9 Tanda Kekurangan Zat Besi
Sekitar sembilan persen perempuan menderita kekurangan zat besi. Data itu menurut statistik yang dikeluarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Namun jumlah itu bisa lebih tinggi untuk perempuan yang aktif secara fisik. Bagaimana Anda bisa tahu jika tingkat zat besi sedang rendah? Bacalah 9 tanda kekurangan zat besi seperti yang dilansir ini. Jika Anda merasakan gejala ini, cobalah mengonsumsi bayam dan steak.
Kelelahan"Tubuh menggunakan zat besi untuk membuat hemoglobin, zat dalam sel darah merah yang mengikat oksigen," kata Blaire Morriss, praktisi perawat di Vanderbilt Center for Integrative Health . Bila Anda tidak memiliki cukup sel darah yang sehat , Anda akan mulai merasa lelah.
kesulitan FokusFokus merupakan suatu hal yang sulit dilakukan pada orang yang kekurangan zat besi. Karena aliran oksigen berkurang ke otak sehingga kesulitan berpikir.
ApatisOrang yang kekurangan zat besi cenderung bersikap apatis atau tidak peduli terhadap segala hal teman, keluarga, pekerjaan, kata Morriss.
Sesak napasHal ini dapat terjadi apakah pasa saat Anda di gym atau hanya berjalan ke mobil. Mengapa itu terjadi? " Tanpa zat besi yang cukup dalam darah, tubuh menjadi kekurangan oksigen," kata Kimberly Mueller, RD, pemilik Fuel Factor Nutrition Coaching.
Kulit terkihat pucatTerlihat seperti pemain Twilight? Itu bukan pertanda baik. "Kulit pucat dapat disebabkan oleh berkurangnya aliran darah dan penurunan jumlah sel darah merah," kata Mueller.
Kesulitan Melakukan kegiatan sehari-hariKesulitan melakukan tugas yang sama setiap minggunya? Itu tanda kekurangan zat besi. Level besi yang rendah dapat menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Jika Anda olahraga, Anda mungkin akan merasa tubuh lama berkeringan dan lama juga kembali ke kondisi normal setelah olahraga. Tidak memiliki cukup zat besi menghalangi otot berkembang dan menyebabkan sakit.
Kuku rapuhBahkan dengan melakukan mani/pedi tidak bisa menyembunyikan kuku yang rapuh. Sebaiknya segera mengonsumsi sumber zat besi.
Sumber : http://parentsindonesia.com/
Berbagi
Komentar