidak mengerti mengapa menjadi bersih itu hal penting,” kata Dr. Snyder. ”Mereka terganggu karena mandi mengganggu waktu bermain mereka.”
CARA MEMPERBAIKI Berikan anak peringatan sejak awal agar dia memiliki kesempatan memusatkan kembali perhatiannya. Buatlah dia terbius untuk mandi busa dengan menjadikan transisinya menyenangkan. Katakan, ”10 menit menjelang mandi! Ayo kita mulai kumpulkan bebek karet supaya mereka bisa ikut masuk ke bak bersama kamu.”
Sumber : http://parentsindonesia.com/
Berbagi
Komentar