7 Mitos dan Fakta Tentang Alergi Menurut Para Dokter
Mitos #1. Memelihara binatang berbulu pendek tidak menyebabkan alergi
Alergi disebabkan oleh protein yang sering terdapat pada bulu atau air liur binatang. Jadi memelihara binatang berbulu pendek ataupun panjang sama saja akibatnya bagi penderita alergi. Karena kucing lebih sering menjilat daripada anjing, kucing lebih dapat menyebabkan alergi berupa mata gatal, bersin-bersin, ruam pada kulit, dan asma.
Dr Christ Foo, Spesialis Dermatologi, Raffles Skin Care, Singapura
Mitos #2. Alergi makanan adalah alergi yang paling umum
Sebenarnya alergi makanan adalah masalah yang sulit. Terlalu banyak kondisi yang dianggap sebagai alergi makanan. Namun dari 20% orang dewasa dan anak-anak yang dianggap alergi terhadap makanan tertentu, hanya 1-2% saja yang benar-benar alergi.
A/P Wong Soon Tee, Spesialis Dermatologi, Raffles Skin Care, Singapura
Mitos #3. Bila saya bermasalah dengan makanan tertentu, berarti saya alergi terhadapnya.
Jawabannya adalah, "Mungkin." Gejala alergi yang sering dialami adalah bengkak, bentol-bentol merah, gatal-gatal, atau anaphylaxis yang berbahaya. Namun sebelum dokter melakukan tes alergi, Anda belum tentu menderita alergi. Mungkin saja ketidaknyamanan yang Anda alami disebabkan oleh hal lain.
Dr. Melvyn Wong, Dokter Senior di Raffles Medical, Singapura
Mitos #4. Makanan organik tidak menyebabkan alergi
Menyantap makanan organik tidak akan menghindarkan Anda dari alergi, karena banyak alergen yang berasal dari bahan alami, misalnya susu sapi, telur, kacang, gandum, ikan, dll. Penyebab alergi adalah protein yang terkandung di dalam bahan-bahan tersebut.
Dr. Nehal Kamdar, Senior Dietitian, Raffles Internal Medicine Center, Singapura
Mitos #5. Alergi adalah masalah psikosomatis
Walaupun stres dapat memperburuk alergi, faktor psikologis dan alergi tidak berkaitan secara langsung. Belum banyak penelitian yang membuktikan hal ini. Bagaimanapun juga, jauhkan diri dari stres. Hindari rokok dan alkohol agar tetap sehat.
Dr. Arthur Lee, Specialist in Psychiatry, Raffles Counselling Centre, Singapura
Mitos #6. Saya harus menyimpan resep anti alergi untuk kebutuhan sewaktu-waktu saat alergi tiba.
Hal ini tidak sepenuhnya benar. Beberapa alergi dapat diatasi dengan obat hanya pada saat gejala alergi muncul, namun ada pula alergi yang lebih efektif bila diatasi dengan obat secara konstan. Jadi sebaiknya ikuti petunjuk dokter Anda.
Dr Rupert See, Senior Physician, Raffles Medical, Singapura
Mitos #7. Suntikan anti alergi tidak manjur
Suntikan anti alergi yang dikenal sebagai injeksi imunoterapi sudah populer di Amerika sejak 50 tahun lalu. Beberapa penelitian membuktikan suntikan ini efektif untuk mengatasi alergi terhadap debu, pohon, dan serbuk tanaman (polen).
Seiring dengan perkembangan teknologi, kini pemberian anti alergi dapat dilakukan dengan meneteskannya di bawah lidah. Metode ini disebut imunoterapi sublingual dan lebih efektif daripada suntikan biasa.
Dr Stephen Lee, Specialist in ENT Surgery, Raffles ENT Centre, Singapura
Sumber : http://id.theasianparent.com/
Berbagi
Komentar