Waktu Luang Dukung Kemandirian Anak
Apakah Anda membuat jadwal kegiatan yang pada kepada anak? Sebaiknya Anda memberikan sedikit waktu luang kepada si kecil. Menurut penelitian terbaru anak anak memerlukan waktu luang lebih banyak disela-sela waktu belajar di sekolah, ekstra kulikuler, dan aktivitas lain yang sudah dijadwalkan.
"Jika anak-anak memiliki waktu luang sedikit lebih banyak mereka akan lebih mandiri. Sebaliknya, semakin banyak anak menghabiskan waktu dalam kegiatan yang sudah terjadwal, mereka cenderung kurang bisa menggunakan fungsi eksekutifnya," kata pemimpin penelitian Yuko Munakata, seorang profesor psikologi dan saraf di University of Colorado.
Dr Caroline Martinez, seorang dokter spesialis perkembangan dan perilaku anak dari Kravis Children's Hospital di Mount Sinai Medical Center, New York City setuju dengan hasil penelitian tersebut. Ia menjelaskan bahwa fungsi eksekutif anak atau kecakapan berpikir seperti perencanaan, pemecahan masalah, membuat keputusan, dan mengatur pikiran serta tindakan harus dilatih dari kecil.
"Anak tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan berpikirnya dalam kegiatan yang terstruktur," kata Dr. Martinez.
Saat ini orang tua cenderung menjadwalkan berbagai kegiatan untuk anak. Ini dilakukan untuk membuat anak sibuk. Selain itu maksud orang tua membuat jadwal yang padat adalah untuk membuat mereka kompetitif baik dalam olahraga atau akademik. “Mungkin itulah cara orang tua masa kini mengasuh dan mendidik anak,” kata Dr. Martinez.
Dr. Martinez mengatakan tak ada yang salah dengan memberikan jadwal padat kepada anak. Tapi dia mendorong orang tua memberikan keseimbangan antara waktu yang terstruktur dan waktu luang. Dengan begitu anak dapat memelajari beberapa keahlian khusus dan manajemen waktu.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Frontiers pada 6 Juli 2014. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dijadwalkan atau terstruktur mampu memengaruhi cara otak anak berkembang.
“Akan ada manfaatnya jika anak diberikan sedikit waktu luang. Anak mungkin akan mengembangkan kemampuan kehidupan yang akan berguna bagi masa depan mereka, apalagi ketika mereka harus hidup mandiri,” kata Munakata.
Sumber : http://parentsindonesia.com/
Berbagi
Komentar